Belajar dari Kebaikan Orang Lain
Abstract
Dalam hidup ini siapapun harus berbuat baik dan kelak meninggalkan kebaikan. Tidak semestinya hidup tanpa meninggalkan apa-apa. Hidup harus bermakna. Kebaikan itu berupa apa saja, hingga yang penting adalah memberikan kemudahan atau melapangkan bagi orang lain.
Sekalipun bergitu, ternyata berbuat baik terhadap orang lain tidak mudah dilakukan. Sehari -hari yang terpikir adalah justru sebaliknya. Yaitu bagaimana agar orang lain selalu melapangkan dan memudahkan bagi dirinya. Bahkan apapun yang sudah dilakukan oleh orang lain dianggap tidak cukup, atau kurang sempurna.
Orang yang seperti digambarkan itu, selalu berharap agar selalu mendapatkan sesuatu. Kebutuhannya sudah dicukupi dan juga persoalannya diselesaikan. Orang lain selalu dituntut agar berbuat baik pada dirinya. Sementara dia sendiri tidak berpikir untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Mereka itu lupa bahwa orang lain sudah sedemikian banyak berbuat baik dan melapangkan hidupnya.
Sekalipun bergitu, ternyata berbuat baik terhadap orang lain tidak mudah dilakukan. Sehari -hari yang terpikir adalah justru sebaliknya. Yaitu bagaimana agar orang lain selalu melapangkan dan memudahkan bagi dirinya. Bahkan apapun yang sudah dilakukan oleh orang lain dianggap tidak cukup, atau kurang sempurna.
Orang yang seperti digambarkan itu, selalu berharap agar selalu mendapatkan sesuatu. Kebutuhannya sudah dicukupi dan juga persoalannya diselesaikan. Orang lain selalu dituntut agar berbuat baik pada dirinya. Sementara dia sendiri tidak berpikir untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Mereka itu lupa bahwa orang lain sudah sedemikian banyak berbuat baik dan melapangkan hidupnya.
Keywords
Belajar; Kebaikan;