Konsep Seni dan Keindahan M. Iqbal
Abstract
Umumnya, karya seni terbagi dalam dua sekte besar: ekspresionisme dan fungsionalisme. Sekte pertama didasarkan pada kepentingan dalam seni itu sendiri, sedangkan sekte kedua menghubungkan pekerjaannya dengan orang lain, seperti masalah sosial di sekitarnya. Konsep seni Iqbal tampaknya mengadopsi dua sekte, ekspresionisme dan fungsionalisme. Dengan ekspresionisme, -Iqbal menegaskan bahwa sebuah seni harus merupakan penciptaan kreativitas dan berasal dari seniman itu sendiri bukan dari pengulangan atau tiruan. Pada fungsionalisme, Iqbal menyatakan bahwa sebuah seni tidak terlepas dari tujuan tertentu yang harus dicapai secara moral.-Akhirnya, berdasarkan konsepnya sendiri, Iqbal mempertahankan beberapa kriteria dan tujuan yang harus ada dalam sebuah karya seni. Kriteria tersebut adalah: 1) seni harus menjadi karya kreatif, dan 2) kreativitas harus asli dan bukan hasil plagiarisme. Selain itu, tujuan dan fungsi yang harus dijamin adalah: 1) Menciptakan hal yang hilang bagi kehidupan di akhirat atau keabadian, 2) memberi kultivasi bagi manusia di dunia, dan 3) memberi motivasi bagi perkembangan orang.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ali, M. (1998). Alam pikiran Islam modern di India & Pakistan. Bandung: Mizan.
Audah, A. (1966). Membangun kembali pikiran agama dalam Islam. Jakarta: Tintamas.
Azzam, A. W. (1985). Filsafat dan puisi Iqbal. Bandung: Pustaka.
Bagus, L. (1996). Kamus filsafat. Jakarta: Gramedia.
Bilgrami. (1982). Iqbal: Sekilas tentang hidup dan pikiran-pikirannya. Jakarta: Bulan Bintang.
Biruni. (1950). Makers of Pakistan and modern Muslim India. Lahore: Ashraf.
Danusiri. (1996). Epistemologi dalam tasawuf Iqbal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Iqbal. (1981). The reconstruction of religious thought in Islam. New Delhi: Kitab Bhavan.
Iqbal. (1987). Javid Namah. Jakarta: Panji Mas.
Kattsoff, L. (1992). Pengantar filsafat. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Lee, R. D. (2000). Mexican Islam autentik. Bandung: Mizan.
Maitre, L. C. (1989). Pengantar ke pemikiran Iqbal. Bandung: Mizan.
Mudhaffir, A. (1988). Kamus teori & aliran dalam filsafat. Yogyakarta: Liberty.
Munawar. (1986). Dimension of Iqbal. Lahore: Iqbal Academy Pakistan.
Pattiroy. (1998). Pemikiran filsafat M. Iqbal (Tesis, IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).
Rosda. (1995). Kamus filsafat. Bandung: Rosda.
Runes, D. D. (1976). Dictionary of philosophy. New Jersey: Adam & Co.
Saiyidain. (1938). Iqbal’s educational philosophy. Lahore: Arafat Publication.
Schimmel, A. (1965). Gabriel’s wing: A study into the religious ideas of Sir Muhammad Iqbal. Leiden: Brill.
Syarif. (1993). Iqbal tentang Tuhan dan keindahan. Bandung: Mizan.
Tufail, M. M. (1966). Iqbal’s philosophy and education. Lahore: The Bazm-e-Iqbal.
Vahid, A. (1992). Sisi manusia Iqbal. Bandung: Mizan
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v10i1.4595
Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang | Phone: +6282333435641 |