Arab Community Encounter with Kaili Culture in Education and Da’wah
Abstract
Artikel ini mengidentifikasi gerakan pendidikan dan dakwah Islam komunitas Arab di Palu yang tergabung dalam organisasi Alkhairat. Terbentuknya organisasi ini berawal dari sebuah madrasah bernama “Madrasah Alkhairat Al-Islamiyah” yang didirikan oleh Sayyid Idrus bin Salim Aljufri, seorang Ulama asal Hadramaut, pada tahun 1930 di Palu. Pembentukan madrasah tersebut merupakan respon komunitas Arab di Lembah Palu terhadap kristenisasi yang dilakukan oleh para misionaris kristen Belanda di bawah naungan Leger Dois Heist (Bala Keselamatan) terhadap masyarakat Palu dan sekitarnya. Penelitian ini menggunakan metode observasi non-partisipan dan wawancara mendalam terhadap sepuluh orang yang terdiri pimpinan, guru maupun staff dalam jaringan Alkhairat guna mendapatkan data terkait topik yang dikaji. Selanjutnya, penulis melakukan verifikasi data yang dijadikan bahan dalam penulisan. Akhirnya, artikel ini menunjukkan bahwa gerakan pendidikan dan dakwah Islam yang dilakukan oleh komunitas Arab di Lembah Palu mencerminkan proses integrasi dan upaya harmonisasi orang-orang Arab dengan masyarakat lokal setempat serta telah mendukung perkembangan pembangunan di Kota Palu.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Algadri, H. (1996). Islam dan keturunan Arab dalam pemberontakan melawan Belanda. Bandung: Mizan.
Andriansyah. (2015). Terbentuknya jaringan sosial dan politik Alkhairat di Palu 1930–1980-an (Unpublished master's thesis). Graduate School, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada.
Ariffin, S., Abdullah, M., Suliaman, I., & Ahmad, K. (2013). Effective techniques of memorizing the Quran: A study at Madrasah Tahfiz Al-Quran, Terengganu, Malaysia. Middle-East Journal of Scientific Research, 13(1), 145–153.
Azra, A. (2002). Islam Nusantara: Jaringan global dan lokal. Bandung: Mizan.
Azra, A. (2015). Genealogy of Indonesian Islamic education: Roles in the modernization of Muslim society. Heritage of Nusantara: International Journal of Religious Literature and Heritage, 4(1), 85–114. https://doi.org/10.31291/hn.v4i1.63
Baal, J. van. (1987). Sejarah dan pertumbuhan teori antropologi budaya (hingga dekade 1970). Jakarta: Gramedia.
Berg, L. W. C. van den. (2010). Orang Arab di Nusantara. Depok: Komunitas Bambu.
Dhofier, Z. (1985). Tradisi pesantren: Studi tentang pandangan hidup Kyai. Jakarta: LP3ES.
Farid, A., Soemarno, Marsoedi, & Setiawan, B. (2013). Community social and culture characteristic in Bawean Island, Indonesia. Global Journal of Arts, Humanities and Social Sciences, 1(2), 30–42.
Fauzi, M. L. (2012). Traditional Islam in Javanese society: The roles of kyai and pesantren in preserving Islamic tradition and negotiating modernity. Journal of Indonesian Islam, 6(1), 125–144. https://doi.org/10.15642/JIIS.2012.6.1.125-144
Hashim, C. N., & Langgulung, H. (2008). Islamic religious curriculum in Muslim countries: The experiences of Indonesia and Malaysia. Bulletin of Education & Research, 30(1), 1–19.
Hellman, J. (2017). Living together with ancestors: Cultural heritage and sacred places in West Java. International Journal of Religious Tourism and Pilgrimage, 5(1), 78–88. https://doi.org/10.21427/D7WP4R
Hikmat. (2011). Pesan-pesan dakwah dalam bahasa tutur. Jurnal Ilmu Dakwah, 5(17), 257–270.
Hirschman. (1935). Memorie van Overgave (MvO) Afdeeling Donggala.
Ja’far, H. (2015). Indonesian Islamic education: Towards science development. Walisongo: Journal of Islamic Studies, 23(2), 331–344. https://doi.org/10.21580/ws.23.2.724
Kambay, S. B. (1991). Perguruan Islam Alkhairat dari masa ke masa. Palu: PB Alkhairat.
Kroef, J. M. van der. (1954). Indonesia in the modern world. Bandung: Masa Baru.
Kutoyo, S. (1987). Sejarah pendidikan daerah Sulawesi Tengah. Jakarta: Depdikbud.
Mahid, S., Haliadi, & Syafrullah. (2009). Sejarah sosial Sulawesi Tengah. Yogyakarta: Pilar.
Mokodenseho, S., & Wekke, I. S. (2017). Toleransi beragama dan pembelajaran agama Islam. Prosiding, 1(1), 67–75.
Nainggolang, N. (1997). Sejarah daerah Sulawesi Tengah. Jakarta: Depdikbud.
Noer, D. (1996). Gerakan modern Islam di Indonesia 1900–1942. Jakarta: LP3ES.
Nursiah, P. (2009). Keberadaan masyarakat Arab di Kota Palu (Unpublished undergraduate thesis). Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Tadulako.
Pettalongi, S. S. (2017). Melacak akar pendidikan Islam dalam sistem pendidikan nasional Indonesia. Paedagogia: Jurnal Pendidikan, 6(1), 41–55. https://doi.org/10.24239/pdg.Vol6.Iss1.38
Pohl, F. (2015). On the role of interreligious dialogue in religious studies programs at Indonesian state Islamic universities. Journal of Ecumenical Studies, 50(1), 159–166. https://doi.org/10.1353/ecu.2015.0011
Ricklefs, M. C. (2008). Sejarah Indonesia modern 1200–2004 (T. Z. Abidin, Trans.). Jakarta: Serambi.
Steenbrink, K. A. (1986). Pesantren, madrasah, sekolah: Pendidikan Islam dalam kurun modern. Jakarta: LP3ES.
Suleymanova, D. (2015). Islam as moral education: Madrasa courses and contestation of the secular in the Republic of Tatarstan, Russia. Religion, State & Society, 43(1), 85–102. https://doi.org/10.1080/09637494.2015.1022044
Sutiyono. (2015). Social traditions and the Islamic purification movement in Indonesia. Mediterranean Journal of Social Sciences, 6(2), 251–259. https://doi.org/10.5901/mjss.2015.v6n2p251
Tan, C. (2014). Educative tradition and Islamic schools in Indonesia. Journal of Arabic and Islamic Studies, 14(1), 47–62. https://doi.org/10.5617/jais.5140
Volksteling. (1930). Inheemsche bevolking van Borneo, Celebes, De Kleine Soenda Eilanden en De Molukken: Census of 1930 Netherlands Indies. Department van Economische Zaken.
Voorn. (1925). Memorie van Overgave (MvO) Afdeeling Donggala.
Wekke, I. S. (2016). Arabian society in Kaili lands, Central Sulawesi: Arabic education and its movement. Tawarikh: International Journal for Historical Studies, 7(1), 63–74.
Wekke, I. S. (2017). Migrasi Bugis dan Madura di Selatan Papua Barat: Perjumpaan etnis dan agama di minoritas Muslim. Intelektualita, 6(2), 163–180.
Wigman. (1921). Memorie van Overgave (MvO) Afdeeling Donggala.
Yamaguchi, M. (2016). Islamic school and Arab association: Ahmad Surkati’s reformist thought and its influence on the educational activities of al-Irshad. Studia Islamika, 23(3), 435–469. https://doi.org/10.15408/sdi.v23i3.4186
Zubair, H. (2016). Nature and significance of Islamic economics. Journal of Economic and Social Thought, 3(3), 400–416. https://doi.org/10.1453/jest.v3i3.1000
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v20i1.4788
Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang | Phone: +6282333435641 |