Agama dan Mitos: Dari Imajinasi Kreatif menuju Realitas yang Dinamis
Abstract
Mitos selalu menjadi wacana yang diperdebatkan di antara para ilmuwan dan pengamat Islam. Seringkali, sebuah studi ilmiah tentang mitologi mengarah pada analisis ideologis ekstrem. Dari perdebatan, sisi yang mendukung agama adalah sistem yang secara tipikal akan menjadi pro dan kontra. Sisi pro-mitos selalu mengatakan bahwa mitos adalah semangat hidup yang bisa membangkitkan vitalitas dalam kehidupan nyata. Sementara, sisi negatifnya mengatakan bahwa mitos hanya menggambarkan hal-hal konkret. Dengan kata lain, pihak pro mengatakan bahwa mitos mengkonsolidasikan hal-hal abstrak, sementara sisi kontra adalah kebalikannya. Dari perspektif yang berbeda, tulisan ini sengaja mengungkapkan alasan filosofis akademisnya dan mengidentifikasi alasan mengapa demikian. Pertanyaan tersebut diharapkan bisa mengungkapkan latar belakang sosiologis masing-masing pemrakarsa konsep dan teori mitos.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Al Baqi, M. F. A. (1945). Al Mu’jam al Mufahras li-alfāẓ al-Qur’an al-Karīm. Indonesia: Maktabat Dahlan.
Al Bukhari. (2002). Shahih Bukhari, “Manaqib al-Ansar bab al-Mi’raj” (Vol. VII).
Al Imam Muslim. (2002). Shahih Muslim, “Kitab al-Jannah”, Bab “Ma fi al-Dunya min Anhari al-Jannah” (Vol. IV, p. 2183).
Arkoun, M. (1999). Membongkar wacana hegemonik dalam Islam dan post-modernisme (H. Shaleh, Trans.). Surabaya: Al Fikr.
Bakdasy, S. M., & al-Asqalani, I. H. (2002). Zam-zam: Sejarah, legenda dan khasiatnya (M. H. Hamdi, Trans.). Yogyakarta: Madani Pustaka Hikmah.
Bell, C. (1997). Ritual: Perspectives and dimensions. New York: Oxford University Press.
Cohan, P. S. (1969). Theories of myth. Man: The Journal of the Royal Anthropological Institute, 4(3), September.
Djamhari. (1988). Agama dalam perspektif sosiologi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Dikti, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Dhavamony, M. (1995). Fenomenologi agama. Yogyakarta: IKAPI.
E. Bethe. (1987). Mythus–sage–märchen. In T. F. O'Dea, The sociology of religion (Trans. Tim Yosogama). Jakarta: Raja Wali.
Hayat, M. (2003). Bertahannya tradisi Tengger dalam masyarakat yang sedang berubah. In Nuruddin et al. (Eds.), Agama tradisional: Potret kearifan hidup masyarakat Samin dan Tengger (pp. [page range not provided]). Yogyakarta: LKiS.
Ibad, M. N. (2007). Perjalanan dan ajaran Gus Miek. Yogyakarta: LKiS.
Kirk, G. S. (1983). Myth: Its meaning & functions in ancient & other cultures. London: University of California Press.
Kuntowijoyo. (2002). Selamat tinggal mitos, selamat datang realitas. Bandung: Mizan.
Malinowski, B. (1954a). Magic, science and religion. New York: Doubleday Anchor Book.
Malinowski, B. (1954b). Myth in primitive psychology. In Magic, science and religion. New York: Doubleday Anchor Book.
Rasyid, A. Z. (n.d.). Mambau al-Hikmah fi al-Dzulumat wa al-‘Ad’iyah wa al-Adwiyah. Kendal: Hizba.
Riyanto, A. (2002). Filsafat: Peradaban rasionalitas [Unpublished manuscript]. Universitas Muhammadiyah Malang.
Subagya, R. (1981). Agama asli Indonesia. Jakarta: Sinar Harapan.
Sunarto, A. (1990). Syamsul Ma’arif: Perisai mu’min dalam kehidupan. Surabaya: Mutiara Ilmu.
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v0i0.445
Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang | Phone: +6282333435641 |