Dialektika Agama dan Budaya dalam Tradisi Selamatan Pernikahan Adat Jawa di Ngajum, Malang

Roibin Roibin

Abstract


Empirical analysis on the religion and culture dialectics in the selamatan ritual of Javanese wedding has not been explored by teologist, social scientist or religion anthropologist. Their studies on such a case mostly concern with ontological-philological text analysis not directly related with the religious tradition and socio-culture which is more dynamic and realistic. This study employs social definition paradigm and phenomenological theory approach limited to the dialectic pattern between religion and myth in the ritual selamatan of Javanese wedding. The data were collected though interviewing and observing religious leaders, ethnic leaders, and Muslim preacher in Ngajum, Malang. The study found two models of dialectic pattern namely theological-compromistic and theological-humanistic. The earlier describes the theological shift from emotional-naturalistic to rational-formalistic. The later describes the theological shift from personal to social awareness theology.


Telaah empirik seputar pola dialektika antara agama dan budaya dalam kasus ritual selamatan pernikahan adat Jawa, belum banyak dilakukan oleh para pakar agama, ilmuan sosial, maupun ilmuan antropolog agama. Kajian mereka terhadap kasus ini pada umumnya masih menekankan pada objek pembacaan teks secara ontologis-filologis, yang tidak bersinggungan secara langsung terhadap tradisi keagamaan dan budaya masyarakat yang lebih dinamis dan realistis. Penelitian ini menggunakan paradigma definisi sosial dan pendekatan teori fenomenologis, yang dibatasi pada pola dialektika antara agama dan mitos dalam kasus ritual selamatan pernikahan adat Jawa. Data diperoleh dengan cara menginterview dan mengobservasi para tokoh agama, tokoh adat, dan para da’i yang ada di Ngajum, Malang. Penelitian ini menemukan dua model yaitu pola dialektika teologis-kompromistik dan pola dialektika teologis-humanistik. Pola dialektika pertama, menggambarkan pergeseran teologis, dari teologi yang bersifat emosional-naturalistik menuju teologi yang bersifat rasional-formalistik. Adapun pola teologis-humanistik menggambarkan adanya pergeseran teologi yang bersifat personal menuju teologi yang berkesadaran sosial.

Keywords


dialectics; religion; culture; tradition; wedding rituals

Full Text:

PDF

References


Abdullah, A. (2001). Pendekatan kajian Islam dalam studi agama. Jakarta: Muhammadiyah University Press.

Askar, S. (2009). Kamus Arab-Indonesia al-Azhar. Jakarta: Senayan Publishing.

Beatty, A. (2001). Variasi agama di Jawa: Suatu pendekatan antropologi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Bell, C. (1997). Ritual: Perspectives and dimensions. New York: Oxford University Press.

Bethe, E. (1987). Mythus-sage-marchen. In T. F. Odea, The sociology of religion (Terj. Tim Yosogama). Jakarta: Rajawali.

Dhavamony, M. (1995). Fenomenologi agama. Yogyakarta: IKAPI.

Durkheim, E. (1976). The elementary forms of religious life. London: George Allen and Unwin Ltd.

Tylor, E. B. (1891). Primitive culture. London: J. Murray.

Eliade, M. (1954). Cosmos and history: The myth of the eternal return (W. R. Trask, Trans.). New York: Harper & Brothers.

Eliade, M. (1959). The sacred and the profane: The nature of religion. New York: Harcourt Brace Jovanovich.

Eliade, M. (1960). Myth, dreams, and mysteries: The encounter between contemporary faiths and archaic realities (P. Mairet, Trans.). New York: Harper Torchbooks.

Eliade, M. (1975). Myth and reality. New York: Harper & Row.

Endraswara, S. (2006). Falsafah hidup Jawa. Yogyakarta: Cakrawala.

Frazer, J. G. (1911). The golden bough. New York: Macmillan.

Geertz, C. (1960). The religion of Java. Glencoe: The Free Press.

Geertz, C. (1989). Abangan, santri, priyayi dalam masyarakat Jawa (A. Mahasin, Trans.). Jakarta: Pustaka Jaya.

Gellner, E. (1992). Post-modernism, reason and religion. London: Routledge.

Ghony, D. (1996). Mitos dan praktik mistik di makam KH. Hasan Syaifurrizal desa Karangbong Pajarakan Probolinggo. Jurnal Pendidikan Islam, 1(2). IAIN Sunan Ampel Malang: Tarbiyah Press.

Hume, D. (1757). The natural history of religion. London: Adam & Biack.

Kirk, G. S. (n.d.). Myth: Its meaning & functions in ancient & other cultures. London: University of California Press.

Lehmann, A. C., & Myers, J. E. (1985). Magic, witchcraft and religion: An anthropological study of the supernatural. Palo Alto & London: Mayfield Publishing Company.

Malinowski, B. (1954). Myth in primitive psychology. In Magic, science and religion. New York: Doubleday Anchor Books.

Nursyam. (2005). Islam pesisir. Yogyakarta: LKiS.

Pranowo, B. (1998). Islam faktual: Antara tradisi dan relasi kuasa. Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa.

Spinoza, B. (1951). Theological-political treatise. New York: Dover Publications.

Waters, M. (1994). Modern sociological theory. London: Sage Publications.

Woodward, M. (1988). The slametan: Textual knowledge and ritual performance in Central Javanese Islam. History of Religions.




DOI: https://doi.org/10.18860/el.v15i1.2671

Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jalan Gajayana No.50, Malang, Indonesia 65144
This work is licensed under a CC-BY-NC-SA.
ISSN: 1858-4357 | e-ISSN: 2356-1734
Phone: +6282333435641
Fax: (0341) 572533
Email: elharakah@uin-malang.ac.id 
elharakahjurnal@gmail.com
Website: http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/infopub
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang