Peran Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) dalam Memasuki Era Kompetisi Global

Abdul Ghofir

Abstract


Along the time, it seems the mission of this da'wah is no longer can be maintained, because it is not in accordance with the development and current demands. Besides, the mission of dakwah does not has a significant meaning to the surrounding community. That is, with the existence of IAIN (with its branch faculty) circumstances on the surrounding community does not necessarily become more qualified, either social, moral and spiritual. Even in some areas, existence of IAIN does not provide significant resonance to the community. The presence and absence of IAIN, has no impact directly or indirectly to the public. On the contrary, some areas where there is no IAIN might have a better condition morally and spiritually.

 

Seiring dengan perjalanan waktu, nampaknya misi dakwah ini tidak lagi bisa dipertahankan, karena tidak sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman. Disamping juga, misi dakwah ini temyata tidak mempunyai makna yang signifikan kepada masyarakat sekitar. Artinya, dengan keberadaan IAIN (dengan fakultas cabangnya) keadaan secara masyarakat sekitar tidak serta merta menjadi lebih berkualitas, baik sosial, moral dan spiritual. Bahkan di beberapa daerah, keberadaan IAIN tidak memberikan resonansi yang signifikan terhadap masyarakat sek:itamya. Ada dan tidak adanya IAIN, tidak memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terbadap masyarakat Demikian juga sebaliknya, beberapa daerah yang kebetulan tidak ditempati IAIN (fakultas cabangnya) bukan berarti secara moral dan spiritual lebih jelek dari yang ditempati IAIN.


Keywords


Global competition; Islamic institution; University roles

Full Text:

PDF

References


Abdillah, M. ( 1997). Menimbang Kurikulum 1997. Perla, Jurnal Komunikasi Perguruan Tinggi Islam. Vol. 1, No. 1, (14-23).

Achmad, A. (1991). Kerangka Masalah Perguruan Tinggi Islam: Sebuah Ikhtiar Pola Alternatif. Dalam Usa, M. (Ed.). Pendidikan Islam di Indonesia: Antara Cita dan Fakta. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Ghofir, A. (1993). Wawasan Keilmuan Perguruan Tinggi (WN). Malang: FT IAIN Sunan Ampel.

Ghofir, A. (2001 ). Laporan Individual: Hasil Studi Banding "Educational Leadership and Policy Development, American Principles -Indonesian Practices, June, 4 -15, 2001.

Hasibuan, H.S. (1998). Kiprah Alumni IAIN Dalam Pembangunan. Dalam Harahap (Ed.). Perguruan Tinggi Islam Di Era Globalisasi. Yogyakarta: Tiara Wacana & IAIN Sumut.

Lewis, R.G. & Smith, D.R. (1994). Total Quality in Higher Education. Delray Beach: St. Lucie Press.

Muhaimin, Y. (1999). Kebijaksanaan Pendidikan Nasional dalam Kaitannya dengan Otonomi Daerah. Perta: Jurnal Komunikasi Perguruan Tinggi Islam. Vol. III, No.l, hal. 6-10.

Muhaimin (2001). Pengembangan Masyarakat Belajar yang Profesional, Menyambut Otonomi Daerah Dalam MPA, 174 (XV), 32-35.

Perta, Jurnal Komunikasi Perguruan Tinggi Islam. Vol. III, No. l, hal. 3-5.

Rahardjo, M.D. (I 992). Intelektual, Intelegensia, dan Perilaku PolitikBangsa, Risalah Cendekiawan Muslim. Bandung: Mizan.

Taber, T. (1997). IAIN/STAIN: Kompetisi Menuju Center of Excelence. Dalam Perta, Jurnal Komunikasi Perguruan Tinggi Islam. Vol. 1, No. 1, (49-53).

Tilaar, H.A.R. (1998). Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional, Dalam Perspektif Abad 21. Magelang: Tera Indonesia.

Tribus, M. (1999). Quality Management in Education. Hayward, Exergy, Inc.




DOI: https://doi.org/10.18860/el.v3i2.5139

Editorial Office:
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jalan Gajayana No.50, Malang, Indonesia 65144
This work is licensed under a CC-BY-NC-SA.
el Harakah, ISSN : 1858-4357 | e-ISSN : 2356-1734
Phone : +6282333435641
Fax : (0341) 572533
Email : elharakah@uin-malang.ac.id
elharakahjurnal@gmail.com
Website : http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/infopub
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang