Kedudukan Metode al-Qāfah Dalam Penetapan Nasab Anak Menurut Ulama Perspektif Maqashid al-Syariah

Agustin Hanapi, Imanuddin Imanuddin, Khairuddin Hasballah

Abstract


Abstract:

This study attempts to identify the position of Qāfah method in determining the child's lineage based on the scholars’ perspective using a qualitative approach through descriptive analysis. The results show that the al-qāfahmethod is important in Islam, particularly in certain cases of denial or claims against children. It is because not all people are willing to do a DNA test due to its complicated mechanism and unpreparedness of the parents to admit the child when the DNA test proves positive. Sholars’ views on the position of the al-qāfahmethod in determining the child’ lineage are varied. First, Hanafiyyah scholars absolutely reject this method because it prioritizes the theory of li'an law when the husband denies the lineage of his child. Second, most other scholars (Maliki, Shafi'i, Hambali, Al-Zahiri, and Al-Auza'i) accept the method by referring to Umar’s decision of engaging lineage experts (qā'if) in determining the child claims. Third, the Zahiri school believes that al-qāfah method can be used as a benchmark in determining the case of lineage and atsar (tracing the traces). The last, Ibn Qayyim considers that al-qāfahmethod as one of the laws established by the Prophet Muhammad.

Keywords: Al-Qafah; fiqh; child’s lineage.

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk melihat kedudukan metode al-qāfah dalam menetapkan nasab anak menurut ulama dan perspektif maqasid syariah melalui pendekatan kualitatif dengan cara dekriptif-analisis. Data diperoleh dengan cara mencari literatur yang berkaitan dengan pokok permasalahan kemudian dianalisis dengan metode deskriptif analitik, metode komparatif, dan metode analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa ulama fikih termasuk di antaranya jumhur ulama menyepakati metode al-qāfah sebagai cara untuk menetapkan nasab anak dengan merujuk tindakan Umar yang menghadirkan ahli nasab (qāif) dalam perkara sengketa klaim anak. Juga mazhab Zahiri yang mengatakan bahwa al-qāfah dapat dijadikan patokan dalam putusan perihal nasab dan atsar (menelusuri jejak), serta Ibnu Qayyim yang meyakini al-qāfah menjadi salah satu di antara hukum yang ditetapkan Rasulullah SAW). Dalam perspektif maqasid syariah metode al-qāfah penting dilakukan terutama pada kasus pengingkaran atau klaim terhadap anak, lantaran tidak semua masyarakat bersedia melakukan tes DNA karena biaya yang mahal, mekanisme yang rumit juga ketidaksiapan untuk mengakui seandainya diketahui bahwa itu adalah anaknya.

Kata Kunci: Al-Qafah; fikih; nasab anak.

Full Text:

PDF

References


Abdila, Qudrat. Sejarah Sosial Dan Status Hak Anak Di Luar Nikah. Pamekasan: Duta Media, 2020.

Abdila, Qudrat. Sejarah Sosial Dan Status Hak Anak Di Luar Nikah. Pamekasan: Duta Media, 2020.

Abdillah Al-Bukhari, Ali. Sahih Al-Bukhari. Riyadh: Bait al-Afkar al-Dauliyyah Linnasyr, 1998.

Abdul Wadud kasful Humam. “Pakar Genetik Dan Penafsir Mimpi Di Zaman Rasulullah.” Islami.co. Accessed June 7, 2022. https://islami.co/abu-bakar-al-shiddiq-pakar-genetik-dan-penafsir-mimpi-di-zaman-rasulullah/.

Abubakar, Alyasa’. Metode Istislahiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2016.

Al-’Aini, Badruddin. Sahih Al-Bukhari. Bairut: Daar Al-Kutub Al-Ilmiyyah, 2001.

Al-Awqaf, Wizarah. Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah. Quwait: Wijarah Al-Awqaf, 1995.

Al-Barmirni, Ali. Ahkam Usrah : Zawaj Wa Al-Thalaq Baina al-Hanafiyah Wa Al-Syafi’iyah Al-Dirasah al-Muqaranah. Aman: Dar Al-Hamid, 2008.

Al-Jauziyyah, Ibn Qayyim. Zad Al-Ma’ad Fi Hadi Khair Al-’Ibad. Jakarta: Griya Ilmu, 2010.

Al-Jurjani, Ali bin Muhammad. Mu’jam Al-Ta’rifat. Riyadh: Daarul Fadhilah, 2004.

Al-Kasani, Ala’uddin. Bada’i Al-Sana’i. Beirut: Daar Al-Kutub, 2003.

Al-Syarakhsi, Syamsuddin. Al- Mabsuth. Beirut: Darul Ma`rifah, 2000.

Al-Syarbaini, Ahmad Khatib. Mughni Al-Muhtaj. Bairut: Daar Al-Kutub Al-Ilmiyyah, 2018.

Bahrudin, Ridwan. “Metode Al-Qiyâfah Ibnu Qayyim al-Jauziyyah Dalam Penetapan Nasab Serta Relevansinya Dengan Tes DNA.” Master Thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/51805.

