Haji dan Status Sosial: Studi tentang Simbol Agama di Kalangan Masyarakat Muslim
Abstract
Religion as a fact and history has symbolic and sociological dimensions as a structure of abstract realm regardless of space and time. Pilgrimage substantially contains humanity values, such as the doctrines of equality, the necessity to preserve life, property, and honor of others, a ban of oppressing or exploiting the weak people, either economically or others. For example, releasing daily wear and changing it with ihram wear has meaning to erase the social gaps between the rich and the poor. That is the ideal teaching of pilgrimage making one aware that he is a social human. This paper is sociologically intended to see the phenomenon of pilgrimage in the Muslim society of Indonesia, especially in Java. The study showed that the pilgrimage of the majority of Indonesian Muslim is loaded with social attributes. Although the pilgrim is a part of the religion pillars, it has been utilized by the local ruling elite as a political resource or a mean to establish power legitimacy.
Agama sebagai fakta dan sejarah memiliki dimensi simbolis dan sosiologis sebagai struktur sebuah makna yang berada pada ranah abstrak, terlepas dari ruang dan waktu. Ibadah haji secara substansial mengandung nilai-nilai kemanusiaan, seperti ajaran tentang: persamaan, keharusan memelihara jiwa, harta, dan kehormatan orang lain, larangan melakukan penindasan atau pemerasan terhadap kaum lemah, baik di bidang ekonomi maupun bidang-bidang lain. Misalnya, menanggalkan pakaian yang dipakai sehari-hari dan menggantinya dengan baju ihram untuk menghapus kesenjangan sosial antara kaya dan miskin. Itulah harapan ideal ajaran haji untuk membuat pelakunya menyadari bahwa ia adalah makhluk sosial. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap fenomena haji dalam masyarakat Indonesia, terutama di Jawa, secara sosiologis. Studi ini menunjukkan bahwa ibadah haji yang dilakukan oleh mayoritas muslim Indonesia dipenuhi dengan atribut-atribut sosial. Meski merupakan salah satu pilar agama, ibadah haji telah digunakan elit penguasa lokal sebagai sumberdaya politik atau alat membangun legitimasi kekuasaan
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Departemen Agama RI. 1992. Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Departemen Agama RI.
Dillistone, F.W. 2002. The Power of Symbols (terj). Yogyakarta: Kanisius.
Farida, Anik. 1999. “Haji dalam Stratifikasi Sosial Masyarakat Betawi Pedagang di Kelurahan Jombang, Jakarta Selatan”. Dalam Penamas, Nomor 33, Tahun XII: 33-38.
Harian Kompas, 3/3/2001.
Hikam, Muhammad AS. 2002. “Simbolisasi Islam di Indonesia: Perspektif Historis-Politis dan Sosial-Keagamaan,” dalam Jurnal ‘Adalah (2002) STAIN Jember: Vol. 5, 1 April 2002.
Madani, Malik. 1984. “Citra Status Sosial Para Haji di Kalangan Masyarakat Pedesaan Madura” dalam Al-Jami’ah, 1985, IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Vol. 8.
Maliki, Zainuddin. 2002. “Agama dan Kekuasaan: Studi Penggunaan Simbol-simbol Agama Sebagai Sarana Kekuasaan Elit Jawa Masa Kini di Kota Surabaya”. [disertasi Universitas Airlangga]
Minsarwati, Wisnu. 2002. Mitos Merapi dan Kearifan Ekologi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Morris, Brian. 2003. Antropologi Agama: Kritik Teori-Teori Agama Kontemporer. Yogyakarta: AK. Grup.
Rennie, Brian S. 1996. Reconstructing Eliade: Making Sense of Religion. New York: State University of New York Press.
Sumardjan, Selo dan Soelaiman Sumardi. 1964. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Shihab, Quraish. 1992. Membumikan al Quran. Jakarta: Mizan.
Vandenbregt, Jacob. 1991. “Ibadah Haji: Beberapa Ciri dan Fungsinya”. Dalam Dick Dowes dan Nico Kaptein. Ibadah Haji di Indonesia. Jakarta: INIS.
Van Bruinessen, Martin. 1991. “Mencari Ilmu dan Pahala di Tanah Suci: Orang Nusantara Naik Haji”. Dalam Dick Dowes dan Nico Kaptein. Ibadah Haji di Indonesia. Jakarta: INIS
Woodward, Mark R. 1990. Islam Jawa: Kesalehan Normatif versus Kebatinan. Yogyakarta: LKiS.
Zainuddin, M. 2002. Fenomena Haji di Kalangan Petani Santri di Gondanglegi. [laporan penelitian DIK]. Malang: STAIN Malang.
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v15i2.2764
Editorial Office: | Phone : +6282333435641 |