Banjir dan Kekeringan
Abstract
Musibah banjir dan kekeringan selalu datang silih berganti di negeri ini. Kejadian itu seolah-olah belum cukup menjadi pelajaran bagi bangsa ini. Ada kota-kota yang menjadi langganan banjir setiap tahun. Demikian pula ada daerah-daerah, yang hampir setiap tahun kekeringan.
Dua jenis musibah tersebut datang pada bulan-bulan tertentu. Kalaupun berubah, maka tidak terlalu bergeser jauh. Musim kemarau biasanya jatuh di antara bulan-bulan April hingga Oktober . Demikian pula sebaliknya curah hujan meningkat hingga mengakibatkan banjir pada bulan-bulan Desember hingga bulan Maret pada setiap tahun.
Pada musim kemarau biasanya banyak diberitakan daerah-daerah tertentu kekurangan air, sehingga tanaman banyak yang mati dan atau gagal panen. Bahkan banyak penduduk yang sekedar memenuhi kebutuhan air saja mengalami kesulitan. Banyak orang harus antri untuk mendapatkan air bersih.
Sebaliknya, setelah datang hujan, masyarakat mengeluh lagi karena kebanjiran. Sekarang ini misalnya jakarta, daerah bagian selatan Sumatera dan beberapa kota lainnya sudah kebanjiran. Pemerintah setempat, apalagi di kota besar, seperti Jakarta, mengalami kesulitan mengatasinya.
Dua jenis musibah tersebut datang pada bulan-bulan tertentu. Kalaupun berubah, maka tidak terlalu bergeser jauh. Musim kemarau biasanya jatuh di antara bulan-bulan April hingga Oktober . Demikian pula sebaliknya curah hujan meningkat hingga mengakibatkan banjir pada bulan-bulan Desember hingga bulan Maret pada setiap tahun.
Pada musim kemarau biasanya banyak diberitakan daerah-daerah tertentu kekurangan air, sehingga tanaman banyak yang mati dan atau gagal panen. Bahkan banyak penduduk yang sekedar memenuhi kebutuhan air saja mengalami kesulitan. Banyak orang harus antri untuk mendapatkan air bersih.
Sebaliknya, setelah datang hujan, masyarakat mengeluh lagi karena kebanjiran. Sekarang ini misalnya jakarta, daerah bagian selatan Sumatera dan beberapa kota lainnya sudah kebanjiran. Pemerintah setempat, apalagi di kota besar, seperti Jakarta, mengalami kesulitan mengatasinya.
Keywords
lingkungan; alam; sosial; kemiskinan