Adat Segulaha dalam Tradisi Masyarakat Kesultanan Ternate
Abstract
Adat segulaha adalah proses pembentukan dan pelaksanaan adat kesultanan Ternate yang sejak masa lampau selalu ditaaati dan dilaksanakan oleh segenap masyarakat kesultanan Ternate. Terbentuknya suatu adat istiadat merupakan kesepakatan bersama untuk dijadikan pedoman dalam mengatur pergaulan hidup di segala bidang guna mencapai kebahagiaan manusia. Dalam pelaksanaan adat istiadat kesultanan Ternate dikenal dengan sistem bobato dunia dan bobato akhirat sebagai pengatur dan pengarah undang-undang adat dan hukum adat agama. Dasar utama pelaksanaan adat segulaha bersumber dari adat se atorang, Istiadat se kabasarang, galib se lukudi, ngare se cara sere se doniru dan cing se cingari. Adat segulaha dilaksanakan terutama pada upacara joko kaha (injak tanah), upacara pengangkatan putra mahkota, upacara penobatan Sultan (jou khalifa jou kolano), dan upacara kematian sultan. Adat segulaha merupakan bentuk perpaduan antara nilai-nilai agama Islam dan nilai-nilai budaya kesultanan Ternate. Keduanya terintegrasi dalam satu sistem nilai yang dijunjung tinggi oleh segenap masayarakat kesultanan Ternate Maluku Utara. Sampai saat ini adat segulaha masih tetap dilaksanakan oleh masyarakat kesultanan Ternate secara turun temurun terutama dalam acara-acara kebudayaan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abil Husainy, I. M. (n.d.). Al-Jamus Shahih (Juz V–VI). Beirut: Daarul Fiqry.
Ahmad Ibn Hambal, I. (n.d.). Musnad (Juz III). Beirut.
Amal, M. A. (2002). Maluku Utara: Perjalanan sejarah 1250–1800 (Jilid I & II). Ternate: Universitas Khairun.
Departemen Agama RI. (1982). Al-Qur’an dan terjemahannya. Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an Departemen Agama.
Hamka. (n.d.). Sejarah umat Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Hasan, A. H. (1987). Ternate dari abad ke abad. Ternate.
Malik Al-Imam. (1930). Al-Muwaththa (Juz IV). Mesir: Musthafa Al-Baabil Halabiy.
Museum Negeri Siwalina. (1982). Dari Foramadiahi kelima Jero jero (Sejarah Keraton Kesultanan Ternate). Ambon.
Poerwadarminta, W. J. S. (1989). Kamus umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Proyek Pengembangan Media Kebudayaan. (n.d.). Sekitar tradisi Ternate. Jakarta: Ditjen Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Radjiloen, L. (1983). Peristiwa sejarah tentang adat istiadat daerah Moloku Kie Raha. Ternate.
Syah, M. (n.d.). Lingkungan hidup adat Ternate. Ternate.
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v14i2.2318
Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang | Phone: +6282333435641 |