Kemiskinan di Tengah Perusahaan Perkebunan

Abstract

Beberapa hari yang lalu, saya diajak oleh seorang teman untuk melihat tanah perkebunan di lereng sebelah selatan Gunung Kawi. Teman tersebut  mengajak saya datang ke lokasi  itu, sekiranya saya tertarik membeli kebun dimaksud. Tanah perkebunan  yang kurang lebih luasnya sekitar 1000 hektar itu, pemiliknya sudah meninggal empat tahun lalu, dan para ahli warisnya bermaksud menjual. Diharapkan saya tertarik dan mau membelinya.
Memang melalui beberapa kesempatan, saya telah menyampaikan keinginan  untuk mencari tanah seluas itu. Dalam pikiran saya, kalau UIN maliki Malang memiliki tanah sekurang-kurangnya 1000 hektar, dan tanah itu digunakan sebagai kegiatan usaha, maka hasilnya dapat digunakan untuk membantu para mahasiswa yang kurang mampu membiayai kuliahnya. Selama ini saya selalu mendengar bahwa, banyak anak-anak yang berkeinginan kuliah tetapi terhambat oleh karena tidak mampu membayar biaya pendidikan.