Dakwah Kultural Muhammadiyah antara Pembaruan dan Pembauran
Abstract
Muhammadiyah sudah lama dikenal sebagai gerakan dakwah, tajdid, pembaharuan sosial, dan telah dicatat sejarah sebagai titik tolak kebangkitan umat Islam di Indonesia. Aktivitas dakwah dengan sentuhan sosial melalui upaya pendidikan dan pelayanan sosial membuat organisasi ini sebagai ikon modernisasi Islam yang berbeda. Karena meningkatnya tantangan yang dihadapi dalam kegiatan dakwah, Muhammadiyah harus menyesuaikan gerakannya dengan kepekaan ruang budaya yang berada di jantung masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dalam era modern ini, Muhammadiyah tidak dapat dipahami sebagai sebuah gerakan tanpa kepekaan budaya; sebuah gerakan yang cenderung menghalau unsur-unsur budaya lokal. Ini mengharuskan Muhammadiyah untuk mengakui sorotan di mana budaya telah berkembang dengan baik di negara yang penuh warna.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abaza, M. (1994). Islamic education: Perceptions and exchanges Indonesian students in Cairo. Paris: Association Archipel.
Abduh, M. (1966). The theology of unity (I. Musaad & K. Cragg, Trans.). London: George Allen & Unwin.
Ali, A. M. (1971). Alam pikiran modern di Indonesia. Yogyakarta: Nida.
Arifin, S. (2000). Muhammadiyah, akomodasi kultural dan penguatan pluralitas. In E. Suandi (Ed.).
Azra, A. (1999). Esei-esei intelektual Muslim dan pendidikan Islam. Jakarta: Logos.
Benda, H. J. (1958). The crescent and the rising sun: Indonesian Islam under the Japanese occupation 1942–1945. The Hague: W. van Hoeve.
Beyer, P. (1994). Religion and globalization. London: SAGE Publications.
Choudhury, G. W. (1993). Islam and the modern Muslim world. England: Scorpion Publishing.
Damami, M. (2000). Akar gerakan Muhammadiyah. Yogyakarta: Fajar Pustaka.
Esposito, J. L. (1998). Islam: The straight path. Oxford: Oxford University Press.
Hadikusuma, D. (n.d.). Aliran pembaruan dalam Islam dari Jamaluddin al-Afghani sampai KH Ahmad Dahlan. Yogyakarta: Persatuan.
Huntington, S. (1996). The clash of civilizations and the remaking of world order. New York: Simon and Schuster.
Jainuri, A. (1981). Muhammadiyah: Gerakan reformasi Islam di Jawa pada awal abad kedua puluh. Surabaya: Bina Ilmu.
Mulkhan, A. M. (1990a). Pemikiran KH Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah dalam perspektif perubahan sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Nakamura, M. (1983). The crescent arises over the banyan tree. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Noer, D. (1973). The modernist Muslim movement in Indonesia 1900–1942. Singapore: Oxford University Press.
Osman, M. T. (Ed.). (1997). Islamic civilization in the Malay world. Selangor Darul Ehsan: Sasyaz Holdings.
Peacock, J. L. (1978). Muslim puritans: Reformist psychology in Southeast Asian Islam. London: University of California Press.
Shihab, A. (1998). Membendung arus: Respon gerakan Muhammadiyah terhadap penetrasi misi Kristen di Indonesia. Bandung: Mizan.
Starrett, G. (1998). Putting Islam to work: Education, politics, and religious transformation in Egypt. London: University of California Press.
Saeed, J. (1994). Islam and modernization: A comparative analysis of Pakistan, Egypt, and Turkey. London: Praeger Publisher.
Soebagjo, I. N. (1982). KH Mas Mansur: Pembaharu Islam di Indonesia. Jakarta: Gunung Agung.
Tibi, H. (2001). Islam between culture and politics. New York: Palgrave.
Weber, M. (1958). The Protestant ethic and the spirit of capitalism (T. Parsons, Trans.). New York: Scribner.
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v0i0.430
Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang | Phone: +6282333435641 |