Revitalization of Tolerance Values through The Saparan Tradition: A Study in Pondok Wonolelo Village

Afifah Nurul Sa'adah, Sudrajat Sudrajat

Abstract


The Saparan tradition is carried out every Safar month and is followed by village communities with differences.  This research aims to determine the values of tolerance in the Saparan Tradition in Pondok Wonolelo Hamlet, Widodomartani, Ngemplak, Sleman.  The type of research used by researchers is naturalistic qualitative.  Data collection used was observation, interviews, and documentation.  The results of the study show that the forms of tolerance values in the Saparan Tradition in Pondok Wonolelo Hamlet are 1) attitudes of mutual respect and respect for other people and cooperation are found in recitation activities, heritage parades, bregodo parades, distribution of apem and supporting events, 2) attitudes not discriminating/discriminating and not hurting/interfering with other people's freedom is found in the heritage carnival, bregodo carnival, apem distribution, and supporting events, and 3) caring for each other is found in the heirloom carnival, bregodo carnival, and supporting events.  However, during the heirloom carnival and bregodo activities during traditional ceremonies, the implementation of the event still differentiates in its reception between poor and rich people.  Apart from that, there is still a lack of concern during recitations, heritage carnivals and bregodo for the elderly/disabled. In short, the Saparan Tradition can bring values of tolerance to the people of Pondok Wonolelo Hamlet. However, in practice, the community is still not tolerant of some Saparan Tradition activities.  This research recommends the importance of mutual tolerance between members of society.

 

Tradisi Saparan dilaksanakan pada setiap bulan Safar yang diikuti oleh masyarakat desa dengan beragamnya perbedaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai toleransi pada Tradisi Saparan di Dusun Pondok Wonolelo, Widodomartani, Ngemplak, Sleman. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah kualitatif naturalistik. Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk nilai-nilai toleransi pada Tradisi Saparan di Dusun Pondok Wonolelo, yaitu 1) sikap saling menghargai dan menghormati orang lain serta gotong royong terdapat pada kegiatan pengajian, kirab pusaka, kirab bregodo, penyebaran apem dan acara penunjang, 2) sikap tidak mendiskriminasi/membeda-bedakan dan tidak menyakiti/mengganggu kebebasan orang lain terdapat pada kirab pusaka, kirab bregodo, penyebaran apem dan acara penunjang, dan 3) saling peduli terdapat pada kegiatan kirab pusaka, kirab bregodo dan acara penunjang. Namun, pada kegiatan kirab pusaka dan bregodo saat upacara adat dalam pelaksanaan acara masih membeda-bedakan dalam penyambutannya antara masyarakat yang miskin dan kaya. Selain itu, masih terdapat sikap kurang peduli saat pengajian, kirab pusaka dan bregodo pada lansia/difabel. Secara singkat, Tradisi Saparan dapat menghadirkan nilai-nilai toleransi pada masyarakat Dusun Pondok Wonolelo, namun dalam pelaksanaannya masyarakat masih tidak bersifat toleran dalam beberapa kegiatan Tradisi Saparan. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya saling toleransi antar anggota masyarakat.

 


Keywords


mutual tolerance; Saparan tradition; tolerance values

Full Text:

PDF

References


Adibah, I. Z. (2015). Makna Tradisi Saparan di Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Madaniyah, 5(2), 145-164.

Anggraeni, D., & Suhartinah, S. (2018). Toleransi Antar Umat Beragama Perspektif KH. Ali Mustafa Yaqub. Jurnal Studi Al-Qur'an, 14(1), 59-77. https://doi.org/10.21009/JSQ.014.1.05

Badan Pusat Statistik. (2019). Luas Wilayah DI Yogyakarta. https://yogyakarta.bps.go.id/backend/images/Luas-Wiyalah-DI-Yogyakarta-ind.jpg

Badan Pusat Statistik. (2021). Hasil Sensus Penduduk 2020. https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/01/21/1854/hasil-sensus-penduduk-2020.html

Dinas Kebudayaan Sleman. (2019). Upacara Adat Ki Ageng Wonolelo. https://kebudayaan.slemankab.go.id/post/upacara-adat-ki-ageng-wonolelo

Ernawati, I. (2017). Nilai-nilai pendidikan Islam dalam Tradisi Saparan Ki Ageng Wonolelo di Desa Widodomartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman tahun 2015 (Doctoral dissertation, IAIN Salatiga).

Fadholi, A., & Suluri, S. (2023). Toleransi Antar Umat Beragama dalam Mengembangkan Kerukunan Umat Beragama di Desa Jlarem Kecamatan Gladagsari Kabupaten Boyolali Tahun 2022 (Doctoral dissertation, UIN Raden Mas Said Surakarta).

Harian Jogja. (6 September 2020). Intoleransi Di DIY Meningkat 5 Tahun Terakhir, Ada Motif Politik Hingga Ekonomi. Harian Jogja. https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2020/09/06/510/1049119/intoleransi-di-diy-meningkat-5-tahun-terakhir-ada-motif-politik-hingga-ekonomi

Irsyada, M. N., & Zafi, A. A. (2020). Peran Pendidikan Islam dalam Menumbuhkan Sikap Toleransi Anak MI/SD. Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam, 13(2), 142-151. https://doi.org/10.32832/tawazun.v13i2.2950

Islami, M. E. N., & Ikhsanudin, M. (2014). Simbol dan Makna Ritual Yaqowiyu di Jatinom Klaten. Media Wisata, 12(2). https://doi.org/10.36276/mws.v12i2.211

Japar, M., Syarifa, S., & Fadhillah, D. N. (2020). Pendidikan Toleransi Berbasis Kearifan Lokal. Surabaya: CV. Jakad Media Publishing.

Jatmikowati, R. (2020). The Saparan Ritual in Candirejo Tourism Village. Conscientia, 16(2), 51-62.

Jogjaprov. (2023). 1,5 Ton Apem Ludes, Tandai Puncak Saparan Wonolelo Ke-56. https://jogjaprov.go.id/berita/15-ton-apem-ludes-tandai-puncak-saparan-wonolelo-ke-56

Kholis, M. N. (2018). Peran Pemuda dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui Upacara Adat dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Budaya (Studi Pada Upacara Adat Saparan Ki Ageng Wonolelo Pondok Wonolelo, Desa Widodomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman) (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Kompasiana. (24 Januari 2022). Kurangnya Minat Generasi Muda dalam Mewarisi Kebudayaan Jawa. Kompasiana. https://www.kompasiana.com/istighfarahriza30/61ee66e38700005e822b2372/kurangnya-minat-generasi-muda-dalam-mewarisi-kebudayaan-jawa

Kurniawan, A. (2018). Tradisi Saparan Pada Masyarakat Kontemporer (Studi Peran dan Makna Modal Sosial dalam Perayaan Upacara Adat Saparan di Dusun Pondok Wonolelo, Widodomartani, Ngemplak, Sleman) (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Lamhatul, R., Mabrur, M., & Dahlan, D. (2021). Perubahan Nilai Budaya dalam Tradisi Merariq Antara Masyarakat Bangsawan dan Masyarakat Jajarkarang Pada Masyarakat Suku Sasak (Studi di Desa Sakra Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur). Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman, 8(2). https://doi.org/10.29303/juridiksiam.v8i2.253

Musbikin, I. (2021). Pendidikan Karakter Toleransi. Yogyakarta: Nusa Media.

Nugraha, Y., & Firmansyah, Y. (2019). Karakter Toleransi Beragama dalam Sudut Pandang Generasi Milenial. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 4(2), 69-76. https://doi.org/10.21067/jmk.v4i2.3856

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 10 Tahun 2014 Pasal 1 tentang Pedoman Pelestarian Tradisi. https://peraturanpedia.id/peraturan-menteri-pendidikan-dan-kebudayaan-nomor-10-tahun-2014/

Pusdatin (2020). BPIP: Kasus intoleransi di Indonesia selalu meningkat. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia. https://bpip.go.id/berita/bpip:-kasus-intoleransi-di-indonesia-selalu-meningkat

Salamah, N., Raihan, F. A., Marbun, R. N., Pusparini, A. R. Y., & Dewi, I. O. R. S. (2023). Ketaatan Sosial di dalam Tradisi Saparan pada Masyarakat Desa Kopeng Salatiga. Jurnal Kultur, 2(2), 150-156.

Septiani, A., Fasa, M. I., & Suharto, S. (2022). Mengatasi dan Menyikapi Kesenjangan Sosial dengan Menggunakan Penerapan Ekonomi Syariah. Jurnal Bina Bangsa Ekonomika, 15(1), 140-148. https://doi.org/10.46306/jbbe.v15i1.130

Setara Institute for Democracy and Peace. (2021). Pandemi Lahan Subur Diskriminasi dan Intoleransi. Jakarta: Setara Institute. https://setara-institute.org/pandemi-lahan-subur-diskriminasi-dan-intoleransi/

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Umam, L. K. (2021). Pendidikan Toleransi Sasak Muslim Bali Hindu di Kota Mataram. Serang: A-Empat.

Utami, D., Andayani, A., Sumarwati, S., & Saddhono, K. (2019, September). Value of character education in Grebeg Saparan Traditional Ceremony of Cukilan Village. In Proceedings of the 1st Seminar and Workshop on Research Design, for Education, Social Science, Arts, and Humanities, Seword Fressh 2019, April 27 2019, Surakarta, Central Java, Indonesia.

Warisan Budaya Takbenda. (2018). Pencatatan Warisan Budaya Takbenda. https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?pencatatan&&list&keywords=saparan

Widiatmaka, P. (2022). Strategi Menjaga Eksistensi Kearifan Lokal Sebagai Identitas Nasional di Era Disrupsi. Pancasila: Jurnal Keindonesiaan, 2(2), 136-148. https://doi.org/10.52738/pjk.v2i2.84




DOI: https://doi.org/10.18860/eh.v25i2.23654

Editorial Office:
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jalan Gajayana No.50, Malang, Indonesia 65144
This work is licensed under a CC-BY-NC-SA.
el Harakah, ISSN : 1858-4357 | e-ISSN : 2356-1734
Phone : +6282333435641
Fax : (0341) 572533
Email : elharakah@uin-malang.ac.id
elharakahjurnal@gmail.com
Website : http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/infopub
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang