Suara Tilpun dari Dr.Mudjab Terkait Demo Mahasiswa
Abstract
Hanya sekali-kali saja Dr. Mudjab tilpun kepada saya. Namun pada saat itu, putra Kyai Blitar yang lama belajar di India hingga mendapatkan gelar Doktor tersebut mengatakan, ingin berbicara agak panjang. Tentu saya mempersilahkan. Saya mendengar lewat suara di tilpun itu, ia mengatakan, sempat menangis tatkala melihat sekelompok mahasiswa berdemo di depan kampus.
Ia tidak bisa mengerti, mengapa para mahasiswa melakukan kegiatan seperti itu. Kegelisahan dan rasa sedihnya bertambah tatkala menyaksikan siaran di berbagai televisi nasional terkait dengan demo tersebut. Dr. Mudjab merasakan sedemikian sedih tatkala melihat sedemikian gencarnya media massa memberitakan peristiwa itu. Lewat media massa tersebut seolah-olah kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sudah hancur. Sementara di lapangan olah raga kampus masih banyak mahasiswa yang bermain futsal, di masjid dan di pojok-pojok kampus masih ada mahasiswa menghafal al Qur’an. Begitu pula di tempat-tempat lainnya kelompok mahasiswa berdiskusi ilmiah.