Sakaya: Balia Tradition Transformation in The Kaili Tribe Community of Palu, Central Sulawesi
Abstract
Perubahan sosial masyarakat Palu pasca bencana 2018 berdampak pada nilai, sikap, perilaku, dan cara pandang sebagian kelompok agama di masyarakat, yang pada gilirannya memaksa tradisi Balia bertransformasi sebagai langkah adaptif. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menemukan transformasi Balia dengan menggunakan pendekatan etnografi. Lokasi penelitian berada di kota Palu dan Sigi. Penentuan sampel dilakukan sebanyak dua kali dengan teknik snowball dan convenience sampling, yang menghasilkan lima responden. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan dianalisis menggunakan triangulasi. Kajian ini menemukan bahwa Balia telah menjelma menjadi bentuk baru yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat, yang disebut Sakaya. Istilah Sakaya ditujukan untuk seseorang yang mampu menjadi media atau sarana komunikasi dengan makhluk gaib. Sakaya bukanlah ritual kolosal, melainkan ritual pribadi. Transformasi terjadi pada aspek sekunder Balia dan tidak meninggalkan aspek primer. Alhasil, ritual-ritual tersebut menjadi lebih efektif, efisien, murah, dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Temuan lain dari penelitian ini adalah bahwa fungsi Sakaya diperluas di luar Balia, yang meliputi aspek ekonomi, sosial, dan politik, yang membuatnya lebih dapat diterima dalam kehidupan sosial masyarakat suku Kaili.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adriyansyah, J., & Imran. (2019). Kajian tentang Tradisi Kepercayaan Masyarakat Suku Kaili terhadap Adat Balia (Studi kasus masyarakat kelurahan Kayumalue Ngapa kecamatan Palu Utara). Jurnal Edu Civic Media Publikasi Ilmiah Prodi PPKn, 05(01), 70–75.
Agustan. (2019). Fenomena Tanda Dalam Mantra Balia Suku Kaili Di Sulawesi Tengah: Kajian Metasemiotika. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 4(4), 116–131.
AntaraNews. (2018). Sesajen penyembuhan ala Suku Kaili Sulawesi Tengah. Antaranews.com.
Arwan, & Pitriani. (2017). Systematic Reviews: Balia Local Wisdom As a Healthy Solution To Kaili. Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(2), 89–93.
Djafar, S. (2014). Kerajaan dan Dewan Adat di Tanah Kaili Sulawesi Tengah. Ombak.
Evans, D. (2003). Kamus Kaili Ledo - Indonesia -Inggris. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Tengah.
Haryanto, S. (2015). Sosiologi Agama; dari Klasik hingga Postmodern. Ar-Ruzz Media.
Hastuti, S. (2009). Kolaborasi seni pada upacara pengobatan suku Kaili. Kolaborasi Seni Pada Upacara Pengobatan Suku Kaili, 110–117.
Khair, M. F. (2021). Balia Tampilangi Upacara Ritual Adat Tradisi Suku Kaili di Palu. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Kuntowijoyo. (1994). Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi (A. E. Priyono, Ed.; ed. Baru c). Mizan.
Kuntowijoyo. (2006). Budaya dan Masyarakat (Edisi Paripurna). Tiara Wacana.
Misnah. (2020). Identifikasi Gerakan Fisik Pada Kebudayaan Lokal (Balia) Sebagai Bagian. Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education, 8(1), 22–30.
Mohammad, R. R. H., Maknun, T., & Lewa, I. (2021). Pelaksanaan Upacara Baliya Jinja dalam Adat Suku Kaili. Jurnal Ilmu Budaya, 9(1), 193–203.
Nurfani, F. (2016). Makna Simbolik Upacara Adat Balia Baliore pada Suku Kaili. Bahasantodea, 4(3), 82–91.
PL, N. S. (2000). Peranan Al Khairaat dalam Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Kaili di Sulawesi Tengah (1930–1996). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Sadi, H., & Akil, S. (2016). Sejarah Islam di Lembah Palu. Yogyakarta: Q-Media.
Saprillah. (2017). ‘Balia – Perayu Amuk Dewata’: Pengobatan Tradisional di Antara Modernitas dan Agama di Masyarakat Kaili. Etnosia: Jurnal Etnografi Indonesia, 2(1), 40–54.
Saude, D., & Cikka, H. (2020). Makna Beragama Pascagempa, Tsunami dan Likuifaksi (Studi atas Masyarakat Palu, Sigi dan Donggala). JPA, 21(2), 200–213.
Selove, E. (2020). Magic as Poetry, Poetry as Magic: A Fragment of Arabic Spells. Magic, Ritual and Witchcraft, 15(1), 33–57. https://doi.org/10.1353/mrw.2020.0013
Siswoyo, D., Sukardi, J. S., & Efianingrum, A. (2018). Transformasi Nilai-nilai Inti Budaya dalam Perbaikan Sekolah. Foundasia, IX(1), 87–96.
Soemardjan, S. (2009). Perubahan Sosial di Yogyakarta (cet. 2). Komunitas Bambu.
Sukardi. (2005). Metodologi Penelitian Pendidikan; Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
Yunus, R. (2013). Transformasi Nilai-nilai Budaya Lokal sebagai Upaya Pembangunan Karakter Bangsa. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(1), 67–79. https://doi.org/10.17509/jpp.v13i1.3508
Zaeny, A. (2005). Transformasi Sosial dan Gerakan Islam di Indonesia. Komunitas: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 1(2), 153–165.
DOI: https://doi.org/10.18860/eh.v24i2.17238
Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang | Phone: +6282333435641 |