Religious Insight: Ethnozoology of Tota’an Dove Jember

Robit Nurul Jamil

Abstract


In Jember's culture, dove symbolizes peace and purity. Tota'an tradition captures attention as a cultural symbol that fosters a sense of brotherhood, connecting communities. This study delves into the role of local culture in strengthening interpersonal relationships, transcending beyond cultural expressions. Using ethnozoology, it explores the perspectives and roles of doves in the Tota'an tradition. The research focuses on examining the Tota'an tradition in three lenses: ethnozoology, local culture, and Islam. It seeks to understand how Islamic values, such as solidarity and compassion, are reflected in Tota'an, and how these values are connected to ethnozoological aspects, particularly the symbolism of doves. The result presents the exploration of the analysis of Tota'an's impact in the Islamic context. It emphasizes the intricate balance formed by local culture, serving as a bridge between Islam and ethnozoology. It also provides profound insights into the interconnected relationship of ethnozoology, local culture, and Islam through Tota'an. By following a specific sequence in examining the tradition, it reveals deeper layers of meaning, enhancing our understanding of the mutual reinforcement of values within the context of the vibrant local culture. By preserving and understanding the cultural and religious values in Tota'an, the Jember community can maintain their cultural identity while strengthening social cohesion.


Dalam budaya Jember, merpati dianggap sebagai simbol perdamaian dan kesucian. Tradisi Tota’an, menarik perhatian masyarakat, sebagai simbol budaya yang menghubungkan masyarakat dalam semangat persaudaraan, sehingga tradisi ini perlu dilestarikan. Penelitian ini menggali peran budaya lokal dalam memperkuat hubungan interpersonal, melampaui sekadar ekspresi budaya semata. Dengan menggunakan etnozoologi, penelitian ini menjelajahi perspektif dari merpati sebagai tradisi Tota'an. Penelitian ini fokus menguji tradisi Tota'an melalui tiga lensa: etnozoologi, budaya lokal, dan Islam. Tujuannya memahami bagaimana nilai-nilai Islam, seperti solidaritas dan welas asih, tercermin dalam tradisi Tota'an, dan bagaimana nilai-nilai tersebut terhubung dengan aspek etnozoologi, khususnya simbolisme merpati. Hasil penelitian menyajikan pemaparan analisis dampak Tota'an dalam konteks Islam. Studi ini menekankan keseimbangan kompleks yang terbentuk oleh budaya lokal, berfungsi sebagai jembatan antara Islam dan etnozoologi. Penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang hubungan terkait etnozoologi, budaya lokal, dan Islam melalui tradisi Tota'an. Dengan mengikuti urutan spesifik dalam mengkaji tradisi, penelitian ini mengungkap lapisan makna yang lebih dalam, meningkatkan pemahaman tentang penguatan nilai-nilai yang saling berhubungan dalam konteks budaya lokal yang dinamis. Dengan melestarikan dan memahami nilai-nilai budaya dan agama dalam Tota'an, masyarakat Jember dapat menjaga identitas budaya mereka serta memperkuat koherensi sosial.

Keywords


ethnozoology; local culture, religious insight

Full Text:

PDF

References


Aprianti, M., Dewi, D. A., & Furnamasari, Y. F. (2022). Kebudayaan Indonesia di Era Globalisasi Terhadap Identitas Nasional Indonesia. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1), 995-998. https://doi.org/10.33487/edumaspul.v6i1.2294

Awalin, F. R. N. (2018). Slametan: Perkembangannya dalam Masyarakat Islam-Jawa Di Era Mileneal. Ikadbudi, 7(1). http://dx.doi.org/10.21831/ikadbudi.v7i1.26672

Badrudin. (2014). Antara Islam dan Kebudayaan. In Filsafat Islam: Historitas dan Aktualitas, Vol. 11, pp. 208–226.

Bauto, L. M. (2014). Perspektif Agama dan Kebudayaan dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia. JPIS: Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 23(2), 11-25. https://doi.org/10.17509/jpis.v23i2.1616

Budiarto, G. (2020). Dampak Cultural Invasion terhadap Kebudayaan Lokal: Studi Kasus terhadap Bahasa Daerah. Pamator Journal, 13(2). https://doi.org/10.21107/Pamator.V13i2.8259

Cheesman, N. (2017). How in Myanmar “National Races” Came to Surpass Citizenship and Exclude Rohingya. Journal of Contemporary Asia, 47(3), 461–483. https://doi.org/10.1080/00472336.2017.1297476

Dirhamsyah, M., Yani, A., & Yuliana, Y. (2022). Etnozoologi untuk Ritual Adat dan Mistis Masyarakat Dayak Mali di Desa Angan Tembawang Kecamatan Jelimpo Kabupaten Landak. Jurnal Hutan Lestari, 10(4). https://doi.org/10.26418/Jhl.V10i4.53633

Eppink, A. (2011). Hidden Goals: A Psychological Analysis of Muslim Cultures. Amazon.

