Berlebihan Dalam Menyayangi Anak
Abstract
Menyayangi anak a adalah sebagai naluri, sehingga siapa saja merasakannya. Namun apabila hal itu diberikan secara berlebihan, maka dampaknya justru kurang baik, termasuk terhadap anak yang bersangkutan. Boleh-boleh saja mengekpresikan rasa kasih sayang itu, tetapi hendaknya sebatas kewajaran.
Ada sebuah kasus yang dialami oleh seorang pengusaha. Keluarga tersebut sedemikian sayangnya kepada anak-anaknya. Sejak kecil, anak-anaknya sudah dibuatkan rumah sebagai usaha kos-kosan. Kebetulan ia bertempat tinggal dekat dengan kampus, sehingga bisnis menyewakan kamar-kamar hunian untuk mahasiswa yang berasal dari luar kota, menjadi laku.
Pilihan membangun kos-kosan dimaksudkan untuk memberikan jaminan terhadap kecukupanj bagi anak-anaknya tatkala nanti dewasa. Strategi itu diambil, mungkin dari pengalaman dan juga penglihatannya, bahwa mendapatkan pekerjaan semakin lama semakin sulit. Pengusaha tersebut tidak mau melihat anak-anaknya kelak mengalami kesulitan hidup, sebagaimana yang telah dialaminya sendiri pada masa lalu.
Ada sebuah kasus yang dialami oleh seorang pengusaha. Keluarga tersebut sedemikian sayangnya kepada anak-anaknya. Sejak kecil, anak-anaknya sudah dibuatkan rumah sebagai usaha kos-kosan. Kebetulan ia bertempat tinggal dekat dengan kampus, sehingga bisnis menyewakan kamar-kamar hunian untuk mahasiswa yang berasal dari luar kota, menjadi laku.
Pilihan membangun kos-kosan dimaksudkan untuk memberikan jaminan terhadap kecukupanj bagi anak-anaknya tatkala nanti dewasa. Strategi itu diambil, mungkin dari pengalaman dan juga penglihatannya, bahwa mendapatkan pekerjaan semakin lama semakin sulit. Pengusaha tersebut tidak mau melihat anak-anaknya kelak mengalami kesulitan hidup, sebagaimana yang telah dialaminya sendiri pada masa lalu.
Keywords
Berlebihan; Mencintai; anak