Serangan Noldeka terhadap Autentisitas Al-Qur'an

Bisri Musthofa

Abstract


The missionary orientalists continuously attack Muslim community through their teachings. After arguing against sirah nabawiyah, they tried to question the authenticity of the Qur'an. They question both the authenticity of the Qur'an interpretation method and the content of the Qur'an. Hermeneutics is one of the methods of interpreting the Qur'an they offer to replace tafsir and ta'wil methods that the Muslim scholars have used before. Using the method, they raise an issue that the Qur'an is only the product of culture. The issue will distort the sacredness of the Qur'an. This paper explores the perspective of Noldeka and other orientalists who argued negatively toward Muhammad in presenting the content of the Qur’an. Despite their effort to conduct comprehensible study on Islamic thought and Al Qur’an, they exposed their finding in fragment. In general their studies concerned on specific entities but failed to integrate the meaning of Islam as a religion and views of life which involve certain principles and traditions.

 

Para orientalis misionaris terus menyerang komunitas Muslim melalui ajaran mereka. Setelah berdebat melawan sirah nabawiyah, mereka mencoba mempertanyakan keaslian Alquran. Mereka mempertanyakan keaslian metode penafsiran Qur'an dan isi Alquran. Hermeneutika adalah salah satu metode untuk menafsirkan Alquran yang mereka tawarkan untuk menggantikan metode tafsir dan ta'wil yang telah digunakan para ilmuwan Muslim sebelumnya. Dengan menggunakan metode ini, mereka mengangkat sebuah isu bahwa Alquran hanyalah produk budaya. Masalah ini akan mendistorsi kesucian Alquran. Makalah ini membahas perspektif Noldeka dan orientalis lainnya yang mengemukakan pendapat negatif terhadap Muhammad dalam menyajikan isi Alquran. Terlepas dari usaha mereka untuk melakukan studi yang dapat dipahami tentang pemikiran Islam dan Al Qur'an, mereka menemukan temuan mereka dalam fragmen. Secara umum studi mereka berkaitan dengan entitas tertentu namun gagal mengintegrasikan makna Islam sebagai agama dan pandangan hidup yang melibatkan prinsip dan tradisi tertentu.


Keywords


authenticity; Qur’an interpretation

Full Text:

PDF

References


Abi Hafs Umar bin Ali. Al Lubab fi Ulum al Kitab, (Libanon: Dar al Kutub al Umiyah)

Ali Abdul Wahid Waft, tanpa tahun. Ilm al Lughah, (Kairo: Dar al Nahdlah Mishr li al Thab’I wa al Nasyr).

Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdhor. 1996. Kamus Kontemporer Arab- Indonesia. (Yogyakarta: Multi Karya Grafika)

Depag RI. 1974. AL Qur’an dan Terjemahnya. (Jakarta: Intermasa)

Muhammad Ali Al Shabuny. 1999. Shafwatu al Tafasir, Juz I, Dar al Qur’an al Karim.

Muhammad ‘Utsman Najati. 2001. Jiwa Manusia, Terjemahan Ibn Ibrahim, (Jakarta: Cendekia Centra Muslim)




DOI: https://doi.org/10.18860/el.v8i1.4616

Editorial Office:
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jalan Gajayana No.50, Malang, Indonesia 65144
This work is licensed under a CC-BY-NC-SA.
el Harakah, ISSN : 1858-4357 | e-ISSN : 2356-1734
Phone : +6282333435641
Fax : (0341) 572533
Email : elharakah@uin-malang.ac.id
elharakahjurnal@gmail.com
Website : http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/infopub
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang