Building Character of Bugis Community in Bone From The Perspective of Quran and Local Wisdom

Muhammad Yusuf, Nahdhiyah Nahdhiyah, Kamaluddin Nurdin Marjuni

Abstract


This study is motivated by two things, namely Indonesia is the country with the largest Muslim population in the world, and the population of Indonesia has a high cultural diversity. This qualitative research applies a content analysis and semantic approach to analyze the texts and documents. Conceptually, proper education can shape character through the inculcation of religious values and local wisdom. At the same time, wise expressions in the Bugis advice are analyzed with a content analysis approach. The results of the analysis show two main points. First, character building starts from the human side. The Qur'an shows that character building must start from the inner dimension of the human being. It is indicated by the word 'anfus' in the Quran. Second, the central values of Bugis' local wisdom align with the universal values of the Quran, namely coaching that touches the inner dimension in the form of ideas, beliefs, and awareness of the importance of these noble values in attitudes and behavior.


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh dua hal yaitu Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, dan penduduk Indonesia yang memiliki keragaman budaya yang tinggi. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan analisis isi dan semantik untuk menganalisis teks dan dokumen. Secara konseptual, pendidikan yang tepat dapat membentuk karakter melalui penanaman nilai-nilai agama dan kearifan lokal. Sementara itu, ungkapan bijak dalam petuah Bugis dianalisis dengan pendekatan analisis isi. Hasil analisis menunjukkan dua poin utama. Pertama, pembentukan karakter dimulai dari sisi kemanusiaan. Al-Qur'an menunjukkan bahwa pembentukan karakter harus dimulai dari dimensi batin manusia. Hal ini ditunjukkan dengan kata 'anfus' dalam Al-Qur'an. Kedua, nilai-nilai sentral kearifan lokal Bugis selaras dengan nilai-nilai universal al-Qur'an, yaitu pembinaan yang menyentuh dimensi batin berupa gagasan, keyakinan, dan kesadaran akan pentingnya nilai-nilai luhur tersebut dalam sikap dan perilaku.

Keywords


character, the Qur’an, local wisdom, inner awareness.

Full Text:

PDF

References


Abdullah, A. H., & Halabi, K. A. (2017). The Wisdom: A Concept of Character Building Based on Islamic View. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 7(5). https://doi.org/10.6007/IJARBSS/v7-i5/2906

Abdullah, A. (1999). Pendidikan Islam dan Tantangan Modernitas. Lentera: Jurnal Pendidikan, 2(4).

Abdullah, H. (1985). Manusia Bugis-Makassar: Suatu Tinjauan Historis terhadap Pola Tingkah Laku dan Pandangan Hidup Bugis-Makassar. Jakarta: Inti Dayu.

Abdullah, I. (2008). Agama dan Kearifan Lokal dalam Tantangan Global. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Abid, N. (2017). Mengintegrasikan Kearifan Lokal Gusjigang dan Nilai-Nilai Soft Skill dalam Proses Pembelajaran. Elementary, 5(2). https://doi.org/10.21043/elementary.v5i2.3141

Arsyad, A. (2013). Pendidikan Karakter: al-Qwl al-Qadîm wa al-Qawl al-Jadîd. Jurnal al-‘Ulûm: Jurnal Studi-Studi Islam, 13(1).

Ayatrohaedi. (1986). Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta: Pustaka Pelajar.

Baco, A. G. H. (2015). Taushiyah. Diskusi Sertifikasi Dai. NU Sulsel, Makassar, 19 Maret 2015.

Cheriani. (2019). The Influence of the Implementation of the Sipatuo Sipatokkong Bugis Culture Integrated with the Problem Based Learning Model. The 2nd International Conference on Natural & Social Sciences (ICONSS).

Daniah, D. (2016). Kearifan lokal (local wisdom) sebagai basis pendidikan karakter. Pionir: Jurnal Pendidikan, 5(2).

Djuwita, R., & Mangunsong, F. M. (2016). Links between prosocial value and bystanders’ helping behavior in bullying situations. The Asian Conference on Psychology and the Behavioral Sciences.

Fajriani, U. (2014). Peranan Kearifan Lokal dalam Pendidikan Karakter. Sosio Didaktika: Social Science Education Journal, 1(2). https://doi.org/10.15408/sd.v1i2.1275

Forsberg, C., et al. (2018). Students’ views of factors affecting their bystander behaviors in response to school bullying. Research Papers in Education, 33(1), 127-142. https://doi.org/10.1080/02671522.2016.1225803

Haba, J. (2007). Revitalisasi Kearifan Lokal: Studi Resolusi Konflik di Kalimantan Barat, Maluku dan Poso. Jakarta: ICIP & European Commission.

Halima, A., Khumas, A., & Zainuddin, K. (2021). Sipakatau, Sipakainge, Sipakalebbi. Indonesian Psychological Research, 3(2), 82–90. https://doi.org/10.29080/ipr.v3i2.549

Hymel, S., & Bonanno, R. A. (2014). Moral disengagement processes in bullying. Theory into Practice, 53(4), 278–285. https://doi.org/10.1080/00405841.2014.947221

Kaharuddin, A., & Syahrir, N. (2020). Implementasi Budaya Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika SMA. Jurnal Kiprah, 8(2), 84–90.

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.

Marhayani, D. (2016). Development of character education based on local wisdom. Journal of Education, Teaching and Learning, 1(2), 66–70. https://doi.org/10.26737/jetl.v1i2.132

Mattulada. (1975). Latoa: Suatu Lukisan terhadap Antropologi-Politik Orang Bugis [Disertasi]. Universitas Indonesia.

Mursalim. (2008). Tafsir Bahasa Bugis/Tafsir al-Qur’an al-Karim Karya MUI Sulawesi Selatan. Disertasi. PPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Mustari, M., & Rahman, M. T. (2014). Manajemen Pendidikan. Jakarta: Raja Grafika Persada.

Nuroniyah, W. (2014). Tradisi Pesantren dan Kontribusi Nilai Kearifan Lokal. Holistik, 15(2).

Pelras, C. (2005). Manusia Bugis (Transl. Abdul Rahman Abud et al.). Jakarta: Nalar & Forum Jakarta-Paris, EFEO.

Polii, I. (2019). How To Analyze Local Wisdom in The Novel Series. Aristo, 7(2), 323–335. http://dx.doi.org/10.24269/ars.v7i2.1547

Pusat Kurikulum Depdiknas. (2010). Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya. Jakarta: Kemendiknas.

Rahim, A. R. (2011). Nilai-Nilai Utama Kebudayaan Bugis. Yogyakarta: Ombak.

Rahyono, F. X. (2009). Kearifan Budaya dalam Kata. Jakarta: Wedatama Widyasastra.

Rasdianah, A. (1995). Integrasi Sistem Panagdereng (Adat) dengan Syariat. Disertasi. IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sadat, A. (2019). Pemali pada Masyarakat Polewali Mandar. Laporan Penelitian. STAIN Majene Sulawesi Barat.

Santing, W., & Sabri, M. A. R. (Eds.). (2010). Refleksi 75 Tahun Prof. Dr. Hj. Andi Rasdiyanah. Pustaka Al-Zikra.

Saptomo, A. (2010). Hukum dan Kearifan Lokal: Revitalisasi Hukum Adat Nusantara. Jakarta: Grasindo.

Sibarani, R. (2013). Pembentukan Karakter Berbasis Kearifan Lokal. http://www.museum.pusaka-nias.org/2013/02/pembentukan-karakter-berbasis-kearifan.html

Sternberg, R. J., Jarvin, L., & Reznitskaya, A. (2008). Teaching for wisdom through history. In Teaching for Wisdom (pp. 37–57). Springer. https://doi.org/10.1007/978-1-4020-6543-4_3

Sternberg, R. J. (2004). Wisdom and Giftedness. In Shavinina & Ferrari (Eds.), Beyond Knowledge. Lawrence Erlbaum.

Sugiyo, R., & Purwastuti, L. A. (2017). Local wisdom-based character education. Sino-US English Teaching, 14(5), 299–308. https://doi.org/10.17265/1539-8072/2017.05.004

Sugono, D., & Sugiyono, Y. M. (2008). Taqdir Qodratillah. Kamus Bahasa Indonesia.

Sultan, M. S. (1979). Buhûts fî al-Tarbiyah fî al-Tarbiyah al-Islâmiyyah. Kairo: Dâr al-Ma‘ârif.

Suyitno, I. (2012). Pengembangan pendidikan karakter dan budaya bangsa. Jurnal Pendidikan Karakter, 3(1).

Tim Penulis. (2004). Masuknya Islam di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Makassar: Balai Litbang Agama.

Tim Penyusun. (2011). Mengembangkan Budaya Kerja Melalui Pengawasan dengan Pendekatan Agama. Jakarta: Itjen Kemenag RI.

Wagiran, et al. (2010). Pengembangan Model Pendidikan Kearifan Lokal di DIY. Yogyakarta: Biro Adm. Pembangunan.

Wagiran. (2019). Pengembangan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Hamemayu Hayuning Bawana. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(3).

Wekke, I. S., & Yusuf, M. (2018). Corruption in Religious Text and Local Wisdom Perspective. Ibda’: Jurnal Kajian Islam dan Budaya, 16(1). https://doi.org/10.24090/ibda.v16i1.1921

Yunus, R. (2014). Nilai-nilai Kearifan Lokal sebagai Penguat Karakter Bangsa. Yogyakarta: Deepublish.

Yusuf, M., Nahdhiyah, N., & Wekke, I. S. (2019). Dimension of Human Perfection Based on the Quran. Opción, 35(89), 402–418. https://www.produccioncientificaluz.org/index.php/opcion/article/view/30467

Yusuf, M., & Wekke, I. S. (2012). Menelusuri Historisitas Pembentukan Hukum Islam. Jurnal Tsaqafah, 8(2). https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v8i2.235

Yusuf, M. (2010). Perkembangan Tafsir Alquran di Sulawesi Selatan [Disertasi]. PPs UIN Alauddin Makassar.

Yusuf, M. (2013). Membentuk Karakter Melalui Pendidikan Berbasis Nilai. Jurnal Al-Ulum, 13(1).

Yusuf, M. (2014). Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan dengan Metode Semi Tematik dan Tematik. Makassar: Alauddin University Press.

Zahriyana, Y. A., & Boyhaqqi. (2019). Batik Aceh Salah Satu Produk Kearifan Lokal. www.uui.ac.id




DOI: https://doi.org/10.18860/eh.v24i2.17047

Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jalan Gajayana No.50, Malang, Indonesia 65144
CC BY-NC-SA 4.0
This work is licensed under a CC-BY-NC-SA.
ISSN: 1858-4357 | e-ISSN: 2356-1734
Phone: +6282333435641
Fax: (0341) 572533
Email: elharakah@uin-malang.ac.id
elharakahjurnal@gmail.com
Website: http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/infopub
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang