Eksistensi Guru, Siswa dan Kurikulum di Sekolah Menengah
Abstract
Makalah ini mengkaji keberadaan dan peran guru, siswa dan kurikulum sebagai tiga komponen utama pendidikan di sekolah menengah dan atas. Kunci sukses pendidikan adalah pada guru profesional. Oleh karena itu, guru sebagai fasilitator pembelajaran di sekolah harus meningkatkan kemampuan profesional secara terus menerus. Mereka harus mendorong pembelajaran kontekstual yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan siswa. Hal ini karena siswa berada dalam masa pertumbuhan mereka untuk mengembangkan kedewasaan kepribadian mereka. Demikian juga, kurikulum sebagai referensi dalam realisasi pendidikan harus mencakup kebutuhan siswa termasuk kompleksitasnya dalam kehidupan sosial, sains dan teknologi. Melalui kurikulum berbasis kompetensi, potensi siswa dapat diapresiasi dan diarahkan berdasarkan perkembangan intelektual siswa.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bacharah, S. B. (Ed.). (1990). Education reform: Making sense of it all. USA: Allyen and Bacon.
Beeby, C. E. (1979). Pendidikan di Indonesia: Perjalanan dan perencanaan. Jakarta: LP3ES.
Boediono, & Yulaellawati. (1999). Penyusunan kurikulum berbasis kemampuan dasar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 5(020), Desember.
Departemen Pendidikan Nasional. (1990). Menyongsong penyusunan kurikulum SMU. Jakarta: Dikdasmen.
Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan 21 (STPK-21). Jakarta.
Diknas. (1992). Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah. Jakarta: Sinar Grafika.
Fullan, M. G. (1993). The new meaning of educational change. New York: Teachers College Press.
Husen, T. (1979). The school in question. New York: Oxford University Press.
Jalal, F., & Supriadi (Eds.). (2001). Reformasi pendidikan dalam era otonomi daerah. Jakarta: Depdiknas–Bappenas–Adicita Karya.
Jamil, I. (1999). Perspektif transparansi global dalam kurikulum. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 5(019), Oktober.
Lurry, L. L., & Alberty, J. E. (1957). Developing the core program. New York: The Macmillan Company.
Mantja, W. (1998). Manajemen pembinaan profesional guru berbasis pengembangan SDM: Suatu kajian konseptual historis (Pidato Pengukuhan Guru Besar). Universitas Negeri Malang.
Mulyasa. (2002). Kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Murgatroyd, S., & Morgan, C. (1992). Total quality management and school. USA: The Open University.
Rohlen, T. D. (1983). Japan high school. Berkeley: University of California Press.
Soedjiarto. (n.d.). Menuju pendidikan yang relevan dan bermutu. Jakarta: Balai Pustaka.
Suryadi, A. (2001, March 9). Menyoal profesi guru. Kompas.
Suyanto. (2001, February 16). Guru yang profesional dan efektif. Kompas.
Tilaar, H. R. (1995). 50 tahun pembangunan pendidikan nasional 1945–1995: Suatu analisis kebijakan. Jakarta: Grasindo.
Unruh, G. G., & Alexender, W. M. (1970). Innovation in secondary education. New York: Winstin Inc.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 2 Tahun 1989. (1992). Jakarta: Sinar Grafika.
Zias, S. R. (1976). Curriculum principles and foundation. New York: Harper and Row
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v8i1.4614
Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang | Phone: +6282333435641 |
