BAHASA METAFORIK DAN IKONOGRAFIK DALAM AYAT-AYAT SURGA DAN NERAKA (Analisis Makna dalam Konteks Komunikasi)

Drs. Akhmad Muzakki, MA

Abstract


Lukisan kenikmatan surga dan kesengsaraan neraka adalah lukisan khas yang ditampilkan al-Qur’an yang keduanya digambarkan dalam bentuk fisikal, atau diungkap dalam bentuk bahasa metaforik-ikonografik. Secara kebahasaan, pada umunya doktrn-doktrin keagamaan sangat diwarnai oleh realitas atau konteks sosio-kultural  Arabia pada saat itu. Sebagaimana dalam kajian sosiolinguistik disebutkan, ketika aktiitas bicara berlangsung, ada dua factor yang turut menentukan, yaitu factor situasional dan sosial. Factor situasi turut mempengaruhi pembicaraan terutama dalam pemilihan kata-kata dan bagaimana caranya menkode, sedangkan factor social menentukan bahasa yang dipergunakan. Berdasarkan pemikiran di tas, maka penelitian ini mengangkat judul, “Bahasa metaforik dan Ikonografik dalam Ayat-Ayat Surga dan Neraka (Analisis Makna dalam Konteks Komunikasi)”
Sedangkan focus permasalahannya adalah: 1) Ungkapan bahasa apa saja dalam ayat-ayat yang menjelaskan surge dan neraka yang mempergunakan gaya bahasa metaforik dan ikorogonik? 2) Bagaimanakah memahami makna bahasa metaforik dan ikonografik tersbue dalam konteks komunikasi pada saat itu untuk kemudian dipahami dalam konteks kekinian? Untuk menjawab dua rumusan masalah tersebut pertama penulis mengkaji keberadaan konteks pada saat wahyu diturunkan, baik itu berupa konteks asbab al-nuzul maupun konteks sosio-historis (asbab al dzuruf). Kemudian langkah kedua memberikan interpretasi terhadap sejumlah yat-ayat yang mengandung bahasa metaforik dan ikonografik sesuai dengan konteks pada saat terjadinya proses komunikasi (pewahyuan), untuk kemudian diphami dalam konteks kekiian. Proses penafsiran ini menjadi sangat penting, karena disinilah segala jurus dan bentuk analisis bermuara secara simultan dan holistik.
Kata surga (jannah) dalam bentuk plural dan tunggal yang diulang sebanyak 121 kali dand alam bentuk mutsana (dua) diulang sebanyak 3 kali, serta kata neraka (nar) diulang sebanyak 121 kali secara psiko-sosiolinguistik, bahwa bahasa metaforik dan ikonografik yang menggambarkan kenikmatan surga dan kesengsaraan neraka sangat efektif untuk menghancurkan kesombongan masyarakat Jahiliyah Arab kala itu yang tingkat sastranya dikenal sangat tinggi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa masing-masing orang pasti memiliki penafsiran berbeda ketika ayat “kebun” (jannah) dan “api” (nar) dibacakan. Dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa kata surga (jannah) merujuk pada suatu keadaan yang menggembirakan dan menyenangkan, serta memuaskan kebutuhan fisik dalam bentuk apapun sebagai manusia kasar hidup di dunia. Akan tetapi, kenikmatan itu tidak terbatas pada kepuasan fisik atau materi semata, melainkan harus mampu menjadi media untuk mendapatkan ketenangan spiritual sebagai hamba Allah. Sedangkan kata nar atau neraka merujuk pada suatu keadaan yang sangat menyusahkan, menyedihkan, dan menyengsarakana baik itu berkenaan dengan fisik lebih-lebih berkaitan dengan spiritual.


Keywords


bahasa metaforik; ikonografik; ayat; alquran; surga; neraka

Full Text:

PDF PS

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Gedung Rektorat Lt.III
Kantor Lemlitbang UIN Maliki Malang
Jl. Gajayana No 50
Telp. (0341) 551354, Fax. 572533.