Harmony with Nature: A Literature Review of Islamic and Perennial Values in Cikondang Indigenous Traditions

Didi Supandi, Che Zarrina binti Sa'ari, Abdillah Abdillah, Naan Naan

Abstract


The Cikondang indigenous community, one of the indigenous communities in Bandung Regency, holds a wealth of rich and diverse cultural values, including Islamic and timeless values that serve as guidelines for life. However, in an era of modernization and rapid environmental change, challenges to the preservation of such traditions and values are increasing. A lack of understanding and documentation regarding the relationship between these values and harmony with nature can result in the loss of cultural identity and damage the balance of local ecosystems. Therefore, this research aims to explore and analyze existing literature to understand how Islamic and perennial values are reflected in the traditions of the Cikondang community and how these values can contribute to efforts to maintain harmony between humans and nature. The research method used is a literature review. The selected literature includes journal articles, books, and academic sources relevant to the themes of local wisdom, religious values, and community relations with the environment, with a focus on publications from the last two decades. The results demonstrate that there is an integration of Islamic and perennial values in the Cikondang indigenous community. These values create a social system that encourages collaboration between humans and nature, where the Cikondang people see themselves as part of the ecosystem, not its master. Islamic values address environmental management, such as the concept of khalifah (stewardship), encouraging people to preserve natural resources. Similarly, perennial values promote respect for nature and encourage strengthening the relationship between humans and nature.


Masyarakat adat Cikondang, salah satu komunitas adat di Kabupaten Bandung, memiliki kekayaan nilai budaya yang kaya dan beragam, termasuk nilai-nilai Islam dan nilai-nilai abadi yang menjadi pedoman hidup. Namun, di era modernisasi dan perubahan lingkungan yang cepat, tantangan terhadap pelestarian tradisi dan nilai-nilai tersebut semakin meningkat. Kurangnya pemahaman dan dokumentasi mengenai hubungan antara nilai-nilai ini dengan keharmonisan alam dapat menyebabkan hilangnya identitas budaya serta merusak keseimbangan ekosistem lokal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis literatur yang ada guna memahami bagaimana nilai-nilai Islam dan abadi tercermin dalam tradisi komunitas Cikondang dan bagaimana nilai-nilai ini dapat berkontribusi pada upaya menjaga keharmonisan antara manusia dan alam. Metode penelitian yang digunakan adalah tinjauan literatur. Literatur yang dipilih mencakup artikel jurnal, buku, dan sumber akademis yang relevan dengan tema kearifan lokal, nilai-nilai keagamaan, dan hubungan masyarakat dengan lingkungan, dengan fokus pada publikasi dua dekade terakhir. Hasil penelitian menunjukkan adanya integrasi nilai-nilai Islam dan abadi dalam komunitas adat Cikondang. Nilai-nilai ini menciptakan sistem sosial yang mendorong kolaborasi antara manusia dan alam, di mana masyarakat Cikondang melihat diri mereka sebagai bagian dari ekosistem, bukan penguasanya. Nilai-nilai Islam berbicara tentang pengelolaan lingkungan, seperti konsep khalifah (pemimpin) di bumi, yang mendorong orang untuk melestarikan sumber daya alam. Demikian pula, nilai-nilai abadi menghormati alam dan mendorong pemeliharaan serta penguatan hubungan antara manusia dan alam.

Keywords


Cikondang indigenous community, local wisdom, Islamic values, perennial philosophy

References


Abdillah, A. (2021). Bencana Kemanusiaan dalam Tinjauan Filsafat Perenial. Jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin, 1(2), 74–95. https://doi.org/10.15575/jpiu.12199

Amalia, S. (2019). Hakekat Agama dalam Perspektif Filsafat Perenial. Indonesian Journal of Islamic Theology and Philosophy, 1(1), 1–18. https://dx.doi.org/10.24042/ijitp.v1i1.3903

Chairul, A. (2019). Kearifan Lokal dalam Tradisi Mancoliak Anak pada Masyarakat Adat Silungkang. Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 5(2), 172–188. https://doi.org/10.36424/jpsb.v5i2.86

Darmalaksana, W. (2020). Studi Penggunaan Analisis Pendekatan Ilmu-ilmu Sosial dalam Penelitian Hadis Metode Syarah. Khazanah Sosial, 2(3), 155–166. https://doi.org/10.15575/ks.v2i3.9599

Darmawan, W., Kurniawati, Y., Yulianti, I., & Gumelar, F. E. (2023). Pengembangan nilai kearifan lokal ekologi kampung adat Cikondang dalam lingkungan kebudayaan dan komunitas melalui ecomuseum. Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya, 13(1), 73. https://doi.org/10.25273/ajsp.v13i1.15140

Eliade, M. (1959). The sacred and the profane: The nature of religion, trans. . Harcourt, Brace & World, Inc, 229, 27–28.

Fatimah, S., & Wazni, Q. K. (2020, March). Development of Tourism Village Based On Agro-Creative And Disaster Consideration, case of Cikondang Village, Cingambul District, Majalengka Regency. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 466, No. 1, p. 012022). IOP Publishing. http://dx.doi.org/10.1088/1755-1315/466/1/012022

Gunara, S., Setiawan Susanto, T., & Cipta, F. (2022). The authenticity of music culture of Kampung Naga and Cikondang Indigenous people, West Java, Indonesia. AlterNative: An International Journal of Indigenous Peoples, 18(1), 26-36. https://doi.org/10.1177/11771801221084517

Hasanah, S., Yani, A., & Setiawan, I. (2021, March). Water conservation based on local wisdom in Cikondang traditional village community. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 683, No. 1, p. 012143). IOP Publishing. http://dx.doi.org/10.1088/1755-1315/683/1/012143

Henningfeld, D. A. (2009). Indigenous Peoples : Glbal view points (D. A. Henningfeld (ed.)). Greenhaven Press.

Hidayat, K. & Nafis, M. W. (1995). Agama Masa Depan Perspektif Filsafat Perennial. Paramadina.

Istianti, T., Maryani, E., & Maftuh, B. (2022). Traditional wisdom in Cikondang traditional village: A study of Sabilulungan's value. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 7(1), 10-21. http://dx.doi.org/10.21067/jmk.v7i1.6256

Kartanegara, M. (2003). Pengantar Epistemologi Islam. Bandung: Mizan.

Miharja, D. (2015a). Keberagaman Masyarakat Adat Cikondang dalam Menghadapi Modernisasi. Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies, 1(1), 95. https://doi.org/10.30983/islam_realitas.v1i1.11

Miharja, D. (2015b). Tradisi Wuku Taun sebagai Bentuk Integrasi Agama Islam dengan Budaya Sunda pada Masyarakat Adat Cikondang. el Harakah: Jurnal Budaya Islam, 15(1), 65. https://doi.org/10.18860/el.v15i1.2673

Miharja, D. (2016). Wujud Kebudayaan Masyarakat Adat Cikondang dalam Melestarikan Lingkungan. Religious: Jurnal Agama dan Lintas Budaya, 1(1), 52–61. http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/Religious

Mulyani, Y., Munandar, A., & Nuraeni, E. (2018, May). Local wisdom of Cikondang village community in the utilization of medicinal plants. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1013, No. 1, p. 012006). IOP Publishing. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1013/1/012006

Nasr, S. H. (1988). Man and Nature: The spiritual crisis of modern man. Seyyed. Unwin

Ramdhan, B., Chikmawati, T., & Waluyo, E. B. (2015). Perspektif Kultural Pengelolaan Lingkungan pada Masyarakat Adat Cikondang Kabupaten Bandung Jawa Barat. Jurnal Sumberdaya Hayati, 1(1), 7–14. https://doi.org/10.29244/jsdh.1.1.7-14

Salim, H. A. (2016). Adat Sebagai Budaya Kearifan Lokal untuk Memperkuat Eksistensi Adat ke Depan”. Al-Daulah, 5(2), 244–254. https://doi.org/10.24252/ad.v5i2.4845

Suyatman, U. (2018). Teologi Lingkungan dalam Kearifan Lokal Masyarakat Sunda. Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam, 15(1), 77–88. https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v15i1.3037

Syarifuddin, D. (2021). Nilai Budaya Tanam Padi sebagai Daya Tarik Wisata. Media Wisata, 18(2), 263–274. https://doi.org/10.36276/mws.v18i2.105

Syihab, Q. (1996). Wawasan Al-Quran. Bandung: Mizan.

Widianti, A. K., & Santosa, I. (2021). Teritorialitas Ruang Rumah Adat Cikondang pada Tradisi Wuku Taun. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 5(1), 11. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v5i1.9131.2021

Wora, E. (2006). Perenialisme Kritik Atas Modernisme dan Postmodernisme. Kanisius.




DOI: https://doi.org/10.18860/eh.v26i2.27558

Editorial Office:
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jalan Gajayana No.50, Malang, Indonesia 65144
This work is licensed under a CC-BY-NC-SA.
el Harakah, ISSN : 1858-4357 | e-ISSN : 2356-1734
Phone : +6282333435641
Fax : (0341) 572533
Email : elharakah@uin-malang.ac.id
elharakahjurnal@gmail.com
Website : http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/infopub
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang