The Effect of Aswaja Values and Javanese Islam on Students' Moderate Islamic Thinking
Abstract
This article examines the issue of dialectical Islam with local culture in Indonesia, which eventually forms a distinctive and unique variant of Islam, as well as the acculturation of Aswaja values and Javanese Islam. Indonesian Islamic State Universities (UIN) are part of the component that forms a nationalist and religious generation. Undeniably, it is free from the Islamic variant of the times. The variant of Islam is not Islam which is separated from its purity, but Islam, which is acculturated with local culture. The study's mixed-method results showed that 72.4% of Aswaja's values influenced the formation of moderate thinking. Meanwhile, 42% of Javanese Islam also contributes to Moderate Islamic thought. As a variant of cultural Islam in Indonesia, Javanese Islam tends to be syncretic with its distinctive traditions. It can be seen in the dialectic of religion and culture, such as the “Grebek Pancasila”, the early Genduri of a sermon, and Wayang performances. Its substance is to transform the prophetic spirit of the teachings of monotheism while preserving local culture. Javanese Aswaja and Islamic values struggle with the realities of modernity and globalization. In this context, it can be seen how the response of groups of Islamic organizations, particularly the moderate Islam Rahmatan Lil Alamin.
Artikel ini mengkaji persoalan dialektika Islam dengan budaya lokal di Indonesia yang pada akhirnya membentuk varian Islam yang khas dan unik, serta akulturasi nilai-nilai Aswaja dan Islam Jawa. Universitas Islam Negeri (UIN) di Indonesia merupakan bagian dari komponen yang membentuk generasi nasionalis dan agamis, yang tidak bisa dipungkiri terbebas dari varian Islam zaman. Varian Islam bukanlah Islam yang lepas dari kemurniannya, melainkan Islam yang berakulturasi dengan budaya lokal. Hasil penelitian dengan menggunakan metode campuran menunjukkan bahwa 72,4% nilai Aswaja mempengaruhi pembentukan berpikir moderat. Sementara itu, 42% Islam Jawa juga berkontribusi pada pemikiran Islam Moderat. Sebagai varian Islam budaya di Indonesia, Islam Jawa cenderung sinkretis dengan tradisi khasnya. Hal ini terlihat dalam dialektika agama dan budaya, seperti “Grebek Pancasila”, Genduri awal ceramah, dan pertunjukan wayang. Substansinya adalah mentransformasikan semangat profetik dari ajaran tauhid sekaligus melestarikan budaya lokal. Aswaja Jawa dan nilai-nilai Islam berjuang dengan realitas modernitas dan globalisasi. Dalam konteks ini, terlihat bagaimana respon kelompok ormas Islam, khususnya Islam moderat, Rahmatan Lil Alamin.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amin, A. (2001). Pendekatan Kajian Islam dalam Studi Agama. Jakarta: Muhammadiyah University Press.
Amin, M. (2016). ASWAJA antara Sifat dan Mawsuf: Diklat Kuliah Aqidah. Bandung: Pemuda PERSIS.
Anan, A. (2018). Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Konsep Emotional Spiritual Quotient. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(2), 181–192.
Bassam, T. (1991). Islam and The Cultural Accommodation of Social Change. Oxford: Westview Press.
Beyer, P. (2002). Religion and Globalisation. New York: Sage Publication.
Cholili, M. S. (2016). Toleransi Beragama (Studi Konsep Tawasut, I’tidal, Tawazun, Dan Tasammuh) Sebagai Upaya Resolusi Konflik Pada Masyarakat Perumahan Giri Pekukuhan Asri Mojosari. At-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah, 4(2), 144–154.
Creswell, J. W., & Creswell, J. (2003). Research design. Sage publications.
Depdikbud. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ebrahimi, M., Yusoff, K., & Ismail, R. (2021). Middle East and African Student (MEAS) perceptions of Islam and Islamic moderation: a case study. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, 11(1), 55–80. https://doi.org/10.18326/ijims.v11i1.55-80
Eka, J. (2013). Pendidikan Multikultur: Membangun Keberagaman Inklusif dan Moderat di Kalimantan. Jurnal Khazanah Pendidikan, 5(2), 1–9.
Fahri, M., & Zainuri, A. (2019). Moderasi Beragama di Indonesia. Intizar, 25(2), 95-100.
Fitri, A. Z. (2015). Pendidikan Islam Wasathiyah: Melawan Arus Pemikiran Takfiri di Nusantara. Kuriositas: Media Komunikasi Sosial Dan Keagamaan, 8(1), 45–54.
Hairida. (2012). Asesmen otentik : Menghadapi Era Globalisasi (Menjawab Tantangan Internal dan Eksternal Pendidikan). Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 5(2), 417. https://doi.org/10.26418/jvip.v5i2.57
Harist, B. (n.d.). Islam NU Pengawal Tradisi Sunni Indonesia. Surabaya: Khalista.
Hasan, M. T. (2005). Ahlussunnah wal-jama’ah dalam persepsi dan tradisi NU. Lantabora Press.
