Ibuku, Sedemikian Mulia dan Besar Jasanya

Rector - -

Abstract


Pada peringatan hari ibu, yakni Tanggal 22 Desember, saya membuat tulisan tentang ibu, dan lebih khusus tentang ibu saya sendiri. Beliau sudah wafat dua tahun yang lalu. Setelah sholat dhuha di rumah, kebetulan sedang sendirian, tidak lagi beranjak dari tempat sholat itu, beliau langsung wafat. Sebelum wafat, beliau tidak menderita sakit. Pagi hari, setelah memberi makan ayam di samping rumah, lalu mandi. Seperti biasa, setelah mandi pagi, beliau sholat dhuha. Kebiasaan beliau, untuk sholat fardhu l ima waktu, beli au lebi h menyukai  berjama’ ah di masjid, yang terletak di depan rumah, tetapi untuk sholat sunnah, seperti sholat dhuha, lebih menyukai melaksanakannya di rumah.   Informasi yang saya peroleh, setelah memberi makan ayam periaraannya yang berjumlah beberapa ekor saja, beliau mandi. Entah disengaja atau tidak, beliau lupa mematikan kran kamar mandi, sehingga mengundang perhatian salah seorang tetangga, yang memang sering datang ke rumah itu. Setelah mematikan kran kamar mandi, tetangga tersebut melihat ibu ternyata sedang sholat. Namun beberapa saat kemudian dilihat lagi ternyata, ibu sudsah tidak berposisi sholat, melainkan sudah tertidur, seperti orang tidur dan i nnali ll ahi hi  wai nna il ai hi  roji ”un, ternyata Ibu sudah wafat. Bel i au wafat, setel ah menunaikan sholat dhuha itu, tanpa didahului oleh keluhan sakit. 

Keywords


Ibu; Mulia; Besar; Jasa

Full Text:

PDF PS