Haji itu Memang Mahal

Rector - -

Abstract


Setelah saya hitung- hitung, biaya haji itu memang mahal. Kemahalan itu bukan saja harga yang harus dibayar sebagai ONH, tetapi juga biaya-biaya lainnya yang terkait dengan itu. Bahkan,
mungkin biaya lainnya itu jauh lebih besar lagi jumlahnya. Sebab, tradisi naik haji orang Indonesia ini, dianggap tidak cukup sebagaimana layaknya orang bepergian biasa. Orang mau pergi haji, sebelum berangkat biasanya harus tasyakuran, mengundang para tetangga dan kenalan. Biaya tasyakuran juga tidak sedikit, apalagi kalau yang diundang jumlahnya banyak. Begitu juga sepulang haji, sekalipun sebelum berangkat sudah tasyakuran, maka sete lah pulang haji juga tasyakuran lagi, bahkan biasanya lebih ribet daripada sebelumnya. Tamu-tamu tanpa diundang datang, jumlahnya pun tidak terkira. Mereka datang untuk menghormat dan juga meminta doa. Ada kepercayaan bahwa orang pulang haji, doanya mudah diterima. Karena hal itu sudah menjadi tradisi, maka sulit dicegah atau dihindari. Bagi tetangga atau teman ndekat, jika ada orang pulang haji, kemudian tidak datang juga tidak enak, khawatir dianggap t idak peduli. Sedangkan kalau hadir, jelas akan menambah beban. Tapi memang, ini adalah sebuah harga yang harus dibayar tatkala orang berusaha mempererat tali silaturrahmi. 

Keywords


Haji; Mahal

Full Text:

PDF PS