THE URGENCY OF SUI GENERIS PROTECTION OF COMMUNAL INTELLECTUAL PROPERTY IN INDONESIA: A Comparative Study in Philippines

Yenny Eta Widyanti

Abstract


Indonesia is a culturally megadiverse country, which is a source of Communal Intellectual Property. However, Communal Intellectual Property that has high economic value can lead to the misappropriation and destruction instigated by foreign parties. Thus, a Communal Intellectual Property legal protection is needed in the international and national law. This research aims to describe about communal intellectual property in national and international law. By using normative juridical research, statute approach, conceptual approach, and comparative approach regarding primary and secondary legal materials, it is then analyzed with the findings that Communal Intellectual Property protection in international and national law do not only cover legal protection in the field of Intellectual Property Rights. It also encompasses nonIntellectual Property Rights legal protection, both preventively and repressively (hybrid protection). This research has an essential meaning in the formation of national law on sui generis Communal Intellectual Property by adopting the best practices in the Philippines.

Indonesia adalah negara yang kaya dengan keanekaragaman budaya, sebagai sumber Kekayaan Intelektual Komunal. Namun, dalam perkembangannya, Kekayaan Intelektual Komunal yang memiliki nilai ekonomi tinggi menjadi potensi penyalahgunaan dan perusakan oleh pihak asing, sehingga diperlukan perlindungan Kekayaan Intelektual Komunal dalam hukum internasional dan hukum nasional yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan perlindungan Kekayaan Intelektual Komunal dalam hukum nasional dan internasional. Dengan menggunakan jenis penelitian yuridis normatif dan pendekatan peraturan perundangan, pendekatan konseptual, serta pendekatan perbandingan dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, maka kemudian dianalisis dengan temuan bahwa perlindungan Kekayaan Intelektual Komunal dalam hukum internasional dan hukum nasional tidak cukup hanya dengan perlindungan hukum di bidang Hak Kekayaan Intektual, namun juga meliputi perlindungan hukum non Hak Kekayaan Intelektual baik secara preventif maupun represif (perlindungan campuran). Penelitian ini memiliki arti penting dalam pembentukan hukum nasional Kekayaan Intelektual Komunal secara sui generis dengan mengadopsi praktik terbaik di Filipina.


Keywords


legal protection; communal intellectual property; traditional - cultural expressions;

Full Text:

PDF

References


Adawiyah, Robiatul dan Rumawi, “Pengaturan Kekayaan Intelektual dalam Masyarakat Komunal di Indonesia”, Repertorium Jurnal Ilmiah Hukum Kenotariatan, Vol. 10 No. 1 (Mei 2021): 1-16

Antons, Christoph. “What is “Traditional Cultural Expression? International Definitions and Their Application in Developing Asia”. W.I.P.O.J, 1, No.1 (2009); 103-116

Badan Penelitian dan Pengembangan HAM Kementerian Hukum dan HAM RI. Perlindungan Kekayaan Intelektual Atas Pengetahuan Tradsional dan Ekspresi Budaya Tradisional Masyarakat Adat. Bandung: Alumni, 2013.

Barizah, Nurul. “International Copyright Treaties and Its Implementation Under Indonesian Copyright Act; Is It a Better Access to Knowledge?”. Indonesian Journal of International Law, 14, No. 1 (Oktober 2016): 1-27

Bustami, Simona. “Urgensi Pengaturan Ekspresi Budaya (Folklore) Masyarakat Adat”. Jurnal Hukum Prioris, 2, No. 4 (Februari 2019): 245-255

Cohen, Morris L. & Kent C. Olson, Legal Research in A Nutshell. St Paul Minn: West Publising Co, 1992.

Daulay, Zainul. Pengetahuan Tradisional Konsep. Dasar Hukum. dan Praktik. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011.

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI. Modul Kekayaan Intelektual Komunal Bidang Kekayaan Intelektual Komunal. Jakarta: Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI, 2019.

Fischer, Susanna Frederick. “Dick Whittington and Creativity: From Trade to Folklore. From Folklore to Trade”. Symposium “The Power of Stories: Intersections of Law. Literature. and Culture the Dick Whittington Story: Its Influences & Its Impacts”. 12 Tex. Wesleyan L. Rev. 5, Texas Wesleyan Law Review, (2005): 5-66

Hadikusuma, Hilman. Pengantar Hukum Adat . Jakarta: Mandar Maju, 2010.

