Pengaruh Modernisasi terhadap Tradisi Pendidikan Anak dalam Masyarakat Suku Gayo
Abstract
Tradisi pendidikan anak di Gayo memiliki sifat yang khas mulai dari lahir hingga mendidik anak masa balita. Masa awal pendidikan anak terdapat tradisi lantunan syair-syair, kisah legenda dan penyerahan anak kepada ulama kampung untuk belajar agama Islam. Namun dengan adanya modernisasi, tradisi ini mulai pudar. Modernisasi telah merubah generasi muda di Gayo menipis spiritualnya, kurang dinamis dan kurang kreatif, degradasi moralnya dan silaturrahimnya berkurang. Untuk mengatasi krisis pendidikan anak-anak Gayo ini perlu reorientasi dengan pendekatan integrasi antara syariat Islam dengan tradisi adat pendidikan Gayo. Aplikasinya adalah dengan memfungsikan dan bekerja sama antara Dinas Syariat Islam, Lembaga Adat Gayo dan Majelis Permusyawaratan Ulama. Dengan cara itulah, generasi muda Gayo ini akan menjadi orang-orang yang saleh, taqwa, berbudaya Islami.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abubakar, A. Y. (1976). Pandangan Islam terhadap hukum waris adat Gayo di daerah Gayo Lut Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Tengah. Banda Aceh: IAIN Jamiah Ar-Raniry.
Abubakar, A. Y. (2004). Syariat Islam di Provinsi NAD: Paradigma, kebijakan dan kegiatan. Banda Aceh: Dinas Syariat Islam NAD.
Ali, A. (1986). Peran Islam melalui adat Gayo dalam pembangunan masyarakat Gayo. Takengon: Seminar Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan.
Hanafi, A. (1983). Filsafat skolastik. Jakarta: Pustaka Alhusna.
Ibrahim, M. (1986). Peranan Islam melalui adat Gayo dalam pembangunan masyarakat Gayo. In Seminar Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan.
Madjid, N. (1992). Islam doktrin dan peradaban: Sebuah telaah kritis tentang masalah keimanan, kemanusiaan, dan kemodernan. Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina.
Melalatoa, M. J. (1982). Kebudayaan Gayo. Jakarta: Balai Pustaka.
MPU NAD. (2008). Kumpulan undang-undang, perda, qanun dan instruksi gubernur tentang keistimewaan NAD. Banda Aceh: MPU NAD.
Paeni, M. (2003). Riak di Laut Tawar: Kelanjutan tradisi dalam perubahan di Gayo Aceh Tengah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pinan, A. R. A. (1998). Hakikat nilai-nilai budaya Gayo Aceh Tengah. Takengon: Pemerintah Daerah Aceh Tengah.
Rakhmat, J. (1991). Islam aktual. Bandung: Mizan.
Razi, F. M. (1985). Tafsir Fakhr ar-Razi. Beirut: Dar al-Fikri.
Raziq, A. A. (1925). Al-Islam wa usul al-hukm. Kairo: al-Matba’ah al-Mishriyah.
Sou'yb, J. (1987). Riba, rente bank dan masalah aurat wanita. Medan: Rimbow.
Syukri. (2006). Sarakopat: Sistem pemerintahan Tanah Gayo dan relevansinya terhadap pelaksanaan otonomi daerah. Jakarta: Hijri Pustaka Utama.
Syukri. (2012). Ulama membangun Aceh. Medan: IAIN Press.
Weber, E. (1972). The Western tradition: From the Renaissance to the present. Massachusetts: D.C. Heath and Company.
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v17i2.3048
Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang | Phone: +6282333435641 |