APRESIASI KEHIDUPAN PADA REMAJA YANG KEHILANGAN ORANGTUA AKIBAT KEMATIAN
Putri Puspita Sari, Mohammad Mahpur
Abstract
Remaja yang mampu bertumbuh paska trauma akibat duka mendalam ditinggal orang tua akan tetap punya potensi berkembang menjadi generasi yang sehat dan bebas dari kungkungan ketidaksehatan mental. Tulisan ini bertujuan mengungkap dinamika kebangkitan pasca trauma remaja yang begitu sulit setelah dilingkupi situasi duka mendalam karena kehilangan orang tua akibat kematian. Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian kualitatif studi fenomenologis. Partisipan penelitian seorang remaja yang telah ditinggal mati orang tuanya berusia 19 tahun. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam semi terstruktur. Analisis data dilakukan tematik grounded dengan beberapa tahap, yaitu transkripsi data, pemadatan fakta, kategorisasi, penarikan tema menjadi teori. Hasil penelitian menunjukkan proses grief (duka) remaja karena kematian orangtua memiliki beberapa tahapan pertumbuhan pasca kehilangan yaitu surplus parenting berdampak munculnya duka karena relasi emosional yang kuat, dukungan sosial emosional membangkitkan paska duka menjadikan seorang remaja percaya akan kehilangan yang tidak terelakkan, dan munculnya apresiasi hidup karena peran baru diterima dengan kesadaran, ikhlas, dan memiliki perspektif baru paska kehilangan.Hasil ini dapat memberikan acuan agar remaja yang mengalami grief (duka) tidak terperangkap dalam gangguan mental pasca trauma mampu menemukan apresiasi kehidupan sangat ditentukan oleh kualitas asuh, dukungan sosial emosional dan kedewasaan untuk ikhlas dan memiliki perspektif baru bagi hidup barunya.
Keywords
Grief, Kehilangan Orang Tua, Pertumbuhan Pasca Grief
Editorial Office: Gedung Perpustakaan Lt.1 Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jl. Gajayana No. 50 Malang. Telp. (0341) 551354, Fax. 572533 Email: egalita@uin-malang.ac.id