Husamah. “Mengusung Kembali Khazanah Identitas Budaya Bangsa”. Jurnal Bestari 42, (2009): 33-49

Susanti, Diah Imaningrum, Rini Susrijani, dan Raymundus I Made Sudhiarsa. “Ekspresi Budaya Tradisional dan Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia”, Yuridika, Jilid 35 No. 2, (Mei 2020): 257-276

Janke, Terri. Our Culture: Our Future – Report on Australian Indigenous Cultural and Intellectual Property Rights. Sydney: Michael Frankel and Company, 1999.

Jened, Rahmi. Hukum Hak Cipta (Copyright Law). Bandung: Citra Aditya Bakti, 2014.

Kintner, Earl W. dan Jack Lahr. An Intelelectual Property Law Primer. New York: Clark Boardman, 1983.

Kusumadara, Afifah. Analysis of The Failure of The Implementation of Intellectual Property Laws in Indonesia. PhD dissertation, Faculty of Law University of Sydney, 2000.

Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum. Jakarta: Prenada Media, 2016.

Philips¸ Jake. “Australia’s Heritage Protection Act: An Alternative to Copyright in the Struggle to Protect Communal Interests in Authored Works of Folklore”. Pacific Rim and Policy Journal. 18 Pac. Rim L. & Pol’y J., 547, (August 2009): 547-573

Rahmadini, Tengku Mega. “Perlindungan Ekspresi Budaya Tradisional Masyarakat Adat Melayu Di Provinsi Riau”. JOM Fakultas Hukum Universitas Riau, Volume VII, No. 1 (Januari-Juni 2020): 1-15

Rato, Dominikus. Pengantar Hukum Adat. Surabaya: LaksBang Pressindo, 2009.

Rawls, John. A Theory of Justice. The Belknap of Harvard University Press, 1993.

Roisah, Kholish. Konsep Hukum Hak Kekayaan Intelektual Sejarah. Pengertian. dan Filosofi Pengakuan HKI dari Masa ke Masa. Malang: Setara Press, 2015.

Setyaningtyas, Ayu Citra dan Endang Sri Kawuryan. “Menjaga Ekspresi Budaya Tradisional di Indonesia”. Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungau 1. No. 2 (September 2016): 122-132

Spangler, Stephanie. “When Indigenous Communities Go Digital: Protecting Traditional Cultural Expressions Through Integration of IP and Customary Law”. 27 Cardozo Arts & Ent.L.J.709., Cardozo Arts and Entertainment Law Journal, (2010): 709-736

Stoianoff, Natalie dan Alpana Roy. “Indigenous Knowledge and Culture in Australia-The Case for Sui Generis Legislation”. Monash University Law Review 41, No 3, (2015): 753-768

Talaat, Wan Izatul Asma Wan. “Protection of the Associated Traditional Knowledge on Genetic Resources: Beyond the Nagoya Protocol”. Procedia-Social and Behavioral Sciences 91, (2013): 673-678

The Indigenous Peoples Rights Act (IPRA No. 8371) on 29 October 1997.

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6055).

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 266, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5599).

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan Internasional Covenant on Economic, Social and Cultural Right (Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya), (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4557).

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia), (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564).

Universal Declaration of the Rights of Indigenous People 2007.

Widyanti, Yenny Eta. “The Legal Instrument of Protecting Traditional Cultural Expressions Ownership in Intellectual Property Rights Law”, Technium Social Sciences Journal, Vol. 21, (July 2021): 492-501

World Intellectual Property Organization. “Intellectual Property Needs and Expectations of Traditional Knowledge: WIPO Report on Fact-finding Missions on Intellectual Property and Traditional Knowledge (1998-1999)”. Diakses 1 Mei 2021. https://www.wipo.int/publications/en/details.jsp?id=283&plang=EN.

World Intellectual Property Organization. “Overview Intellectual Property and Genetic Resources. Traditional Knowledge and Traditional Cultural Expressions”. World Intellectual Property Organization (WIPO), 2015.

World Intellectual Property Organization. “Rountable on Intellectual Property and Traditional Knowledge”. Reports at Protecting Traditional Knowledge The Experince of The Philippines. WIPO/IPTK/RT.99/6A.




DOI: https://doi.org/10.18860/j.v13i1.16467

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Published By:

Jurusan Hukum Ekonomi Syariah
Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jl. Gajayana No. 50, 65144 Malang, East Java, Indonesia
Telp./Fax.: (0341) 559399
Email: jurisdictie@uin-malang.ac.id

--------------------------------------------------------------------------------------

Abstacting & Indexing :

Dimension Sinta Portal Garuda Google Schoolar MoraRef

--------------------------------------------------------------------------------------

Creative Commons License
Jurisdictie: Jurnal Hukum dan Syariah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.