Tradisi Toron Etnis Madura: Memahami pertautan agama, budaya, dan etos bisnis
Abstract
Toron or back to the village has been performed as a tradition among the Madurese with various reasons. In understanding the toron tradition which has been a lulture of its own, there is a question whether there are relationships between religious values, culture, and business ethics among the Madurese. This study uses qualitative approach and phenomenological method in order to be able to understand deeper on what the relationship among those three aspects, which can be apprehended from the toron tradition. The data were collected by using observations, in-depth interview, and documentation. The results show that among the students of Islamic boarding schools, the motive of doing toron in commemorating the Prophet’s birthday, is to honour the Prophet, and such celebration is just like a haul for the parents. It is expected that they will receive blessings and help from the Prophet. For those non learners of such boarding schools, it is just like a way (tawassul) to expiate a sin with an expectation to receive blessing from the Prophet. Due to that reason of commemoration, we can understand that there are relationships between religion, culture, and business ethics among the Madurese.
Toron atau kembali ke desa telah tampil sebagai tradisi orang Madura dengan berbagai alasan. Dalam memahami tradisi toron yang telah menjadi budaya tersendiri, ada pertanyaan apakah ada hubungan antara nilai agama, budaya, dan etika bisnis di kalangan orang Madura. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode fenomenologis untuk dapat memahami lebih dalam tentang hubungan antara ketiga aspek tersebut, yang dapat ditangkap dari tradisi toron. Data dikumpulkan dengan menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasilnya menunjukkan bahwa di kalangan siswa pesantren, motif melakukan toron dalam memperingati ulang tahun Nabi, adalah untuk menghormati Nabi, dan perayaan semacam itu sama seperti tangkapan untuk orang tua. Diharapkan mereka akan menerima berkah dan pertolongan dari Nabi. Bagi mereka yang bukan pelajar sekolah pesantren seperti itu, sama seperti cara (tawassul) untuk meredakan dosa dengan harapan untuk menerima berkat dari Nabi. Karena alasan peringatan tersebut, kita bisa mengerti bahwa ada hubungan antara agama, budaya, dan etika bisnis di kalangan orang Madura.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adullah, Taufik (ed). 1979. Agama, Etos Kerja, Perkembangan Ekonomi. Jakarta: LP3ES
Allison, David B dan Newton Garver.1973. Speech and Phenomena And Other Essays on Husserl's Theory of Sign. Evanston: Northwestern University Press
Arifin, Syamsul. 2007. "Pendidikan di Sampang: Dari Partisipasi Semu Sampai Tuntutan Peningkatan Mutu" dalam Sanapiah Faisal, dkk. 2007. Partisipasi Masyarakat terhadap Sekolah. Malang: UM Press
Data Bidang Pendidikan Keagamaan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jawa Timur. 2012
de Jonge, Huub. 1989. Madura dalam Empat Zaman: Pedagang, Perkembangan Ekonomi, dan Islam. Jakarta: PT Gramedia
Djakfar, Muhammad. 2009. Anatomi Perilaku Bisnis Dialektika Etika dengan Realitas. Malang: UIN-Malang Press
Dhavamony, Mariasusi. 1995. Fenomenologi Agama. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Effendy, Bahtiar. 2001. Pertumbuhan Etos Kerja Kewirausahaan dan Etika Bisnis di Kalangan Muslim" dalam Bahtiar Effendy. 2001. Masyarakat Agama dan Pluralisme Keagamaan. Yogyakarta: Galang Press
Faisal, Sanapiah S. 1998. Filosofi dan Akar Tradisi Penelitian Kualitatif; dalam Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (BMPTSI) Wilayah VII Jawa Timur. Kumpulan Materi Pelatihan Metode Penelitian Kualitatif 24-27 Agustus 1998
Fatchan. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: Penerbit Jenggala Pustaka Utama
Hefner, Robert W. 1998. "Islamisasi Kapitalisme: Tentang Pembentukan Bank Islam Pertama di Indonesia; dalam Mark R. Woodward (ed). 1998. Jalan Baru Islam. terj. Ihsan Ali Fauzi, Jakarta: Mizan
Kesuma, Andi Ima. 2004. Migrasi & Orang Bugis. Yogyakarta: Ombak
Kuntowijoyo. 2002. Madura 1850-1940. Yogyakarta: Mata Bangsa
Langsdorf, Lenore and Stephen H. Watson with E. Marya Bower (ed). 1996. Phenomenology, Interpretation, and Community. Albany, N.Y.: State University of New York Press
Lee, Sun-Hee, Why People Intend to Move: Individual and Community-Level Factors of Out-Migration in the Philippines. 1985. London: Westview Press
Mansurnoor, Iik Arifin. 1990. Islam in an Indonesian World, Ulama of Madura. Yogyakarta: Gajah Mada University
Moustakas, Clark. 1994. Phenomenological Research Methods. London-New Delhi: SAGE Publications International Educational and Professional Publisher
Natanson, Maurice. 1973. Phenomenology and the Social Sciences Volume 1. Evanston: Northwestern University Press
Rifai, Mien Ahmad. 2007. Manusia Madura Pembawaan, Perilaku, Etos Kerja, Penampilan, dan Pandangan Hidupnya seperti Dicitrakan Peribahasanya. Yogyakarta: Pilar Medias
Soeroso. Orang Madura dalam Kewiraswastaan dalam (ed) Aswab Mahasin, et.al.1996. Ruh Islam dalam Budaya Bangsa: Aneka Budaya di Jawa. Jakarta: Yayasan Istiqlal
Subaharianto, Andang, dkk. 2004. Tantangan Industrialisasi Madura Membentur Kultur, Munjunjung Leluhur. Malang: Bayumedia Publishing
Syamduddin, Muh. 2001. "Agama dan Perilaku Ekonomi Migran Madura di Yogyakarta; dalam Muhammad Djakfar. 2009. Anatomi Perilaku Bisnis: Dialektika Etika dengan Realitas. Malang: UIN-Malang Press
Tasmara, Toto. 1995. Etos Kerja Pribadi Muslim. Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf
Tasmara, Toto. 2000. Membudayakan Etos Kerja Islam. Jakarta: Gema Insani Press
Triyuwono, Iwan. 2009. "Spiritualitas Etos Kerja dan Etika Bisnis Oreng Meddhurah; dalam Muhammad Djakfar. 2009. Anatomi Perilaku Bisnis: Dialektika Etika dengan Realitas. Malang: UIN-Malang Press
Wiyata, A. Latief. 2002. Carok: Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura. Yogyakarta: LKiS
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v0i0.2193
Editorial Office: | Phone : +6282333435641 |