Harmony in Diversity in Border Areas: Dayak Iban Tribe and Migrants in Badau
Abstract
Studi ini bertujuan untuk menyoroti kehidupan harmonis di antara kelompok etnis dan agama yang berbeda. Penelitian ini dilakukan di Badau, sebuah kecamatan di Kalimantan Barat, yang dihuni oleh suku Dayak Iban sebagai kelompok etnis asli dan para migran dari berbagai latar belakang etnis dan agama. Motivasi utama untuk meneliti kehidupan sosial budaya dan agama di Badau berasal dari tantangan yang dihadapi wilayah ini, seperti keterbatasan bimbingan dan layanan keagamaan, pendirian tempat ibadah, peran pemimpin adat dan agama, serta hubungan antar umat beragama. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen, penelitian ini mengungkapkan beberapa temuan penting. Pertama, aturan adat memainkan peran penting dalam kehidupan suku Dayak Iban, menjadi pedoman utama mereka. Mereka mematuhi aturan tersebut dengan tegas namun fleksibel. Kedua, para pemimpin komunitas dan lembaga sosial berperan penting dalam menyelesaikan masalah sosial. Rumah panjang dan balai adat merupakan dua mekanisme penyelesaian konflik di antara masyarakat. Studi ini merekomendasikan dilakukannya penelitian antropologi dan sejarah untuk menelusuri asal-usul suku Dayak Iban serta mengeksplorasi pertemuan agama di wilayah tersebut. Studi ini juga menyarankan agar pemerintah daerah di wilayah perbatasan meniru ketahanan komunitas di Badau, di mana Pos Lintas Batas Negara (PLBN) berfungsi sebagai simbol hidup persatuan, mempromosikan nasionalisme dan kerukunan di antara kelompok etnis, budaya, dan agama yang beragam.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adeney-Risakotta, B. T. (2018). Living in a sacred cosmos: Indonesia and the future of Islam. Yale University Southeast Asia Studies.
Arkanudin. (2006). Menelusuri Akar Konflik Antaretnik di Kalimantan Barat. Mediator, 7(2), 185–194. https://doi.org/10.29313/mediator.v7i2.1276
Azra, A. (2013). Islamisasi Jawa. 20(1). http://dx.doi.org/10.15408/sdi.v20i1.352
Azra, A. (2014). Southeast Asian Islam: Legacy and New Interpretation. Paper Presented at the Opening of Studia Islamika International Conference “Southeast Asian Islam: Legacy and New Interpretation” UIN Syarif Hidayatullah.
Azra, A. (2015). “Jaringan Islam Nusantara.” In M. Sahal, Akhmad & Aziz (Ed.), Islam Nusantara dari Ushul Fiqh hingga Paham Kebangsaan. Bandung: Mizan.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kapuas Hulu. (2017). Kecamatan Badau dalam Angka 2017. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kapuas Hulu.
Bourdieu, P. (2006). Distinction a Social Critique of the Judgement of Taste. Routledge Taylor & Francis Group.
Budianta, A. (2010). Pengembangan Wilayah Perbatasan sebagai Upaya Pemerataan Pembangunan Wilayah di Indonesia. Jurnal SMARTek, 8(1).
Cahya, D. L. dan Y. J. (2012). Identifikasi Potensi, Kendala, dan Arahan Pengembangan Kawasan Perbatasan Antar Negara di Jagoi Babang, Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Planesa, 3(2).
Christyanto, M., & Mayulu, H. (2021). Pentingnya pembangunan pertanian dan pemberdayaan petani wilayah perbatasan dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional: Studi kasus di wilayah perbatasan Kalimantan. Journal of Tropical AgriFood, 3(1), 1. https://doi.org/10.35941/jtaf.3.1.2021.5041.1-14
Dedees, A. R. (2015). Melayu di Atas Tiga Bendera: Konstruksi Identitas Nasionalisme Masyarakat Perbatasan di Kepulauan Batam. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 19(2), 141. https://doi.org/10.22146/jsp.10850
Geertz, C. (2014). Agama Jawa Abangan, Santri, Priyayi dalam Kebudayaan Jawa. Komunitas Bambu.
Gumelar, D. L. (2018). Lapisan Marginalisasi dan Konstruksi Ilegalitas dalam Masyarakat Perbatasan di Perbatasan Indonesia Filipina. Masyarakat Indonesia, 44(2), 60-75. https://doi.org/10.14203/jmi.v44i2.810
Haba, J. (2012). Etnisitas, Hubungan Sosial dan Konflik di Kalimantan Barat. Masyarakat & Budaya, 14(1), 31–52. https://doi.org/10.14203/jmb.v14i1.86
Hamdani, R. (2022). Antara Etnosentrisme dan Demokrasi: Konflik Etnis Dayak-Madura. Jurnal Mengkaji Indonesia, 1(2), 100-108. https://doi.org/10.59066/jmi.v1i2.128
Hasbullah, J. (2006). Social Capital (Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia). MR-United Press.
Herzog, L. (2018). Durkheim on Social Justice: The Argument from “Organic Solidarity. American Political Science Review, 112(1). https://doi.org/https://doi.org/10.1017/S000305541700048X
Ibrahim, A. (2015). Kisah Tujuh Kerajaan dan Cerita Rakyat Kapuas Hulu. Mulyatama.
