Qobil atau Nabi Ibrahim yang Ditiru ?

Rector - -

Abstract


Kedua hamba  Allah, yaitu Qobil dan Ibrahim as,  sama-sama pernah menjalankan qurban. Qobil putra Adam,  berkorban bersama-sama saudaranya, Habil . Tetapi  kurban Qobil, ditolak, dan sebaliknya kurban milik Habil diterima.  Qobil berkorban bukan karena Allah, tetapi karena nafsu. Lagi pula,  ia berkorban bukan harta terbaik, dan juga bukan yang paling dicintainya.
Berbeda dengan Qobil,  adalah Habil dan Ibraim as. Habil berkurban dengan niat ikhlas karena Allah semata. Harta yang dikorbankan,  juga yang terbaik,  dan yang paling dicintainya. Oleh karena itu, kurbannya diterima oleh Allah. Dalam sejarah kurban, karena penyakit hasut yang memuncak, Qobil yang korbannya ditolak akhirnya membunuh Habil yang korbannya diterima.
Habil korbannya diterima oleh karena, selain didasari oleh niat yang ikhlas, juga harta yang dikorbankan adalah sesuatu yang terbaik, dan berkualitas tinggi. Kita juga mengenal sejarah kurban yang amat dahsyat,  ialah  yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim. Ia mengorbankan sesuatu yang  paling dicintainya, yaitu anak satu-satunya, bernama Islamil.

Keywords


Qobil; Nabi; Ibrahim; Ditiru

Full Text:

PDF PostScript