Saat Berhaji Seseorang tidak Dikenali Kaya atau Miskin
Abstract
Banyak nasehat yang diberikan kepada seseorang yang akan menunaikan ibadah haji, agar tidak membawa pakaian atau perhiasan banyak-banyak, agar tidak merepoti. Saran itu tepat, karena kaya atau miskin pada saat menunaikan ibadah haji tidak akan dikenali. Tatkala sedang di Masjidil Haram, Arafah, dan Mina, semua orang dianggap sama. Tidak ada yang dianggap lebih mulia, lebih tinggi kedudukannya, dan atau seharusnya lebih dihormati.
Di tempat-tempat tersebut tidak mengenal adanya strata sosial. Semua jamaáh diperlakukan sama. Siapapun berhak menempati tempat yang masih kosong yang tidak ditempati oleh orang lain. Siapapun tatkala sedang berada di tempat itu, hanya dibedakan antara jamaáh laki-laki dan perempuan. Pada saat menjalankan ibadah haji, orang tidak akan menampakkan bahwa dirinya berbeda dari jamaáh lainnya, apalagi perbedaan itu hanya dari nasab atau keturunan, jabatan, atau harta kekayaan yang berhasil dikumpulkan atau dikuasai.
Di tempat-tempat tersebut tidak mengenal adanya strata sosial. Semua jamaáh diperlakukan sama. Siapapun berhak menempati tempat yang masih kosong yang tidak ditempati oleh orang lain. Siapapun tatkala sedang berada di tempat itu, hanya dibedakan antara jamaáh laki-laki dan perempuan. Pada saat menjalankan ibadah haji, orang tidak akan menampakkan bahwa dirinya berbeda dari jamaáh lainnya, apalagi perbedaan itu hanya dari nasab atau keturunan, jabatan, atau harta kekayaan yang berhasil dikumpulkan atau dikuasai.
Keywords
Berhaji; Kaya; Miskin