Walikota, NU, dan Merokok
Abstract
Dalam suatu sambutan pada sebuah pengajian, walikota mengatakan bahwa ia bersyukur karena NU tidak melarang orang untuk merokok. Ucapan wali kota tersebut tentu secara spontan ditertawakan para peserta pengajian yang hadir. Mendapat respon yang mengembirakan itu, ia melanjutkan sambutannya, bahwa banyak orang berpindah ke NU oleh karena tidak tahan berhenti dari merokok. Ungkapan itu tentu menjadikan orang bertepuik tangan dan tertawa lebih panjang lagi. Rupanya walikota mengetahui bahwa yang hadir dalam pengajian tyersebut kebanyakan adalah warga NU, dan walikota juga tahu bahwa organisasi ini tidak mengharamkan rokok.
Keywords
Walikota; NU; Merokok