Keai, G. K. (2021). Sejarah Budaya Ngayau dalam Masyarakat Iban di Sarawak. Jurnal Borneo Akhailogia, 6(1), 121–137. https://jurcon.ums.edu.my/ojums/index.php/JBA/article/view/3532/2307
Keesing, R. (2014). Teori-Teori Tentang Budaya. Antropologi Indonesia. https://doi.org/10.7454/ai.v0i52.3313
Kutor, S. K., Raileanu, A., & Simandan, D. (2021). International migration, cross-cultural interaction, and the development of personal wisdom. Migration Studies, 9(3), 490-513. https://doi.org/10.1093/migration/mnz049
Luardini, M. A., Asi, N., & Garner, M. (2019). Ecolinguistics of ethno-medicinal plants of the Dayak Ngaju community. Language Sciences, 74, 77–84. https://doi.org/10.1016/j.langsci.2019.04.003
Lune, Howard & Berg, B. L. (2017). Qualitative Research methods For the Social Sciences 9th edition by Lune. ECIN.
Maisondra, M. (2023). Pembangunan Kawasan Pos Lintas Batas Negara (Plbn) Dan Dampaknya Terhadap Kebijakan Keamanan Nasional. Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa, 8(2), 210–225. https://doi.org/10.33701/jipsk.v8i2.3978
Masrur, M. (2022). Mosaik Ritus Tradisi Kabupaten Kutai Kartanegara. Cipta Media Nusantara.
Maulana, A. S. (2015). Peristiwa Mangkok Merah: Konflik Dayak dengan Etnis Tionghoa di Kalimantan Barat pada Tahun 1967. Universitas Pendidikan Indonesia.
Moustakas, C. (1994). Phenomenological Research Methods. Michigan School of Professional Psychology, Center for Humanistic Studies.
Pamungkas, C. (2018). Pengelolaan Perbatasan dan Hubungan Antaretnis di Bengkayang. Jurnal Hubungan Internasional, 6(2), 124-134. https://doi.org/10.18196/hi.62110
Panggabean, S. R. (2018). Konflik dan perdamaian etnis di Indonesia. Pustaka Alvabet.
Putnam, R. (2021). Bonding, Banding, and Bridging. The Hinge: Civil Society, Group Cultures, and the Power of Local Commitments, 75.
Rosyidah, I., & Kustini. (2022). Reproduction of unregistered marriages: religious power and resources limitation. Al-Qalam, 28, 185–196. http://dx.doi.org/10.31969/alq.v28i2.1055
Rusmiyati et.al. (2022). Manajemen Perbatasan. Cendekia Press.
Samuel, & Tumonglo, E. E. (2023). Toleransi: Peran Tokoh Agama sebagai Perekat Kerukunan Umat Beragama. Abrahamic Religions: Jurnal Agama-Agama, 3(1), 81–91. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/abrahamic/article/view/14734
Scott, J. (1990). A Matter of Record: Documentary Sources in Social Research. University of Leicester.
Segara, I. N. Y. (2020). Managing the Public Space as a Means of the Procedural Mechanism of Dispute Resolution in Badau, Indonesia. Test Engineering & Management, 83. http://www.testmagzine.biz/index.php/testmagzine/article/view/6942
Septarina, M. (2014). Sengketa-Sengketa Perbatasan di Wilayah Darat Indonesia. Al Adl, 6(11), 1-8. http://dx.doi.org/10.31602/al-adl.v6i11.195
Silverman, R. M., & Patterson, K. L. (2022). Qualitative Research Methods for Community Development. In Qualitative Research Methods for Community Development. Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315797762
Supriyanto, B. (2020). Islamic Acculturation in The Ancestors’ Legacy of Nanga Suhaid Village, West Kalimantan. Dialog, 43(2). https://doi.org/https://doi.org/10.47655/dialog.v43i2.382
Tim Peneliti. (2017). Laporan Penelitian Kehidupan dan Praktik Keagamaan di Wilayah Perbatasan.
Tugang, N., & Keai, G. K. (2022). The Adaptation of Nature in Iban Cultural Artefact. Jurnal Borneo Akhailogia, 7(1), 86–101. https://jurcon.ums.edu.my/ojums/index.php/JBA/article/view/4133/2607
Yusriadi, Y., Ruslan, I., Hasriyanti, N., Mustolehudin, M., & Shin, C. (2012). Religion and Malay-Dayak Identity Rivalry in West Kalimantan. El Harakah: Jurnal Budaya Islam, 23(1). https://doi.org/10.18860/eh.v23i1.11449
Zainuri, L. H. (2018). Dayak Lundayeh: A report from the border. CLCWeb: Comparative Literature and Culture, 20(2), 7. https://doi.org/10.7771/1481-4374.3233
Zuhairi, & Muzakki, A. (2023). The Place and Space of Harmony: Religion in A Multireligious Society in Indonesia. Annual Conference on Educational Research, 11–29. https://conference.uin-suka.ac.id/index.php/Pic/article/view/1286
DOI: https://doi.org/10.18860/eh.v26i2.27109
Editorial Office: | Phone : +6282333435641 |