Daud, Abu. Sunan Abi Dawud. Juz. 1. Bairut: Dar al-Fikr, tt, 1998.

Fahmi, Mutiara, and Fitiya Fahmi. “Penetapan Nasab Anak Mulā’anah Melalui Tes DNA (Studi Atas Metode Istinbāṭ Yūsuf al-Qaraḍāwī).” Samarah: Jurnal Hukum Keluarga Dan Hukum Islam 3, no. 1 (August 9, 2019): 133–50. https://doi.org/10.22373/sjhk.v3i1.5024.

Hajar, Ibnu Asqalani. Fath Al-Baari’. 26th ed. Jakarta: Pustaka Azzam, 2010.

Hanbal, Ahmad bin. Al-Musnad. Kairo: Daar Al-Hadits, 1990.

Manzur, Ibnu. Lisan Al-Arab. 14th ed. Beirut, 2009.

Muhammad Al-Harafi, Salamah. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2016.

Muhammad, Bahruddin. “Reaktualisasi Hukum Pembuktian Nasab Berbasis Teknologi Al-Qiyafah.” Accessed June 19, 2022. https://badilag.mahkamahagung.go.id/artikel/publikasi/artikel/reaktualisasi-hukum-pembuktian-nasab-berbasis-teknologi-al-qiyafah-oleh-dr-h-bahruddin-muhammad-sh-mh-101.

Muhammad, Bin Zakariyya bin Mahmud Al-Qazwini. Aja’ib Makhluqaat Wa Hayaawanat Wa Gharaib Al-Maujudaat. Bairut: Mu’assasah Al-A’lami Al-Mathbu’at, 2000.

Nasohah, Zaini. Syari’ah Dan Undang-Undang. Kuala Lumpur: Perpustakaan Negara, 2004.

Rusyd, Ibnu. Bidayah Al-Mujtahid. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2016.

Saleh, Ahmad Faraj Said. Al-Qiyaafah. Malaysia, 2009.

Siregar, Abdul Hakim. “Korelasi Qiyafah Dan Genetika Dalam Menetapkan Nasab Perspektif Imam Syafi’i.” Best Journal (Biology Education, Sains and Technology) 2, no. 1 (2019): 26–33. https://doi.org/10.30743/best.v2i1.1773.

Sumardi, Edi. “Jika Tes DNA Ditolak Mereka, Cukup 4 Cara Ampuh Ini Buktikan Apakah Ario Anak Mario Teguh Atau Bukan.” Tribun-Timur.com, 2016. https://makassar.tribunnews.com/2016/09/13/jika-tes-dna-ditolak-mereka-cukup-4-cara-ampuh-ini-buktikan-apakah-ario-anak-mario-teguh-atau-bukan?page=all.

Syarifuddin, Amir. Ushul Fiqih 2. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.

Thayyarah, Nadia. Buku Pintar Sains Dalam Al-Qur’an : Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah. Edited by Chairul Ahmad. Cet. 3. Jakarta: Zaman, 2014.

Tri Sulistiowati. “"Hendak Tes DNA? Segini Biaya Yang Harus Anda Siapkan ".” Kontan.co.id, 2020. https://kesehatan.kontan.co.id/news/hendak-tes-dna-segini-biaya-yang-harus-anda-siapkan.

Utami, Rizka Pratiwi. “6 Artis Ini Tak Mau Mengakui Anak Kandungnya Sendiri, Nomor 2 Akan Menikahi Bos Es Krim.” Parapuan, 2018. https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:H54pYwxXvi0J:https://palembang.tribunnews.com/2018/08/12/6-artis-ini-tak-mau-mengakui-anak-kandungnya-sendiri-nomor-2-akan-menikahi-bos-es-krim%3Fpage%3Dall+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id.

Wahyu Suryana. “Semakin Pentingnya Tes DNA Untuk Pengungkapan Kasus Kriminal.” Republika.co, 2017. Semakin

Pentingnya Tes DNA untuk Pengungkapan Kasus Kriminal.

Zaydan, Abdul Karim. Al-Mufassal Fi Ahkam al-Mar`ah Wa Bayt al Muslim Fi al-Syariah al-Islamiyyah. Beirut: Mu’assasah al-Risalah li al-Ṭaba‘ah wa al-Nasyr wa al-Tawzi‘, 2000.

Zuhaily, Wahbah. Al-Fiqh Al-Islami Wa ’Adilatuhu. Jakarta: Gema Insani, 2011.

Zuhayli, Wahbah. Al-Mausu’ah Al-Fiqh Al-Islami Wa Al-Qhadaya Al-Mu’asirah. Damaskus: Daarul Fikr, 2010.




DOI: https://doi.org/10.18860/j-fsh.v14i1.15875

Copyright (c) 2022 Agustin Hanapi, Imanuddin Imanuddin, Khairuddin Hasballah

Published By:

Shariah Faculty Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Gajayana Street 50 Malang, East Java, Indonesia

 


De Jure: Jurnal Hukum dan Syar'iah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International