Faizah, U., Ambarwati, R., & Haryono, T. (2013). Etnozoologi dalam Pembelajaran Taksonomi Vertebrata di Jurusan Biologi FMIPA Unesa. In Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning (Vol. 10, No. 1), pp. 1–9. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/prosbio/article/view/3088

Gudykunst, W. B. (2003). Cross-Cultural and Intercultural Communication. London: Sage.

Herusatoto, B. (1984). Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Hanindita.

Huda, S. (2019). Shalat Jama’ah Memupuk Nilai Solidaritas. Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam, 12(2), 69-84. https://doi.org/10.51675/Jt.V12i2.24

Karolina, D., & Randy. (2021). Kebudayaan Indonesia. Purbalingga: Eureka Media Aksara.

Lede, Y. U. (2022). Membangun Sikap Moderasi Beragama melalui Penanaman Nilai Budaya Lokal Tama Umma Kalada. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya, 8(1), 237-244. https://doi.org/10.32884/ideas.v8i1.627

Mahendra, G. P. N. P., Garwa, I. K., & Sujayanthi, N. W. M. (2022). Megat Asih: A New Music Composition | Megat Asih: Sebuah Komposisi Musik Baru. Ghurnita: Jurnal Seni Karawitan, 2(4), 289-296. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v2i4.1179

Nur, G. N. S. (2021). Ekologi Budaya sebagai Wawasan Pokok dalam Pengembangan Masyarakat untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Jurnal Tambora, 5(1), 27-33. https://doi.org/10.36761/jt.v5i1.995

Nurdiyanto, E., & Yanti, S. N. H. (2019). Pengetahuan Ekologi Masyarakat Banyumas Mengenai Penamaan Burung Merpati. Prosiding Seminar Nasional LPPM Unsoed (Vol. 9, No. 1).

Perasutiyo, I., Muchyidin, A., & Nursuprianah, I. (2022). Golden Ratio and the Meaning of the Wayang Kulit Gunungan Philosophy. Journal of Mathematics Instruction, Social Research and Opinion, 1(1), 41-53. https://doi.org/10.58421/misro.v1i1.10

Purwanto, S. (2018). Pendidikan Nilai dalam Pagelaran Wayang Kulit. Ta’allum: Jurnal Pendidikan Islam, 6(1), 1-30. https://doi.org/10.21274/taalum.2018.6.1.1-30

Rofiq, A. (2019). Tradisi Slametan Jawa dalam Perpektif Pendidikan Islam. Attaqwa: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 15(2), 93-107. https://doi.org/10.54069/attaqwa.v15i2.13

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Alfabeta Bandung.

Supriatna, E. (2019). Islam dan Kebudayaan. Jurnal Soshum Insentif, 2(2), 282-287. https://doi.org/10.36787/jsi.v2i2.178

Tylor, E. B. (2016). Primitive Culture: Researches into The Development of Mythology, Philosophy, Religion, Art, and Custom. Mineola: Courier Dover Publications.

Umami, M. (2019). Integrasi Etnozoologi Berbasis Hukum Islam sebagai Upaya Menumbuhkan Keterampilan Konservasi Lingkungan. Jurnal Ilmu Alam Indonesia, 2(1).

van den Boogert, J. (2017). The role of slametan in the discourse on Javanese Islam. Indonesia and the Malay World, 45(133), 352-372. https://doi.org/10.1080/13639811.2017.1345166

Wigati, K. D., & Lukito, Y. N. (2021, September). Javanese cosmology as the source of sustainability: Analyzing the harmony of spatial organization in Javanese Joglo house and shadow puppet performance. In AIP Conference Proceedings (Vol. 2376, No. 1). AIP Publishing. https://doi.org/10.1063/5.0064110




DOI: https://doi.org/10.18860/eh.v25i2.24383

Editorial Office:
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jalan Gajayana No.50, Malang, Indonesia 65144
This work is licensed under a CC-BY-NC-SA.
el Harakah, ISSN : 1858-4357 | e-ISSN : 2356-1734
Phone : +6282333435641
Fax : (0341) 572533
Email : elharakah@uin-malang.ac.id
elharakahjurnal@gmail.com
Website : http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/infopub
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang