DINAMIKA DAN FAKTOR RESILIENSI MENGAJAR PADA GURU SEKOLAH INKLUSI TINGKAT PRASEKOLAH

Nasha Syafira Faradina, Aprilia Mega Rosdiana

Abstract


Hadirnya pendidikan inklusi tidak luput dari peranan seorang guru sebagai pendidik.  Pendidikan inklusi menjadi tantangan guru dalam mengajar, terutama guru di tingkat pendidikan prasekolah. Guru sekolah inklusi tingkat prasekolah bertugas tidak hanya mengajar siswa prasekolah saja namun juga mendampingi siswa prasekolah berkebutuhan khusus pula. Tantangan inilah yang juga dialami oleh guru di TK Kartika IV-6 Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika resiliensi yang terjadi pada guru dan faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi guru yang mengajar di sekolah inklusi tingkat prasekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalan kualitatif dengan jenis studi kasus. Subjek yang digunakan adalah dua orang guru yang mengajar di TK Kartika IV-6 Malang. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kedua subjek memiliki kemampuan resiliensi yang berbeda. Berdasarkan tujuh aspek resiliensi yang digunakan yakni,  regulasi emosi, kontrol impuls, optimisme, empati, efikasi diri, analisis penyebab masalah, reaching out, kedua subjek memiliki kemampuan yang relatif baik akan tetapi dengan cara penanganannya yang berbeda. Kecuali pada satu aspek yakni reaching out, kedua subjek memiliki kepuasan mengajar yang berbeda, subjek pertama merasa puas dengan hasil mengajarnya sedangkan subjek kedua merasa masih belum puas dengan hasil mengajar yang diberikan kepada siswa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi subjek adalah faktor resiko dan protektif.  Faktor resiko yang dari kedua subjek adalah kesulitan mengajar selama pandemi COVID-19. Sedangkan faktor protektif dari kedua subjek memiliki sedikit perbedaan yaitu, hubungan interpersonal subjek pertama lebih baik dibanding subjek kedua, dan dalam pengembangan kompetensi diri subjek pertama lebih bersemangat dibanding subjek kedua. Namun, kedua subjek sama-sama mendapatkan dukungan dari keluarga terutama suami untuk menjadi guru TK di sekolah inklusi.


Keywords


Resiliensi; Sekolah Inklusi; Siswa ABK

Full Text:

PDF

References


Armstrong, F. (2000). Inclusive Education. London: David Fulton Publisher.

Brunetti, G. J. (2006). Resilience under fire: Prespective on the work of experienced, inner city high school teachers in united states. Teaching and Teacher Education, 812-825.

Commission, E. (2013). Support for Children with Special Educational Needs (SEN). Journal Employment, Social Affairs & Inclusion.

Depdiknas, Mandikdasmen, D., & PLB, &. D. (2007). Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif. Jakarta: Depdiknas.

Desiningrum, D. R. (2016). Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Psikosain.

Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Dewi, F. I., & Melisa, V. D. (2004). Hubungan antara Resiliensi dengan Depresi pada Perempuan Pasca Pengangkatan Payudara (. Jurnal Psikologi, 2.

Diah, R., & Pradna, P. (2012). Resiliensi Guru di Sekolah Terpencil. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan.

Howard, S. J. (2002). Resilient Teachers: Resisting Stress and Burnout. Journal of Social Psychology of Educational(7), 399-420.

Kependidikan, D. T. (2008). Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan, Dirjen.

Kuiper, N. (2012). Humor and Resiliency: Towards a Process Model of Coping and Growth. Europe's Journal of Psychology.

Malak, S. (2013). Inclusive Education Reform in Bangladesh:Pre-Service Teachers’ Responses to Include Students with Special Educational Needs in Regular Classrooms. International Journal of Instruction, 196-214.

Mansfield, C. ,. (2012). Don't sweat the small stuff: Understanding teacher resilience at the chalkface. Teaching and Teacher Education(28), 357-367.

Permendiknas. (2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusi bagu Peserta Didik yang memiliki Kelainan dan memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa . Jakarta: Kemendiknas.

Puspitasari, E. (2015). Profesionalisme Guru dalam Mengenal Perkembangan Siswa sebagai Subjek Belajar. Jurnal Edueksos, IV.

Reilly, E. (2014). Teachers' Self-efficacy Beliefs, Self-esteem, and Job Stress as Determinants of Job Satisfaction. Retrieved from http://eprints.hud.ac.uk/18985/1/Job_satisfaction_KD.pdf.

Reivich, K. &. (2002). The Resilience Factor. New York: Broadway Books.

Riyani, Y. (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa (Studi pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Poloteknik Negeri Pontianak). Jurnal Eksos, 19-25.

Ruswahyuningsih, M., & Afiatin, T. (2015). Resiliensi pada Remaja Jawa. Gadjah Mada

Scoon, I. (2006). Risk and Resilience: Adaptation in Changing Times. UK: Cambridge University Press.

Taylor, R. W. (2012). Impacting Pre-service Teachers' Attitudes toward Inclusion. Higher Education Studies.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional no. 23 tahun 2003. (2013). Bandung: Fokusmedia.




DOI: https://doi.org/10.18860/preschool.v3i2.15913

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Preschool: Jurnal Perkembangan dan Pendidikan Anak Usia Dini

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

INDEXED & SUPPORTED BY:

                 

EDITORIAL OFFICE

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jalan Gajayana 50 Malang 65144, Jawa Timur, Indonesia
Telp/Fax: +62341-552398    
Email: journal.preschool@uin-malang.ac.id / Website:http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/preschool