Helmawati. (2018). Implementasi Nilai-nilai Aswaja dalam Memperkokoh Karakter Bangsa dan Mewujudkan Entitas NKRI. Sipatahoenan:South East Asian Journal For Youth, Sport and Health Education, 4(1).
Helmy, M. I., & Ali, M. (2021). The Understanding of Islamic and the Hadiths on Inter-religious relations in the Javanese Pesantrens. 11(2), 377–401. https://doi.org/10.18326/ijims.v11i2.377-401
Hidayah, N. (2015). Redefinisi Ontologi Aswaja dalam Pendidikan Ma’arif Di Era Kontemporer. Penelitian Pendidikan Islam, 10(1).
Indonesia, P. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. http://piaud.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/43_20210506_Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.pdf
Ismail, A. S. (2007). Islam Moderat: Menebar Islam Rahmatallil ’Alamin. Jakarta: Pustaka Ikadi.
Jubba, H., Awang, J., & Sungkilang, S. A. (2021). The Challenges of Islamic Organizations in Promoting Moderation in Indonesia. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 6(1), 43–54.
Kleden, I. (1986). Sikap Ilmiah dan Kritik Kebudayaan. Jakarta: LP3ES.
Mansyur, W. (2014). Menegakkan Islam Indonesia, Belajar dari Tradisi Pesantren dan NU. Surabaya: Pustaka Idea.
Manullang, B. (2011). Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Muchtar, M. (2007). Aswaja An Nahdliyah yang Berlaku di Lingkungan Nahdlatul Ulama. Surabaya: Khalista LTN NU Jawa Timur.
Muhammad, H. (2000). Memahami Sejarah Ahlus sunnah wal Jama’ah yang Toleran dan Anti Ekstrem. Yogyakarta: LKis.
Nadatien, I. (2017). The Role of Nahdlatul Ulamas (NU) Shared Values in Optimizing Lecturers Organizational Pride in University of Nahdlatul Ulama. Dama International Journal of Researchers (DIJR), 2(4), 10–17.
Naim, N. (2015). Pengembangan Pendidikan ASWAJA sebagai Strategi Deradikalisasi. Walisongo, 23(1), 69–88.
Othman, M. B. Y. dan K. (2016). Analisis Tekstual untuk Istilah Wasatiyyah dalam al-Qur’an dan Tradisi Nabi Terpilih. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, 5(1).
Rahman, A., & Naldi, W, A. A. (2021). Analisis UU Sistem Pendidikan Nasional Np 20 Tahun 2003 dan Implikasinya terhadap Pelaksanaan Pendidikan di Indonesia. IAIN Curup.
Rahmelia, S. (2021). Pemaknaan Mahasiswa Terhadap Narasi Konflik Beragama. Jurnal Kewarganegaraan, 5(1), 45–54.
Ridwan. (2008). Mistisisme Simbolik dalam Tradisi Islam Jawa. Jurnal Ibda’, 6(1).
Rifa’i, A. (2017). Pembentukan Karakter Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Aswaja Pada Siswa Madrasah Aliyah Al Asror Semarang. Journal of Educational Social Studies, 6(1).
Roibin. (2010). Agama dan Budaya: Relasi Konfrontatif atau kompromistik. Jurnal Hukum dan Syariah, 1(1).
Rustam, R. (2020). Kiai Leadership Strategy In Forming Aswaja Characters. International. Journal of Southeast Asia, 1(2).
Saefudin, A. (2020). Islamic Moderation Through Education Characters of Aswaja An-Nahdliyyah. Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam, 3(2), 160–179.
Siddiq, A. (2005). Khittah Nahdliyyah. Surabaya: Khalista LTNU.
Subaidi, S. (2020). Strengthening Character Education in Indonesia: Implementing Values from Moderate Islam and the Pancasila. Journal of Social Studies Education Research, 11(2), 120–132.
Sudarman, S. (2021). Contribution of Education, Employment, and Ethnicity Level to The Integration of Islam and Christian Religions in Central Lampung Regency. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, 11(2), 243–270. https://doi.org/10.18326/ijims.v11i2.243-270
Sugiyono. (2015). Metode penelitian kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta.
Sumbulah, U. (2012). Islam Jawa dan akulturasi budaya: karakteristik, variasi dan ketaatan ekspresif. El-Harakah, 14(1), 51-68. https://doi.org/10.18860/el.v0i0.2191
Syam, N. (2005). Islam pesisir. Yogyakarta: LKis Pelangi Aksara.
Wahid, A. (2001). Militansi ASWAJA & Dinamika Pemikiran Islam. Malang: Aswaja Centre UNISMA.
Widiyono, A. (2022). Internalizing Aswaja-based Character Education through School Environment Design and Collaborative Strategy. Indonesian Journal of Islamic Education Studies (IJIES), 5(1), 35–50.
Winn, P. (1998). Banda is Blessed Land: Sacred Practice and Identity in the Banda Islams Maluku. Antropology Indonesia.
DOI: https://doi.org/10.18860/eh.v24i2.16924
Editorial Office: | Phone : +6282333435641 |