Pengaruh Modernisasi terhadap Tradisi Pendidikan Anak dalam Masyarakat Suku Gayo
Abstract
The tradition of children education at Gayo typically begins since infant to childhood. At earlier stage, they learn by listening to chant, folktale, and learning from local Islamic scholars. However, in the modernization era, the tradition is worn off. Modernization has changed the youth at Gayo into spiritual depletion, lack in dynamic and creativity, moral degradation and inadequate friendship. To overcome the education crisis of the children in Gayo, it needs reorientation by integrated approach between the Islamic Shariah and the education tradition of Gayo. It is applied though functioning and coordinating between the official Islamic Shariah, the tradition institution of Gayo, and the deliberative board of ulama. Accordingly, the youth at Gayo will become more religious, godly and hold Islamic culture.
Tradisi pendidikan anak di Gayo memiliki sifat yang khas mulai dari lahir hingga mendidik anak masa balita. Masa awal pendidikan anak terdapat tradisi lantunan syair-syair, kisah legenda dan penyerahan anak kepada ulama kampung untuk belajar agama Islam. Namun dengan adanya modernisasi, tradisi ini mulai pudar. Modernisasi telah merubah generasi muda di Gayo menipis spiritualnya, kurang dinamis dan kurang kreatif, degradasi moralnya dan silaturrahimnya berkurang. Untuk mengatasi krisis pendidikan anak-anak Gayo ini perlu reorientasi dengan pendekatan integrasi antara syariat Islam dengan tradisi adat pendidikan Gayo. Aplikasinya adalah dengan memfungsikan dan bekerja sama antara Dinas Syariat Islam, Lembaga Adat Gayo dan Majelis Permusyawaratan Ulama. Dengan cara itulah, generasi muda Gayo ini akan menjadi orang-orang yang saleh, taqwa, berbudaya Islami.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ali, Abdurrahim. 1986. Peran Islam Melalui Adat Gayo dalam Pembangunan Masyarakat Gayo. Takengon: Seminar Ilmu Pengetahuan Dan Kebudayaan
Abubakar, A.Y. 1976. Pandangan Islam Terhadap Hukum Waris Adat Gayo di Daerah Gayo Lut Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Tengah. Banda Aceh: IAIN Jamiah Ar-Raniry.
Abubakar, Al Yasa. 2004. Syariat Islam Di Provinsi NAD Paradigma, Kebijakan Dan Kegiatan. Banda Aceh: Dinas Syariat Islam NAD.
Hanafi, A. 1983. Filsafat Skolastik. Jakarta: Pustaka Alhusna.
Ibrahim, Mahmud. 1986. Peranan Islam Melalui Adat Gayo Dalam Pembangunan Masyarakat Gayo. Dalam Seminar Ilmu Pengetahuan Dan Kebudayaan.
Madjid, Nurcholis. 1992. Islam Doktrin Dan Peradaban, Sebuah Telaah Kritis Tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan, dan Kemodernan. Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina.
Melalatoa, M.J. 1982. Kebudayaan Gayo. Jakarta: Balai Pustaka.
MPU NAD. 2008. Kumpulan Undang-Undang, Perda, Qanun dan Instuksi Gubernur Tentanag Keistimewaan NAD. Banda Aceh: MPU NAD.
Paeni, Mukhlis. 2003. Riak Di Laut Tawar Kelanjutan Tradisi Dalam Perubahan Di Gayo Aceh Tengah. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Pinan, A.R. Aman. 1998. Hakikat Nilai-Nilai Budaya Gayo Aceh Tengah. Takengon: Pemerintah Daerah Aceh Tengah.
Rakhmat, Jalaluddin. 1991. Islam Aktual. Bandung: Mizan.
Raziq, Ali Abd. 1925. al-Islam wa Usul al-Hukm. Kairo: al-Matba’ah al-Mishriyah
Razi, Fakhruddin Muhammad. 1985. Tafsir Fakhr ar-Razi. Beirut: Dar al-Fikri.
Sou'yb, Joesoef. 1987. Riba Rente Bank Dan Masalah Aurat Wanita. Medan: Rimbow.
Syukri. 2006. Sarakopat Sistem Pemerintahan Tanah Gayo Dan Relevansinya Terhadap Pelaksanaan Otonomi Daerah. Jakarta: Hijri Pustaka Utama
Syukri. 2012. Ulama Membangun Aceh. Medan: IAIN Press.
Weber, Eugene. 1972 The Western Tradition: From The Renaissance to The Present. Massachusetts: D.C. Heat and Company.
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v17i2.3048
Editorial Office: | Phone : +6282333435641 |