Tradition and Transformation: Islamic influence on animal slaughter in Padang Bolak funeral customs

Ilham Ramadan Siregar, Mahmoud Ali Rababah, Amiruddin Amiruddin, Akhyar Akhyar, Sri Wahyuni Hasibuan

Abstract


This research aims to describe the acculturation of Islam and local culture in the tradition of animal slaughter at funeral ceremonies preserved by the Padang Bolak community, as part of the religious system reflecting the community's understanding of the Hadith. This study is a field study employing a qualitative method within the framework of living Hadith theory. The research findings indicate that this tradition of animal slaughter at funeral ceremonies in the community is motivated by several factors, including efforts to preserve customs and culture, as an act of devotion to parents, the deceased's will to conduct an animal slaughter before passing away, to honor guests, maintain the good name of the deceased parents within the community, as an expression of love for parents, and the belief that the merits of charity performed on that day will benefit the deceased. In Islamic legal studies, this tradition is fundamentally contradictory to Islamic teachings in all its processes and requirements. The acculturation of Islam with this tradition has led to modifications that eliminate elements conflicting with Islamic teachings. Further studies are needed on how such modifications can aid in understanding and potentially guiding the process of cultural adaptation in other Islamic communities.


Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan akulturasi Islam dan budaya lokal dalam tradisi penyembelihan hewan pada upacara pemakaman yang dipertahankan oleh komunitas Padang Bolak, sebagai bagian dari sistem religius yang mencerminkan pemahaman masyarakat tentang Hadits. Studi ini adalah studi lapangan yang menggunakan metode kualitatif dalam kerangka teori Hadits hidup. Temuan penelitian menunjukkan bahwa tradisi penyembelihan hewan pada upacara pemakaman di komunitas tersebut didorong oleh beberapa faktor, termasuk upaya untuk melestarikan adat dan budaya, sebagai tindakan pengabdian kepada orang tua, keinginan almarhum untuk melakukan penyembelihan hewan sebelum meninggal, untuk menghormati tamu, mempertahankan nama baik orang tua yang telah meninggal di dalam komunitas, sebagai ungkapan cinta kepada orang tua, dan keyakinan bahwa pahala amal yang dilakukan pada hari itu akan menguntungkan almarhum. Dalam studi hukum Islam, tradisi ini secara mendasar bertentangan dengan ajaran Islam dalam semua proses dan persyaratannya. Akulturasi Islam dengan tradisi ini telah mengarah pada modifikasi yang menghilangkan elemen-elemen yang bertentangan dengan ajaran Islam. Studi lebih lanjut diperlukan tentang bagaimana modifikasi tersebut dapat membantu dalam memahami dan berpotensi mengarahkan proses adaptasi budaya di komunitas Islam lainnya.

Keywords


animal slaughter tradition; funeral customs; Islam acculturation; living Hadith

Full Text:

PDF

References


Anggariani, D., & Malik, M. (2021). Pandangan dan Sikap Masyarakat Menghadapi Kematian. Sosioreligius: Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama, 6(1). https://doi.org/10.24252/sosioreligius.v6i1.24188

Busyairy, L. A. (2018). Akulturasi Budaya dalam Upacara Kematian Masyarakat Kota Santri Kediri Lombok Barat. Harmoni, 17(2), 228–243. https://doi.org/10.32488/harmoni.v17i2.328

Creswell, J. W. (2009). Research Design (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed). Pustaka Pelajar.

Geertz, C. (1973). The Interpretation of Cultures. Basic Books.

Hakiemah, A. (2019). Khataman Alquran di Pesantren Sunan Padanaran Yogyakarta: Kajian Living Hadis. Mutawatir, 4(1), 88–100. https://doi.org/10.15642/mutawatir.2019.9.1.125-144

Harahap, H. U. (2020). Akomodasi Hukum Islam terhadap Hukum Adat Padang Lawas Utara: Upacara Perkawinan. UIN Sumatera Utara.

Harahap, S. M. (2015). Islam dan Budaya Lokal: Studi terhadap Pemahaman, Keyakinan, dan Praktik Keberagamaan Masyarakat Batak Angkola di Padangsidimpuan Perspektif Antropologi. Toleransi, 7(2), 154-176. http://dx.doi.org/10.24014/trs.v7i2.1428

Harahap, S. M. (2016). Akomodasi Hukum Islam Terhadap Kebudayaan Lokal (Studi Terhadap Masyarakat Muslim Padangsidimpuan). Istinbath, 15(2), 320-334.

Harahap, S. & Yusuf, Y. (2023). Tradisi Penyembelihan Hewan pada Acara Kematian Masyarakat Batak Mandailing di Desa Sosopan Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utarasumatera Utara. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 10(1), 1–11.

Hasibuan, M., Siregar, R. S., & Nasution, M. S. A. (2023). The View of Utara Padang Lawas Scholars about the Culture of Animal Slaughter at the Time of Accidents (Maqoshid Syariah). Ta'dib Jurnal Pendidikan Islam, 12(1), 83–92. https://doi.org/10.29313/tjpi.v12i1.11845

Karim, A. (2015). Makna Kematian Dalam Perspektif Tasawuf. Esoterik, 1(1), 21–46. http://dx.doi.org/10.21043/esoterik.v1i1.942

Murni, Y. & Nurwahida, F. (2023, August). The resilience Penganut Agama of Malim believers in Era the Digital Age. In Proceeding International Conference on Tradition and Religious Studies (Vol. 2, No. 1, pp. 385-396).

Nasution, H. B., Sulidar, S., Amin, M., Rambe, U. K., & Nasution, I. F. A. (2022). Akulturasi Hadis dengan Tradisi Perkawinan Masyarakat Batak Angkola: Studi di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Al Quds: Jurnal Studi Alquran dan Hadis, 6(2), 511-532. http://dx.doi.org/10.29240/alquds.v6i2.3997

Pulungan, A. (2018). Dalihan Na Tolu: peran dalam proses interaksi antara nilai-nilai adat dengan Islam pada masyarakat Mandailing dan Angkola Tapanuli Selatan. Perdana Publishing.

Rasyid, A., Lubis, R. F., Lubis, M. A., & Azizan, N. (2022). The Tradition of the Angkola People on Slaughtering Buffaloes in the Death Ceremony. Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam, 12(4), 1012. https://doi.org/10.22373/jm.v12i4.17419

Rofiq, A. (2019). Tradisi Slametan Jawa dalam Perpektif Pendidikan Islam. Jurnal At-Taqwa: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 15(1), 109685. https://doi.org/10.21831/jk.v45i1.7181

Siregar, E. (2018). Sejarah dan Motif Budaya Mandailing Natal. Jurnal Education and Development, 6(3), 38-38.

Siregar, F. A. (2020). Antara Hukum Islam dan Adat: Sistem baru pembagian harta warisan. Jurnal El-Qanuniy: Jurnal Ilmu-Ilmu Kesyariahan dan Pranata Sosial, 5(2), 166–180. https://doi.org/10.24952/el-qonuniy.v5i2.2073

Siregar, I. R., Aini, S., & Akhyar, A. (2022). The Tradition of Khatam Qur’an at the Grave of the Padang Bolak Community. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 6(1), 67–77. http://dx.doi.org/10.30829/juspi.v6i1.11926

Siregar, I. R. (2023). Study of Living Hadith on the Khataman al-Qur’an Tradition over Graves in North Padang Lawas. Jurnal Living Hadis, 7(2), 269–284. https://doi.org/10.14421/livinghadis.2022.4277

Zamzami, M. S. (2020). Tradisi Pakaian Baru pada Hari Raya di Madura: Studi Living Hadith. Mutawatir : Jurnal Keilmuan Tafsir Hadith, 10(2), 267–291. https://doi.org/10.15642/mutawatir.2020.10.2.267-291




DOI: https://doi.org/10.18860/eh.v26i1.26545

Editorial Office:
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jalan Gajayana No.50, Malang, Indonesia 65144
This work is licensed under a CC-BY-NC-SA.
el Harakah, ISSN : 1858-4357 | e-ISSN : 2356-1734
Phone : +6282333435641
Fax : (0341) 572533
Email : elharakah@uin-malang.ac.id
elharakahjurnal@gmail.com
Website : http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/infopub
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang