Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak n-Heksana, Etil Asetat, Metanol Daun dan Akar Bakau Merah (Rhyzophora stylosa) dengan Metode DPPH

Ahmad Hanapi, Ahmad Ghanaim Fasya, Abdan Syakuro

Abstract


Red mangrove (Rhizophora stylosa) is one of the mangrove species which is abundance in the coast of Java. The mangrove contains a lot of active compounds that is potent as antioxidant. The objective of this study was to determine antioxidant activity of n-hexane, ethyl acetate, and methanol extract of red mangrove leaves and roots using DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) method. Active compound extraction of red mangrove is conducted by gradual maceration. According to phytochemical analysis, crude root extract showed the presence of flavonoids, tannins, and steroids/triterpenoids, while crude leave extract showed the presence of alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, and steroids/triterpenoids. EC50 value of methanol extract from red mangrove leaves and roots was 5.01 and 2.55 ppm, respectively, whilst of ethyl acetate extracts from red mangrove leaves and roots was 89.94 and 8.51 ppm, respectively. Crude extract n-hexane has antioxidant activity 33.14 ppm (EC50). Roots and leaves extracts have high activity of antioxidant.

 

Keywords: Antioxidant, red mangrove, DPPH method

 

 

Bakau merah (Rhizophora stylosa) merupakan salah satu spesies bakau yang keberadaannya sangat melimpah di pesisir pantai Pulau Jawa dan mengandung banyak senyawa aktif yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas antioksidan ekstrak n-heksana, etil-asetat, metanol pada akar dan daun bakau merah menggunakan metode DPPH. Ekstraksi senyawa aktif pada akar dan daun dilakukan dengan metode maserasi bertingkat menggunakan n-heksana, etil asetat dan metanol. Ekstrak kasar dilakukan uji fitokimia dan aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Hasil pengujian fitokimia dari ekstrak kasar akar menunjukkan adanya senyawa flavonoid, tanin, dan steroid/triterpenoid, sedangkan ekstrak kasar daun menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan steroid/triterpenoid. Nilai EC50 (Efficient Concentration) ekstrak metanol daun dan akar berturut-turut sebesar 5,01 dan 2,55 ppm, sedangkan ekstrak etil-asetat daun dan akar berturut-turut sebesar 89,94 dan 8,51 ppm. Adapun ekstrak n-heksana daun menghasilkan nilai EC50 sebesar 33,14 ppm. Ekstrak akar dan daun bakau merah memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi.

 

Kata kunci: Antioksidan, bakau merah, metode DPPH


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.18860/al.v7i1.7934

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Ahmad Hanapi, Ahmad Ghanaim Fasya, Abdan Syakuro

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Kirim NME Creative Commons

This work is licensed under NME Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
ALCHEMY is managed by  http://kimia.uin-malang.ac.id/
© All rights reserved 2016. Alchemy, Journal of Chemistry, eISSN 2460-6871

 

View My Stats