Pelajaran Kepemimpinan dari Kisah Perjalanan Hijrah Nabi
Abstract
Setiap kali memperingati tahun baru hijrah, hal yang tidak pernah saya lupakan adalah tentang kisah bagaimana kesulitan yang dialami oleh Nabi dan sahabatnya di perjalanan dari Makkah ke Madinah. Ketika itu belum ada kendaraan modern seperti sekarang. Padahal jarak antara Makkah dan Madinah cukup jauh. Jama’ah haji sekarang ini dengan berkendaraan bus antara Makkah dan Madinah harus menempuh antara 6 sampsi 7 jam. Dari gambaran itu maka bisa dibayangkan, berapa lama perjalanan itu andaikan ditempuh dengan berjalan kaki, sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah waktu hijrah itu.
Perjalanan Nabi dalam berhijrah tersebut menjadi lebih sulit dan menderita lagi, karena rombongan tersebut juga dikejar-kejar oleh orang-orang yang ketika itu memusuhi. Orang-orang kafir Quraisy tidak saja menghendaki nabi meninggalkan Makkah, tetapi lebih dari itu adalah mengejar dan kalau berhasil membunuhnya. Perjalanan jauh itu tidak berbekalkan kebutuhan hidup yang cukup. Mereka hanya membawa sebatas apa adanya. Bahwa yang penting, mereka bisa pergi dari Makkah.
Perjalanan Nabi dalam berhijrah tersebut menjadi lebih sulit dan menderita lagi, karena rombongan tersebut juga dikejar-kejar oleh orang-orang yang ketika itu memusuhi. Orang-orang kafir Quraisy tidak saja menghendaki nabi meninggalkan Makkah, tetapi lebih dari itu adalah mengejar dan kalau berhasil membunuhnya. Perjalanan jauh itu tidak berbekalkan kebutuhan hidup yang cukup. Mereka hanya membawa sebatas apa adanya. Bahwa yang penting, mereka bisa pergi dari Makkah.
Keywords
Pelajaran; Kepemimpinan; Kisah; Perjalanan; Hijrah; Nabi