Buruh Tani Wanita Panggilan dan Eksistensinya Menurut Adat Minangkabau
Abstract
Women farm workers in groups are not common in Minangkabau, especially those who earn wages once a year. The wages are used as an alternative income by allocating them as a capital for other ‘business’ in solving economic household problems. Minangkabau implement matrilineal system which respect women called as bundo kanduang. A local proverb for the system is “limpapeh rumah nan gadang, amban puruak pagangan kunci, sumarak dalam nagari”. Discussions about women have not been finished yet. The highest reward toward women in Minangkabau custom is not well-implemented in the real life. The Minang ‘queens’ are allowed to compete in economic sector without any gender consideration.
Buruh tani wanita panggilan di Minangkabau secara umum tidak lazim ada, apalagi mereka yang mendapatkan upah setahun sekali. Yang lebih menarik lagi, upah yang mereka terima kemudian dijadikan sebagai modal usaha untuk mengatasi ekonomi rumah tangga. Di Minangkabau, posisi perempuan mendapatkan tempat yang terhormat, sebagaimana yang diungkapkan dalam pepatah “bundo kanduang limpapeh rumah nan gadang, amban puruak pagangan kunci, sumarak dalam nagari”. Pembicaraan tentang perempuan hingga hari ini tidak kunjung berhenti. Penghargaan tertinggi kepada perempuan di Minangkabau secara adat tidak tercermin dalam kehidupan nyata. “Ratu-ratu” Minang ini dibiarkan berkompetisi secara bebas dalam pertarungan ekonomi yang tidak melihat jenis kelamin.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bachtiar, Harsja W. 1983. Wanita dalam Keluarga Minangkabau. Di dalam: Kumpulan naskah Simposium. Pengaruh Adat Istiadat Minangkabau terhadap Kehidupan Wanita dalam Mengembangkan Budaya Bangsa. Jakarta: Yayasan Bunda.
Bandaro, Ch N. Latief Dt. 2002. Etnis dan Adat Minangkabau, Permasalahan dan Masa Depannya. Bandung: Angkasa
Fakih, Mansour. 2008. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Insist Press
Fakih, Mansour. 2008. Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Insist Press
Fakih, Mansour. 2010. Bebas dari Neoliberalisme. Yogyakarta: Insist Press
Jhamtani, Hira. 2008. Lumbung Pangan, Menata Ulang Kebijakan Pangan, Yogyakarta: Insist Press.
Mikkelsen, Britha. Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya Pemberdayaan Panduang bagi Praktisi Lapangan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
M.S, Amir. 1999. Adat Minangkabau; Pola dan Tujuan Hidup Orang Minang. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.
Navis, AA. 1980. Adat dan Kebudayaan Minangkabau. Kayu Tanam, Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam
Naim, Mochtar. 1983. Wanita Minangkabau dan Lapangan pekerjaan. Jakarta; tidak diterbitkan
Noesjirwan, Z. F. Joesoef. Peranan Wanita Minangkabau dalam Menghadapi Tantangan Masa Depan, unpublished paper
Setiadi, Elly M. 2011. Pengantar Sosiologi, Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana Perdana Media Group.
Syarifuddin, Amir. 1984. Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam dalam Lingkungan Adat Minangkabau. Jakarta: Gunung Agung.
Toeah, H. Datoek. 1976. Tambo Alam Minangkabau. Bukittinggi: Pustaka Indonesia.
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v17i1.3089
Editorial Office: | Phone : +6282333435641 |