KAJIAN PRAGMATIK PENGGUNAAN BENTUK PERTANYAAN DALAM ALQURAN TERJEMAHAN DEPARTEMEN AGAMA

Dra. Hj. Siti Annijat Maimunah, Mpd

Abstract


Alquran merupakan media interaksi antara Tuhan dan hamba-Nya. Alat yang digunakan sebagai media interaksi adalah bahasa (bahasa arab). Sebagai media interaksi, Alquran menggunakan ragam kalimat Tanya. Dalam kajian pragmatik (tindak tutur), pertanyaan tidak hanya digunakan untuk meminta informasi, melainkan dapat digunakan untuk maksud lain sesuai dengan konteks. Misalnya untuk memerintah, melarang, mengecam, memuji, meminta belas kasihan, menolak, dan menyangkal.
Tujuan umum penelitian ini adalah mengkaji dan memeriksa penggunaan bentuk pertanyaan dalam terjemahan Alquran.
Penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif dan analisis isi. Sebagai penelitian kualitatif, instrumen dalam penelitian ini berupa instrumen manusia (human instrument), yakni peneliti sendiri dan panduan atau kisi-kisi analisis. Data dalam penelitian ini berupa pertanyaan dalam terjemahan Alquran berbahasa Indonesia dan ditetapkan secara purposif. Sumber data berupa dokumen, yakni terjemahan Alquran yang diterbitkan oleh Departemen Agama RI tahun 1993 dan Alquran dalam bahasa sumber. Prosedur penelitian meliputi: observasi mentah, unitisasi, “sampling”, recording, reduksi data, membuat inferensi, melakukan analisis, dan validasi. Untuk memperoleh hasil analisis yang sahih, digunakanlah teknik pensahih yang diadaptasi dari Lincoln da Guba yang meliputi: observasi terus-menerus, triangulasi, mendiskusikan dengan teman sejawat, dan memeriksa kembali data dan hasil analisis.
Penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut. Bentuk peryanyaan perihal dan bentuk pertanyaan ya-tidak. Pertanyaan perihal ditandai oleh kata ganti Tanya tanpa partikel –kah (apa, mengapa, kenapa, bagaimana, siapa, darimana, dan betapa) dan kata ganti Tanya berpartikel –kah (apakah, bagaimanakah, siapakah, mengapakah, bilakah, kapankah, manakah, dimanakah, dan berapakah). Sementara itu, pertanyaan ya-tidak ditandai oleh kata Tanya dan partikel – kah. Dari aspek fungsi, partikel –kah menduduki fungsi predikat dan adverbial. Partikel –kah yang  menduduki fungsi predikat melekat pada kategori nomina, verba, bentuk ingkar, adjektiva, sedangkan yang menduduki fungsi adverbial melekat pada kategori pewatas.
Saran penelitian ini hendaknya para guru mencermati jenis piranti tanya yang digunakan dalam Bsu dan dalam Bsa karena keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Dan juga memberikan penjelasan perbedaan keduanya. Selain itu, penelitian ini sangat terbatas substansinya oleh karena itu, untuk penelitian lebih lanjut dapat disempurnakan dan lebih kompehensif.

Kata-kata Kunci: Pertanyaan, Terjemahan Alquran, Pertanyaan ya-tidak, Tipe pertanyaan, Jawaban


Keywords


Pertanyaan; Terjemahan Alquran; Pertanyaan ya-tidak; Tipe pertanyaan; Jawaban

Full Text:

PDF PS

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Gedung Rektorat Lt.III
Kantor Lemlitbang UIN Maliki Malang
Jl. Gajayana No 50
Telp. (0341) 551354, Fax. 572533.