Semangat Memenangkan Tuhan
Abstract
Beberapa hari yang lalu, saya sama sekali tidak memperhitungkan bahwa hari raya idul adzha pada tahun ini akan jatuh pada hari yang berbeda di antara umat Islam di Indonesia. Saya menduga begitu, karena hari raya idhul fitri yang lalu, kebetulan bisa bersamaan. Pada pikiran saya tergambar, jika awal bulan bersama, maka akan mengakhiri pun juga sama. Apalagi bahwa peredaran bulan akan selalu tetap, dan atau tidak berubah-ubah.
Atas dasar pandangan seperti itu, maka ketika ditanya oleh seorang Kyai melalui tilpun tentang kapan jatuhnya hari raya Qurban, tanpa berpikir panjang, saya menjelaskan bahwa sebaiknya kita tidak perlu hisab dan rukyah sendiri. Kita mengikuti saja apa yang dilakukan oleh pemerintah Saudi Arabia. Jawaban seperti itu saya sampaikan dengan pertimbangan, bahwa idhul adha berbeda dengan idhul Fitri. Pada Idhul Adha didahului oleh kegiatan wuquf di Arafah. Bagi orang yang tidak wukuf di Arafah, pada hari itu disunnahkan berpuasa. Karena itu puasa sunnah Arafah, semestinya dijalankan ketika jamaáh haji sedang wukuf itu.
Atas dasar pandangan seperti itu, maka ketika ditanya oleh seorang Kyai melalui tilpun tentang kapan jatuhnya hari raya Qurban, tanpa berpikir panjang, saya menjelaskan bahwa sebaiknya kita tidak perlu hisab dan rukyah sendiri. Kita mengikuti saja apa yang dilakukan oleh pemerintah Saudi Arabia. Jawaban seperti itu saya sampaikan dengan pertimbangan, bahwa idhul adha berbeda dengan idhul Fitri. Pada Idhul Adha didahului oleh kegiatan wuquf di Arafah. Bagi orang yang tidak wukuf di Arafah, pada hari itu disunnahkan berpuasa. Karena itu puasa sunnah Arafah, semestinya dijalankan ketika jamaáh haji sedang wukuf itu.
Keywords
Semangat; Memenangkan; Tuhan