Ramadhan Belum Berhasil Menyadarkan Terhadap Pentingnya Persatuan Ummat
Abstract
Kewajiban menjalankan puasa di bulan ramadhan adalah dimaksudkan agar mendapatkan derajat kemanusiaan tertinggi, yaitu taqwa. Orang bertaqwa dipandang sedemikian indah perilakunya. Dalam al Qur’an ciri-ciri orang bertaqwa adalah orang yang beriman kepada yang ghaib, orang yang menegakkan shalat, menginfaqkan sebagaian rezkinya, mengimani al Qur’an dan juga kitab-kitab suci lainnya yang diturunkan pada masa sebelumnya, dan yakin terhadap hari akhir.
Orang yang bertaqwa dikatakan hatinya sedemikian indah, saling kasih sayang, menghargai sesama, selalu mengedepankan persatuan, dan bertolong menolong. Keindahan itu bukan terletak di pakaian atau rumah tempat tinggalnya dan bahkan juga asesoris yang dikenakannya, melainkan terletak pada kejernihan hatinya. Dengan demikian orang bertaqwa sebagai buah dari menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh, maka akan berusaha bersatu, dan tidak mau bercerai berai sebagaimana yang dilarang oleh Allah swt., lewat al Qur’an dan hadits nabi.
Orang yang bertaqwa dikatakan hatinya sedemikian indah, saling kasih sayang, menghargai sesama, selalu mengedepankan persatuan, dan bertolong menolong. Keindahan itu bukan terletak di pakaian atau rumah tempat tinggalnya dan bahkan juga asesoris yang dikenakannya, melainkan terletak pada kejernihan hatinya. Dengan demikian orang bertaqwa sebagai buah dari menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh, maka akan berusaha bersatu, dan tidak mau bercerai berai sebagaimana yang dilarang oleh Allah swt., lewat al Qur’an dan hadits nabi.
Keywords
Ramadhan; Persatuan; Ummat