Analisis Tuturan Direktif dan Nilai Budaya pada Buku Al’arabiyah Bayna Yadayka
Abstract
Artikel ini menelaah jenis tindak tutur direktif yang terdapat dalam buku Al’arabiyah Bayna Yadayka, serta nilai kebudayaan yang terkandung di dalamnya. Telaah ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman budaya mahasiswa akan nilai budaya Arab, padahal mereka merupakan calon guru bahasa Arab. Untuk menelaah persoalan ini digunakan metode deskriptif dengan teknik analisis wacana kritis, analisis komparatif, dan analisis pragmatik yang didasarkan pada teori Grice dan Leech. Dari analisis data disimpulkan bahwa dalam buku Al ‘Arabiyyah Baina Yadayka terdapat jenis tuturan direktif pertanyaan 93 buah, ajakan 8 buah, permohonan 9 buah, penawaran 9 buah, penolakan 2 buah, dan larangan 1 buah. Di dalam tuturan direktif terkandung tradisi dan nilai-nilai budaya Arab dan Islam, yaitu cara bertutur orang Arab yang langsung, tegas, dan lugas, penggunaan ungkapan insya Allah, tradisi hari raya, peribadatan, tradisi lawan tutur yang sejenis, topik yang faktual, dan topik yang sejalan dengan syariat. Tradisi ini memenuhi prinsip kerjasama dan kesantunan berbahasa. Cara berkomunikasi orang Arab seperti ini serta nilai keislaman yang terkandung di dalamnya perlu diajarkan kepada pembelajar bahasa Arab agar mereka memiliki kompetensi multikultural dan nilai-nilai keislaman.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aziz, E. A. (2006). Mutual consideration as a principle for doing politeness. Journal of Asian Studies, 15(2), 186–231.
Aziz, E. A. (2007). Face and politeness phenomena in the changing China. Makara Seri Sosial Humaniora, 9(1), 1–15.
Bacha, N. N. (2012). Gender and politeness in a foreign language academic context. International Journal of English Linguistics, 2(1), 79–96.
Badhawi, E. (2004). Modern written Arabic: A comprehensive grammar. London: Routledge.
Beeching, K. (2002). Gender, politeness and pragmatic particles in French. Pragmatics & Beyond, 1(1), 246–257.
Cummings, L. (1999). Pragmatics: A multidisciplinary perspective. New York: Oxford University Press Inc.
Dahlan, M. D. (2001). Nilai Al-Qur’an dalam memelihara tutur kata [Unpublished manuscript].
Hardy, D. E. (2010). Politeness in Flannery O’Connor’s fiction: Social interaction, language, and the body. Style, 44(4), 524–546.
Liu, F. (2012). A study of principle of conversation in advertising language. Theory and Practice in Language Studies, 2(12), 19–38.
MacKiewicz, J., & Riley, K. (2003). The technical editor as diplomat: Linguistic strategies for balancing clarity and politeness. Technical Communication, 50(1), 83–94.
Nurzaman, A. M., & Ali, M. (2013). Analisis buku Al Arabiyah Bayna Yadayka dan kontribusinya terhadap materi Arabiyah Asasiyah berdasarkan Kurikulum 2013 [Unpublished research report]. LPPM UPI.
Paulston, C. B., & Kiesling, S. F. (2005). Intercultural discourse and communication: Biculturalism—Some reflections and speculations. USA: Blackwell Publishing.
Salom, & Carmen. (2009). Interacting with the reader: Politeness strategies in engineering research article. International Journal of English Linguistics, 8(Special Issue), 75–89.
Sauri, S. (2009). Pengembangan strategi pendidikan berbahasa santun di sekolah [Unpublished research report]. LPPM UPI.
Soepriatmadji, L. (2011). Strategi kesantunan yang tercermin dalam model percakapan pada buku Bahasa Inggris kelas 6 SD. Dinamika Bahasa dan Ilmu Budaya, 7(2), 35–53.
Yudibrata, K. (2001). Etika dan tatakrama Sunda masa kini dan masa lalu [Unpublished manuscript].
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v16i1.2772
Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang | Phone: +6282333435641 |