ANALISIS KOMPARATIF TENTANG KONSEP PENDIDIKAN ANAK MENURUT IBNU QAYYIM AL-JAUZIYAH DAN AL-GHAZALI: IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KONTEMPORER

Imron Rosyidi, M. Th., M. Ed

Abstract


Konsep pendidikan anak yang selama ini berkembang mayoritas berasal dari barat yang dibangun berlandaskan pandangan dunia yang sekuler-positifistik-materialistik. Padahal jauh sebelumnya, intelektual muslim telah melakukan banyak kajian yang mencermati adanya kesenjangan teoritis dalam khazanah intelektual Islam, selama ini, penelitian-penelitian terdahulu hanya mengangkat tema pemikiran pendidikan Ibnu Qayyim maupun Al Ghazali secara parsial, dan belum ada yang melakukan studi komparasi tentang konsep pendidikan anak menurut keduanya beserta implikasinya terhadap pendidikan Islam kontemporer.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perbandingan antara konsep pendidikan anak menurut Ibnu Qayyim dan Al-Ghazali dan bagaimana implikaisnya terhadap pendidikan agama Islam kontemporer.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, jenis kajian pustaka dengan metode dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis isi, linguistik, konsep, historis dan komparatif.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa konsep pendidikan anak menurut Ibnu Qayyim dan Al-Ghazali memiliki lebih banyak kesamaan daripada perbedaannya. Konsep mereka sama-sama dibangun berdasarkan pemahaman yang mendalam tentang fitrah anak, ilmu, dan nilai-nilai yang diderivasi dari al-Qur’an dan as-Sunnah. Ditinjau dari model tipologi aliran filsafat pendidikan, maka konsep pendidikan anak menurut Ibnu Qayyim dipetakan dalam tipologi parenialis-esensialis salafi. Sedangkan konsep pendidikan anak Al-Ghazali dikategorikan dalam tipologi parenialis-esensialis madzhabi. Konsep pendidikan anak Ibnu Qayyim dan Al-Gahazali termasuk aliran teori konvergensi teosintris. Perbedaan konsep pendidikan anak antara kedua tokoh tersebut terletak pada penggunaan beberapa istilah kunci, disamping itu terdapat beberapa aspek pendidikan yang dibahas secara terpisah-pisah oleh Ibnu Qayyim, sementara Al-Gahazali menggunakan istilah yang lebih umum.
Perbandingan konsep pendidikan anak menurut Ibnu Qayyim dan Al-Ghazali mengandung beberapa implikasi yang perfasif terhadap pendidikan Islam kontemporer. Pertama, desekularisasi makna pendidikan agama kontemporer, Kedua, penegasan dan klarifikasi bahwa konsep fitrah anak dalam perspektif pendidikan Islam tidak identik dengan teori emperisme. Ketiga, reorientasi tujuan pendidikan Islam kontemporer. Keempat, materi pendidikan Islam diberikan sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Kelima, reformulasi aspek-aspek pendidikan Islam kontemporer secara komprehensif. Keenam, pengembangan kurikulum terpadu. Ketujuh, penggunaan agama yang lebih variatif.


Keywords


pendidikan anak; islam

Full Text:

PDF PS

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Gedung Rektorat Lt.III
Kantor Lemlitbang UIN Maliki Malang
Jl. Gajayana No 50
Telp. (0341) 551354, Fax. 572533.