The Legality of Mandatory Testaments for an Adopted Child in the Perspective of 'Urf Principle

Munadi Usman

Abstract


Islamic Law Compilation (ILC) in article 209 contains provisions on the mandatory testaments of adopted children. Some legal experts in Indonesia have denied these provisions as they have no clear legal basis in Syariah or Islamic jurisprudence. This research aims to review the provision of mandatory testaments using the 'urf principle. This research is a legal normative study using conceptual and statute approaches. The result of this study shows that the tradition (‘urf) in the form of giving assets to children applies in Indonesian society, even though practically there are still differences between one region to another according to their respective customary law systems. The 'urf can be taken into consideration to institutionalize the mandatory testaments for adopted children providing that it can be proven to be a valid 'urf.

Kompilasi Hukum Islam (KHI) dalam pasal 209 berisi ketentuan tentang wasiat wajib anak adopsi. Beberapa ahli hukum di Indonesia telah menolak ketentuan ini karena mereka tidak memiliki dasar hukum yang jelas dalam yurisprudensi Syariah atau Islam. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau ketentuan perjanjian wajib menggunakan prinsip ‘urf. Penelitian ini merupakan penelitian normatif hukum dengan menggunakan pendekatan konseptual dan statuta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi (‘urf) dalam bentuk memberikan aset kepada anak-anak berlaku di masyarakat Indonesia, meskipun secara praktis masih ada perbedaan antara satu daerah dengan daerah lain sesuai dengan sistem hukum adat mereka masing-masing. ‘Urf dapat dipertimbangkan untuk melembagakan wasiat wajib untuk anak-anak adopsi asalkan itu dapat dibuktikan sebagai ‘urf yang shahih.

Keywords: mandatory testaments; adopted child; ‘urf.


Full Text:

PDF

References


Abdul Latif. Qawaid Wa Al-Dhawabizd al-Mutadhammin Li al-Taisir. Juz 1. Madinah: Jamiah al-Islamiyyah, 2003.

Abu Yazid. “Urgensi Maqashid Al-Syariah Dalam Penerapan Hukum Islam.” Jurnal Istiqro’ 10, no. 1 (2011).

Ahmad Hamid. Syarah Warqat, n.d.

Al Yasa’ Abubakar. Metode Istislahiah. 1st ed. Banda Aceh: Bandar publishing, 2013.

Amir Mertosedono. Tanya Jawab Pengangkatan Anak Dan Masalahnya. Semarang: Dahara Prize, 2001.

Amir Syarifuddin. Ushūl Fiqh II. 6th ed. Jakarta: Logos, 2005.

Bastian Tafal. Pengangkatan Anak Menurut Hukum Adat Serta Akibat-Akibat Hukumnya Di Kemudian Hari. Jakarta: Rajawali Press, 2000.

Beni Ahmad Saebani. Fiqh Mawaris. 1st ed. Bandung: Pustaka Setia, 2009.

Cahyani, Intan. “PEMBAHARUAN HUKUM DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM.” Al Daulah : Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan 5, no. 2 (December 14, 2016): 301–13. https://doi.org/10.24252/ad.v5i2.4850.

Habiburrahman. Rekonstruksi Hukum Islam Kewarisan Islam Di Indonesia. 1st ed. Jakarta: Prenada, 2011.

Herawati, Andi. “KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) SEBAGAI HASIL IJTIHAD ULAMA INDONESIA.” HUNAFA: Jurnal Studia Islamika 8, no. 2 (December 17, 2011): 321–40. https://doi.org/10.24239/jsi.v8i2.367.321-340.

Hikmatullah, Hikmatullah. “Selayang Pandang Sejarah Penyusunan Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia.” Ajudikasi : Jurnal Ilmu Hukum 1, no. 2 (January 4, 2018). https://doi.org/10.30656/ajudikasi.v1i2.496.

Hilman Hadi Kusuma. Hukum Waris Adat. Bandung: Citra Aditya Bakti, 1990.

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. ‘Ilam al-Muwaqqi’in ‘an Rabb al-‘Alamīn. Juz 3. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1991.

Iman Sudiyat. Hukum Kewarisan Sketsa Asas. Yogyakarta: Liberty, 2002.

J. Satrio. Hukum Keluarga Tentang Kedudukan Anak Dalam Undang-Undang. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000.

Joyodiegoeno. Asas-Asas Hukum Adat. Yogyakarta: Yayasan BP. Gajah Mada, n.d.

Muderis Zaini. Adopsi Suatu Tinjauan Dari Tiga Sistem Hukum. 5th ed. Jakarta: Sinar Grafika, 2006.

Muhammad Abu Zahrah. Ushūl Fiqh. 10th ed. Kairo: Dar al-Fikr al-Arabi, 2007.

Muhammad Said al-Asymawi. Ushūl Al-Syari’ah. Translated by Luthfi Thomafi. Yogyakarta: LKiS, 2004.

Rahmat, Jhowanda. “Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Waris Adat Pada Masyarakat Aceh(Studi Kabupaten Aceh Barat),” May 3, 2010. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/16707.

Said Ramadhan al-Buthī. Dhawabid al-Maṣlahah fi Syari’at al-Islamiyah. Kairo: al-Muassasah al-Risalah, n.d.

Soepomo. Bab-Bab Tentang Hukum Adat. Jakarta: Paramadina Paramita, 1993.

———. Hukum Adat. Jakarta: Paramadina Paramita, 1999.

Soerjono Soekanto, and Mustafa Abdullah. Sosiologi Hukum Dalam Masyarakat. Jakarta: Rajawali, 2000.

Tolib Setiady. Intisari Hukum Adat Indonesia. 3rd ed. Bandung: Al Fabeta, 2013.

Wahbah al-Zuhaily. al-Wajiz fi Ushūl al-Fiqh. 1st ed. Damaskus: Dar al-Fikr, 2000.

———. Ushūl Fiqh Islamy. Damascus: Dar al-Fikr, 2006.

Yusuf al-Qaradhawi. Halāl Wa Al-Haram Fī al-Islam. Beirut: Maktabah Wahbah, 1997.




DOI: https://doi.org/10.18860/j-fsh.v11i2.6614

Copyright (c) 2019 Munadi Usman

Published By:

Shariah Faculty Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Gajayana Street 50 Malang, East Java, Indonesia

 


De Jure: Jurnal Hukum dan Syar'iah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International