Tradisi Bhakal Eko-Akoaghi dalam Perkawinan Masyarakat Madura Perspektif Hukum Islam

Tomimah Tomimah, Ahmad Faruq

Abstract


Abstract:

Ethnic and cultural diversity in Indonesia has an impact on the implementation of socio-religious activities in the community. One of them is the Bhakal Eko-Akoaghi tradition in Madurese traditional marriages. This article aims to analyze the Bhakal Eko-Akoaghi tradition from the perspective of Islamic law and the right of marriage guardian consent to children in this tradition. This article is derived from doctrinal legal research with a conceptual approach. This research was conducted in Srambah Village, Proppo District, Pamekasan Regency. The results of this study indicate that the Bhakal Eko-Akoaghi tradition is a form of the Madurese matchmaking culture that was passed down from previous generations. This tradition aims to match the child from the mother's womb. Conceptually, Islamic law does not recognize this matchmaking tradition. This tradition has the potential to cause forced marriage. Islamic law gives the prospective bride the right to choose a life partner. Even so, this tradition still exists in order to strengthen the brotherhood of the Madurese people. Even in its implementation, this tradition has been flexible. Parents will re-discuss matchmaking after their child is born and give voting rights after their child grows up.

Keywords: bhakal eko-akoaghi; marriage; falsehood.

Abstrak:

Keanekaragaman suku dan budaya di Indonesia berdampak pada pelaksanaan aktivitas sosial keagamaan masyarakat. Salah satunya adalah tradisi Bhakal Eko-Akoaghi dalam perkawinan adat Madura. Artikel ini bertujuan menganalisis tradisi Bhakal Eko-Akoaghi perspektif Hukum Islam dan hak ijbar wali nikah terhadap anak pada tradisi tersebut. Artikel ini berasal dari penelitian hukum doktrinal dengan pendekatan konseptual. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Srambah Kecamatan Proppo kabupaten Pamekasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi Bhakal Eko-Akoaghi  merupakan bentuk budaya perjodohan masyarakat Madura yang diwariskan dari generasi terdahulu. Tradisi ini bertujuan menjodohkan anak sejak dalam kandungan ibu. Secara konseptual, hukum Islam tidak mengenal tradisi perjodohan ini. Tradisi ini berpotensi besar menimbulkan kawin paksa. Hukum Islam memberikan hak kepada calon mempelai untuk memilih pasangan hidup. Meskipun demikian, tradisi ini tetap eksis dalam rangka memperkuat persaudaraan masyarakat Madura. Dalam pelaksanaannya pun, tradisi ini sudah fleksibel. Orang tua akan membicarakan ulang perjodohan setelah anak mereka lahir dan memberikan hak pilih setelah anak mereka dewasa.

Kata Kunci: bhakal eko akoaghi; perkawinan; perjodohan.


Keywords


bhakal eko akoaghi; perkawinan; perjodohan.

Full Text:

PDF

References


Undang-Undang Perkawinan No. 1 tahun 1974

Departemen Agama RI. Al-Quran dan Terjemahnya. Bandung: Sigma Exagrafika, 2010.

Aziz, Muhammad Azza Abdul, dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas. Fiqh Munakahat. Jakarta: Amzah, 2015.

Ismail, Abi Abdillah Muhammad. Shohihul Bukhori Juz II. Beirut: Daar al-Fikr 2006.

Aminuddin, Abidin Slamet. Fiqih Munakahat 1. Bandung: CV Pustaka Setia 1999.

Zahrah, Muhammad Abu. Ushul Fiqh. Beirut: Daar al-Fikr, 2006.

Andiko, Toha. Ilmu Qawaid Fiqhiyyah Panduan Praktis dalam Merespons Problematika Hukum Islam Kontemporer. Yogyakarta: Teras, 2011.

Nasution, Bahder Johan. Metode Penelitian Ilmu Hukum. Bandung: Mandar maju, 2016.

Basrowi, Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Ali, Mohammad Daut. Hukum Islam. Jakarta: Raja Wali Pers, 2009.

Ghozali, Abdul Rahman. Fiqh Munakahat. Jakarta: Prenandamedia Group, 2015.

Lukito, Ratno. Tradisi Hukum Adat di Indonesia. Yogyakarta: Teras, 2008.

Maleong, Lexi J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011.

Manan, Abdul. Aneka Masalah Hukum Perdata Islam Di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2012.

Mardhatillah, Masyitoh, Perempuan Madura sebagai Simbol Prestisedan Pelaku Tradisi Perjodohan. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Volume 13, No.2, Desember 2014.

Muhaimin AG. Islam Dalam Bingkai Budaya Lokal. Potret dari Cirebon, Terj, Suganda. Ciputat: PT. Logos Wacana Ilmu, 2001.

Muhdi. Analisis Maslahah Terhadap Perjodohan Pada Tradisi Masyarakat Desa Pekalongan Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang Madura”, Skripsi Fakultas Syari’ah UNHASY, Tebuireng, 2015.

Munafaroh. Praktek Perkawinandengan Hak Ijbar dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum HAM, Tesis-Fakultas Hukum,UII, Yokyakarta, 2012.

Sudjana, Nana. Tuntunan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Cet IV. Bandung :Sinar Baru Argrnsindo, 2004.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, kulaitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2016.

Sumadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada,1992.

Swarjin. Ushul Fiqh,Cet 1. Yogyakarta: Teras, 2002.

Amir, Syarifuddin. Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2014.

Wildan, Totoh. “Feodalisme Dalam Perjodohan” Geotimes Actual Critical Inspiring 2018 .Https://Geotimes.Co.Id/Opini/Feodalisme-Dalam-Perjodohan/, 17 Des 2018

Zain, Muhammad dan Mukhtar Alshodiq. Membangun Keluarga Humanis. Jakarta: Grahacipta, 2005.

Muslim, Al-Hajjah Abul Hasan Al- Qusairi Annisaburi. Shohih Muslim Jilid 2, Beirut: Dzar Al-Fikr, 2007.




DOI: https://doi.org/10.18860/jilfas.v3i2.11383

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Tomimah Tomimah, Ahmad Faruq

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Editorial Office

Journal of Islamic Law and Family Studies (JILFAS)

Program Studi Magister Al Ahwal Al Syakhshiyyah

Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Jl. Ir. Soekarno No. 1 Kota Batu

jilfas@uin-malang.ac.id

 

Jilfas is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Generic