Prophetic Values in Post-Reform Modern Javanese Novels
Abstract
This study aims to describe the prophetic value in post-reform modern Javanese novels. This was a qualitative study. The analysis technique used is content analysis. The results showed that post-reform modern Javanese novels contain many prophetic value. Nowadays, many societies abandoned the understanding of prophetic values. The character of society has shifted to become more individualistic and only concerned with the welfare of him-self. It’s due to inappropriate outer cultural filtration. People find a difficulty to sort foreign cultures that are compatible with Indonesian characteristics (especially Javanese Moslem). It needs to get a community guidance to return to his nature as an individual, social, and aware of his position as a servant of Allah swt. This research can be used as a medium to educate people about positive values in life. The prophetic values taught are divided into three dimensions: humanization dimension (ammar ma›ruf), liberation (nahi munkar), and transcendence (tu›minu billah). Meanwhile, theoretically this research can enrich the treasury of knowledge in the field of literature, provide input in noble learning through the medium of literature, and it can be used as a basis for more in-depth research. The character of society has changed to become more individualistic and only concerned with the welfare of him-self. Meanwhile, this research also enriches the treasury of knowledge in the field of literature, as an alternative in moral education through literary media, and can be used as a basis for more in-depth research.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mendeskripsikan nilai-nilai profetik dalam novel-novel Jawa modern pascareformasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis isi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa novel-novel modern pascareformasi banyak mengandung nilai-nilai profetik. Dewasa ini, pemahaman mengenai nilai-nilai profetik banyak ditinggalkan. Karakter masyarakat telah bergeser menjadi lebih individualis dan mementingkan kesejahteraan dunia belaka. Hal ini disebabkan karena filtrasi budaya luar yang kurang maksimal. Masyarakat kurang dapat memilah budaya-budaya yang sesuai dengan karakteristik Indonesia (khususnya muslim Jawa). Perlu adanya upaya pembinaan kepada masyarakat agar kembali kepada fitrahnya sebagai mahluk individu, sosial, dan menyadari posisinya sebagai seorang hamba Allah swt. Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana mendidik masyarakat perihal nilai-nilai positif dalam hidup. Nilai-nilai profetik yang diajarkan terbagi dalam tiga dimensi yaitu dimensi humanisasi (ammar ma’ruf), liberasi (nahi munkar), dan transendensi (tu’minu billah). Sementara itu, secara teoretis penelitian ini dapat memperkaya khazanah pengetahuan pada bidang sastra, memberi masukan dalam pembelajaran aklak mulia melalui media sastra, serta dapat digunakan sebagai landasan penelitian yang lebih dalam lagi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Afriani, Dinda Wulan. 2013. Budaya Profetik di Pesantren Salaf. IBDA’ (Jurnal Kebudayaan Islam), 11 (2), 227-237.
Aminah, Siti. 2009. Singkar. Semarang: Griya Jawi.
Arifin, Bustanul. 2016. Implikasi Prinsip Tasamuh (Toleransi) dalam Interaksi Antar Umat Beragama. Fikri, 1 (2), 398-428.
Arifin, Syamsul. 2014. Dimensi Profesionalisme Pengembangan Ilmu Sosial dalam Islam Perspektif Kuntowijoyo. Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam, 4 (2), 477-507.
Azizah, Aida & Leli Nisfi Setiana. 2016. Karakter Tokoh dalam Novel Langit Mekah Berkabut Merah Karya Geidurrahman Al-Mishry Berbasis Nilai-Nilai Karakter Religius dan Implikasinya dalam Pembelajaran Sastra di Madrasah Aliyah. Jurnal Refleksi Edukatika, 7 (1), 80-90.
Darmadi, Hamid. 2007. Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung: Alfabeta.
Efendi, Anwar. 2012. Realitas Profetik dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El-Shirazy. LITERA, 11 (1), 75-93.
Emosda. 2011. Penanaman Nilai-Nilai Kejujuran dalam Menyiapkan Karakter Bangsa. Innovatio, 10 (1), 153-166.
Ferdiansyah. 2017. Nilai Profetik dan Pendidikan Islam Humanistik dalam Novel 99 Cahaya di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela dan Rangga Almahendra: Kajian Semiotik dan Relevansinya dalam Pembelajaran Sastra Indonesia di SMA. Kajian Linguistik dan Sastra, 2 (1), 54-60.
Gunawan, Fitri. 2013. Sang Pangeran Pati. Depok: Q Publisher.
Indianto, Dimas. 2013. Visi Profetik Puisi Yang Karya Abdul Wachid B.S. IBDA’ (Jurnal Kebudayaan Islam), 11 (2), 158-172.
Kustyarini. 2014. Sastra dan Budaya. LIKHITAPRAJNA (Jurnal Ilmiah.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), 16 (2), 2-13.
Masbur. 2016. Integrasi Unsur Humanisasi, Liberasi dan Transidensi dalam Pendidikan Agama Islam. Jurnal Edukasi, 2 (1), 47-59.
Muhadjir, Noeng. 2011. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Muqoyyidin, Andik Wahyun. 2012. Dialektika Islam dan Budaya Lokal dalam Bidang Sosial sebagai Salah Satu Wajah Islam Jawa. El Harakah Jurnal Budaya Islam, 14 (1), 18-33. http://dx.doi.org/10.18860/el.v0i0.2197
Muslimin. 2011. Modernisasi dalam Novel Belenggu Karya Armijn Pane: Sebuah Kajian Sosiologi Sastra. Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya 1 (1), 138-145.
Muttaqin, Husnul. 2015. Menuju Sosiologi Profetik. Sosiologi Reflektif, 10 (1), 227-238.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada.
Pulungan, Sahmiar. 2014. Etos Kerja dan Etika Profesi dalam Pandangan Islam. Wahana Inovasi, 3 (2), 512-518.
Pusvita, Winda Dewi. 2017. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter pada Novel Ayah Karya Andrea Hirata. Leksema (Jurnal Bahasa dan Sastra), 2 (1), 51-63.
Salfia, Nining. 2015. Nilai Moral dalam Novel 5 cm Karya Donny Dhirgantoro. Jurnal Humanika, 3 (15), 11-29.
Sarifandi, Suja’i. 2014. Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi”. Jurnal Ushuluddin, 21 (1), 62-82.
Sayuti, Suminto A. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama Media.
Setiyanti, Anis. 2015. Konflik Sosial pada Tokoh Utama dalam Novel I Am Malala Karya Christina Lamb (Suatu Penelitian Sosiologi Sastra). BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 14 (2), 106-119.
Shofaussamawati. 2013. Ikhlas Perspektif al-Qur’an: Kajian Tafsir Maudhu’i. Hermeunetik. 7 (2), 333-355.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharyono, A. Y. 2001. Sirah. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
Suprapto, Budi dan Datin Hasmah Zainuddin. 2014. Da’wah Communication and Social Concern. New Media and Mass Communication, 23 (1), 38-46.
Syahidin. 2017. The Teacher Education in Islamic Views: a Conceptual Analysis to Increase Teacher and Lecturer Professionalism Islamic Religious Education in Indonesia. International Journal of Recent Scientific Research. 8 (10), 20587-20592.
Wibawa, Sugiarta. 2002. Candhikala Kapuranta. Jakarta: Pustaka Jaya.
Wirawan, Gunta, et al. 2015. Membaca Odhy’s: Suatu Tinjauan Etika Profetik. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 4 (3), 5-21.
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v20i1.4590
Editorial Office: | Phone : +6282333435641 |