Berdakwah Dengan Kasih Sayang

Rector - -

Abstract


Terkait dengan dakwah, saya pernah belajar dari seorang kyai  sederhana di pedesaan. Kyai ini selalu mengatakan bahwa dakwah tidak boleh dilakukan dengan cara memaksa, menakut-nakuti, dan apalagi mengancam. Dakwah harus dilakukan dengan sabar, lembut dan penuh bijaksana.  
Dia mengumpamakan bahwa berakwah itu bagaikan mengisi air dalam gelas. Sebelum air dituangkan, maka tutup gelas itu harus dibuka terlebih dahulu. Menuangkan air pada gelas yang masih dalam keadaan tertutup, maka tidak akan mungkin bisa masuk. Artinya, menyampaikan sesuatu pada seseorang, maka hatinya harus dibuka terlebih dahulu.  Membuka hati dilakukan dengan cara menggembirakannya.

Keywords


Berdakwah; Kasih; Sayang

Full Text:

PDF PostScript