The Continuity and Discontinuity of Visiting Sheikh Yusuf Tomb Tradition in Kobbang Gowa-South Sulawesi

Syamzan Syukur

Abstract


The findings of this paper show that the ritual tradition of visiting the tomb of Sheikh Yusuf in Kobbang from time to time amended. It was initially a strong ritual primarily influenced by the nuances of heresy, but on its further development the influence fades due to the efforts of Islamic preachers. The general motivation of the pilgrims is hoping the livelihood they can acquire, such as finding mates, sustenance, offspring, health and inner tranquility. Yet, some are visiting the tomb to appreciate the scholars or heroes or just for sightseeing. In the context of developing society, this tradition seems to be persisted as Sheikh Yusuf is regarded as having karomah, a guardian, scholars and a hero. His personality is considered to bring blessing to the pilgrims. Therefore, for most modern societies this tradition remains alive and serves as one alternative to find peace and cure severe diseases.

 

Temuan tulisan ini menunjukkan bahwa ritual tradisi ziarah makam Syekh Yusuf di Kobbang dari waktu ke waktu mengalami perubahan. Pada awalnya masih ditemukan ritual yang kental dengan nuansa bid’ah tapi pada perkembangan lebih lanjut nuansa bid’ahnya mulai terkikis berkat usaha para da’i Islam. Motivasi yang melatarbelakangi para peziarah pada umumnya agar hajat mereka dapat terpenuhi, seperti hajat mendapatkan jodoh, keturunan, rezeki, kesehatan dan ketenangan batin. Tetapi ada pula yang berziarah ke makam Syekh Yusuf karena motivasi menghargai ulama atau pahlawan atau sekedar berwisata. Dalam konteks masyarakat yang terus mengalami perkembangan, nampaknya tradisi ini tetap bertahan, karena Syekh Yusuf dianggap sebagai seorang yang memiliki karomah, seorang wali, ulama dan seorang pahlawan. Kepribadian yang dimiliki oleh Syekh Yusuf dianggap akan mendatangkan berkah bagi para peziarah. Karena itu, bagi sebagian masyarakat modern, tradisi ini tetap hidup dan dijadikan sebagai salah satu alternatif mencari ketenangan batin dan menyembuhkan penyakit yang tidak terjangkau oleh medis.


Keywords


Continuity; discontinuity; tradition

Full Text:

PDF

References


Al Rasyid, H. K. 2005. Statistika Sosial. Bandung: Program Pasca Sarjana UNPAD.

Cense, A.A. 1950. “Die Verering Van Sjaich Jusuf in Zuid Celebes”, Samuel Van Ronkel (ed). Bingkisan Budi. Amsterdam: A.W. Sijtohoffs Uitg N, V.

Hamid, A. 2005. Syekh Yusuf, Seorang Ulama, sufi dan Pejuang. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta.

Slouka, Mark. 1999. Ruang Yang Hilang, Pandangan humanis tentang Budaya Cyberspace yang Merisaukan. Bandung: Mizan.

Sztompka, P. 2012. Sosiologi Perubahan Sosial, Jakarta: Prenada media Group.

Wilcox, L. 2012. Psikologi Kepribadian: Analisis Seluk Beluk Kepribadian Manusia. Yogjakarta: Ircisod.




DOI: https://doi.org/10.18860/el.v18i1.3500

Editorial Office:
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jalan Gajayana No.50, Malang, Indonesia 65144
This work is licensed under a CC-BY-NC-SA.
el Harakah, ISSN : 1858-4357 | e-ISSN : 2356-1734
Phone : +6282333435641
Fax : (0341) 572533
Email : elharakah@uin-malang.ac.id
elharakahjurnal@gmail.com
Website : http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/infopub
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang