Keterbatasan yang Mengantarkan pada Keberhasilan
Abstract
Menjelang bulan Puasa, seorang teman lama datang ke rumah. Sekalipun sudah sangat lama tidak berjumpa, saya masih bisa mengenalinya. Umurnya yang sudah menginjak kepala enam, menjadikan wajahnya sudah menunjukkan ketuaan. Badannya yang dulu besar dan tegap, sudah mulai kelihatan melemah. Demikian pula rambutnya, sebagian besar sudah memutih. Tetapi suaranya, dan juga kesukaannya bercanda masih seperti dahulu, ketika masih kuliah.
Dulu waktu kuliah, teman saya ini secara ekonomi tampak berlebih. Tatkala teman-temannya hanya bisa menyewa kamar kost sederhana, dia tidak mau menyewa kamar sembarangan, karena berapapun harga kamar yang ditentukan oleh pemiliknya akan dibayar. Dia selalu memilih tempat yang mudah dijangkau, sekalipun harganya mahal. Pada saat sepeda motor masih menjadi barang mewah, dia sudah memilikinya. Selain itu, baju dan kelengkapan lainnya selalu berganti-ganti. Ia dikenal sebagai mahasiswa, anaknya orang kaya.
Dulu waktu kuliah, teman saya ini secara ekonomi tampak berlebih. Tatkala teman-temannya hanya bisa menyewa kamar kost sederhana, dia tidak mau menyewa kamar sembarangan, karena berapapun harga kamar yang ditentukan oleh pemiliknya akan dibayar. Dia selalu memilih tempat yang mudah dijangkau, sekalipun harganya mahal. Pada saat sepeda motor masih menjadi barang mewah, dia sudah memilikinya. Selain itu, baju dan kelengkapan lainnya selalu berganti-ganti. Ia dikenal sebagai mahasiswa, anaknya orang kaya.
Keywords
Keterbatasan; pada Keberhasilan