Merisaukan Budaya Transaksional

Rector - -

Abstract


Beberapa hari yang lalu, saya ketemu seorang  yang baru saja memenangkan pemilihan kepala desa. Anehnya, ia bukannya gembira, tetapi  justru mengeluh. Uangnya habis untuk membiayai pencalonannya itu. Menurut pengakuannya,  tidak kurang dari Rp. 500.000,000,-  habis dibelanjakan untuk kegiatan itu.  Biaya sebesar itu belum termasuk ongkos-ongkos lainnya, seperti untuk syukuran dan lain-lain.

Untuk ukuran kepala desa, uang sebesar itu  tidak kecil. Apalagi, desa yang dipimpinnya tidak memiliki sumber ekonomi, kecuali dari hasil pertanian yang juga tidak seberapa. Beberapa petak sawah yang akan diterima dari desa sebagai imbalan jabatannya,  hitung-hitung,  hasilnya tidak akan mampu mengembalikan uang yang telah dibelanjakan untuk membiayai pemilihan yang baru saja dimenangkan itu.

Keywords


Merisaukan; Budaya; Transaksional

Full Text:

PDF Postscript